32

9 2 9
                                    

Pintu terbuka menampakkan Zein pelayanan cafe Roline yang mengantarkan pesanan Deran.

Kedua nya -Jaehyun dan Deran- manatap kearah pintu masuk.

"Maaf menunggu lama, silahkan menikmati hidangannya" ujar Zein sambil menata spaghetti dan beberapa makanan lainnya di atas meja.

"Terima kasih, Zein" ucap Deran sambil tersenyum ramah.

"Apa kau ingin memesan yang lain?" Deran bertanya sambil menatap Jaehyun.

Jaehyun menggeleng "Untuk saat ini cukup" ucapnya sambil sedikit terkekeh.

"Baiklah, untuk dessert nya kau mau apa? Cake di sini enak-enak lho"

Zein masih setia menunggu pesanan selanjutnya, dia sempat melirik kearah teman Deran betapa terkejutnya saat melihat wajar tampan itu.

Dia menjerit dalam hati, tak pernah bermimpi sekali pun dapat melihat idol secara langsung seperti ini, biasanya dia hanya melihat dilayar televisi saja.

Ingin rasanya Zein berjingkrak, tapi dia urungkan mengingat itu teman Deran.

Tunggu. Bagaimana Deran bisa bertemu dengan Jaehyun, yah?  Zein masih sibuk dengan pikirannya tanpa sadar. Deran memanggil nya pun dia tak mendengar nya.

"Zein?"

Zein terkesiap, lalu menatap Deran "Maaf?"

Deran menggeleng kan kepalanya pelan "Aku pesan dua cake tiramisu, satu milkshake strawberry dan satu hot Americano"

"Baik, harap tunggu sebentar"

Zein langsung bergegas pergi.

Selapas kepergian Zein, Deran mempersilahkan Jaehyun untuk mencicipi spaghetti yang berada dihadapannya itu.

Dengan senang hati Jaehyun mencicipi spaghetti nya, matanya membulat sempurna.

"Luar biasa, ini enak sekali" seru Jaehyun antusias.

Deran tersenyum.

"Tentu saja, makanan di sini semua nya enak. Tidak diragukan lagi" Deran menimpali.

Jaehyun mengangguk setuju.

"Oh yah, sepertinya kau sering datang kesini, Sampai kau terlihat akrab dengan pelayan di cafe ini" ujar Jaehyun sambil menatap Deran di depan nya

Deran yang sedang fokus makan itu pun mendongak.

"Hm, ini adalah salah satu cafe favorit ku. Jadi aku sering datang ke sini"

Jaehyun mengangguk, dia bingung harus mencari topik pembicaraan apalagi.

Deran yang sadar akan itu pun melirik Jaehyun yang terlihat sedikit melamun, sudut bibir Deran terangkat sedikit.

Wajah Jaehyun terlihat menggemaskan.

"Jay?"

"Eh? Hah? Ada apa?" Jaehyun terkesiap mendengar panggilan Deran.

Seketika Deran tertawa lepas, wajah Jaehyun terlihat begitu konyol. Tapi sialnya kadar ketampanan nya tidak berkurang sama sekali.

Deran yang sedang mengunyah spaghetti itu pun hampir tersedak, untung saja dengan sigap Jaehyun memberikan air minum.

Deran langsung meneguknya hingga tersisa setengah.

"Hati-hati Deran, kau bisa menyakiti tenggorokan mu" ucap Jaehyun penuh dengan rasa cemas.

Deran membeku, pipinya bersemu merah. Dengan canggung Deran berdehem.

"Ehhem.... terima kasih Jae"

Jaehyun tersenyum menanggapi nya.

Mereka pun mengobrol sambil terus memakan makanan yang Deran pesan tadi, awalnya Deran ragu jika Jaehyun akan menyukai makanan yang dia pesan.

Boy In LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang