34

8 2 6
                                    

"Kenapa sih kalian semalam berisik sekali" ucap Jungwoo.

Membuat atensi penghuni kamar 127 menatap nya.

"Ada maling" jawab Winwin.

"Heh? Maling? Terus malingnya tertakap?" Tanya Jungwoo

memang semalam dia tidak bangun walaupun terdengar begitu ribut di luar, tapi Jungwoo tidak menghiraukannya dia malah asik dengan dunia mimpi nya.

"Bukan maling, tapi Jaehyun"

Kali ini Doyoung yang menanggapi. Jungwoo semakin mengernyit bingung, melihat Jungwoo yang masih kebingungan akhirnya Johnny menjelaskan.

"Lagian siapa sih itu yang bilang maling, orang Taeyong tidak bilang ada maling" Ucap Yuta.

"Berkacalah, kau yang paling heboh meneriakkan maling" seru Taeil yang sedari tadi diam. Sesekali dia menguap karena masih mengantuk.

Yuta hanya cengengesan. Jungwoo mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Memang Yuta Hyung itu paling heboh" ucap Jungwoo.

Yuta mendelik menatap Jungwoo tak terima.

"Kau tau? Nyiyir, nyisir sama nyindir itu punya satu persamaan"

"Hm... Sama-sama butuh kaca?" Jawab Jungwoo yang masih sedikit ragu akan jawaban nya.

"Iya, seperti mu, kau membutuhkan kaca. Yang paling heboh di sini kan kau dan Donghyuk"

"Dih dih ko aku di bawa-bawa sih" seru Donghyuk tak terima.

Donghyuk yang awalnya asik bermain game itu menatap Yuta garang, bukan nya takut Yuta malah memelototinya dan membuat Donghyuk seketika menciut.

“Omong-omong aku belum melihat Jaehyun” ucap Johnny sambil melihat sekitar

“Aku hukum membersihkan kamar mandi dan menyuci pakaian” ucap Taeyong yang baru datang dari dapur karena memantau Jaehyun.

“Pantas saja, dari pagi sudah tidak kelihatan. Ternyata sedang dihukum” Johnny terkekeh, biasanya Jaehyun itu jarang sekali mendapatkan hukuman. Mungkin ini sudah sedikit keterlaluan?
Johnny menggeleng dia bingung dengan pemikirannya sendiri.

“Lihat lah, jika ibu negara sudah marah, tamat lah riwayat kalian” seru Donghyuk yang masih memainkan gamenya.

Taeyong mengambil ponsel Donghyuk secara tiba-tiba membuat Donghyuk langsung melotot tak kala ponsel nya sudah berpindah tangan.

“Hyung~” Rengek Donghyuk manja,

Ia ingin meraih ponselya kembali namun melihat Taeyong yang menatap nya tajam seketika Donghyuk langsung menciut.

“Tidak baik untuk Kesehatan mata mu. Kau ingin mata mu cepat rusak karena bermain game ponsel terus?” ucap Taeyong seperti ibu yang menasehati anak nya yang tergila-gila dengan game online

“Pantas saja Donghyuk memanggil mu ibu negara, lihat saja kelakuan mu seperti ibu tiri” ucap Yuta yang membuat penghuni kamar 127 seketika terbahak.

Taeyong menatap mereka tajam, suasana Kembali hening, memang tatapan taeyong sangat mematikan dan membuat suasana langsung berubah drastis.

“Ehhm, kapan kita makan” ucap Doyoung,

Sebenernya dia hanya ingin mencairkan suasana saja, tapi malah mendapat tatap seolah ‘kau ingin mati?’ dari para temannya.

Doyoung yang awalnya ingin mencairkan suasana malah jadi serbasalah.

“Benar ayo kita makan” ucap Taeyong sambil berjalan lebih dulu ke dapur.

“Dia seperti sedang datang bulan, mood nya buruk sekali” bisik Johnny yang takut terdengar oleh Taeyong

Boy In LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang