38

275 38 7
                                    

Hii!

Sebelum baca silahkan vote, komen, dan follow aku yaa 🤍

.
.
.
---o0o---

Cahaya matahari yang tembus dari jendelanya berhasil membuat seorang Lalisa terbangun dari tidurnya. Dia memposisikan tubuhnya duduk, lalu berjalan membasuh mukanya dan membuka balkon nya.

Kini Lisa duduk di balkon, menikmati sinar matahari yang hangat. Ah, dia harus bersepeda dengan Jaemin kan? Dia harus cepat bersiap sekarang.

10 menit berlalu, Lisa sudah bersiap dengan pakaian sederhananya dan menenteng sebotol air, sekarang dia harus memastikan Jaemin sudah siap.

Lisa masih termenung di tempatnya, menatap pesan dari Jaemin dengan datar, lalu dia melempar benda pipih itu ke ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa masih termenung di tempatnya, menatap pesan dari Jaemin dengan datar, lalu dia melempar benda pipih itu ke ranjang.

"Gapapa, masih ada waktu kok, ga harus hari ini. " Ucapnya menenangkan dirinya sendiri. Dia meletakkan botol airnya di atas nakas, lalu beralih mengambil hpnya untuk mengetikkan sesuatu disana.

Lisa kembali meletakkan hpnya, berharap semoga orang tuanya bisa untuk melakukan dinner dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa kembali meletakkan hpnya, berharap semoga orang tuanya bisa untuk melakukan dinner dengannya. Tolonglah, hanya dinner keluarga kecil, seharusnya bisa.

"Gue ga berharap banyak sama mama papa kok, kalo ga bisa yaudah." Pasrah Lisa, lalu memilih pergi ke rumah Tiffany untuk membuat kue bersama, Lisa ingat ibunya Jeno itu pernah menyuruh Lisa untuk mampir membuat kue dengannya minggu ini.

.
.
.

Tok tok tok!

Pintu rumah itu terbuka, memperlihatkan seorang Lee Jeno sedang berdiri di ambang pintu.

"Mama ada? " Tanya Lisa yang hanya di angguki oleh Jeno. Akhirnya Lisa masuk dan mencari Tiffany.

"Mamaa, " Panggilnya saat melihat Tiffany datang mendekatinya, dengan cepat Lisa memeluknya erat.

"Kok kamu jauh jauh dateng kesini? Kenapa? " Lantas Lisa melepas pelukannya,

"Katanya mama mau buat kue bareng Lisa? " Ucap Lisa sambil melengkungkan bibirnya kebawah, Tiffany mengingat sejenak, lalu menepuk dahinya pelan.

SufferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang