14

25 4 1
                                    

"Siapa?" Tanya Ten saat Choya sudah kembali masuk ke dalam mobil.

"Hm?" Choya mengerut tak mengerti sambil memasang kembali sabuk pengaman nya.

"Tadi kau berbicara dengan siapa?" Jelas Ten

"Ah.. itu-" Choya menggantungkan kalimatnya, dia malah sibuk mencari minuman dingin yang tadi dia beli.

Ten masih memperhatikan Choya yang terlihat sibuk sendiri itu.

"Hm, Aku tidak tahu" lanjut Choya sambil tersenyum lalu menyodorkan susu pisang kearah Ten dan Ten langsung meminum susu pisang yang masih Choya pegang itu.

Choya tersenyum cerah melihat Ten menikmati susu pisangnya.

"Sini biar aku yang pengang" Ten mengambil susu pisang yang tinggal setengah itu dari tangan Choya.

Choya hanya menurut, lalu dia membuka tutup air mineral yang tadi dia beli dan langsung meneguk nya sampai tersisa setengahnya.

"Akh.. segar sekali" seru Choya lalu menutup kembali botolnya.

Ten terkekeh melihat Choya, memang Ten itu sudah menganggap Choya seperti adiknya sendiri jadi wajar saja tidak ada kata canggung diantara mereka berdua "ck, kau ini berlebihan sekali" ujar Ten

Choya hanya tersenyum "kalau begitu ayo kita pulang, wangja ku sudah menunggu"

Ten tersedak saat mendengar kata Wangja meluncur dari bibir Choya.

"Uhuk--" Ten terbatuk membuat Choya menepuk-nepuk punggung Ten pelan.

"Pelan-pelan Oppa. Kenapa juga kau sampai tersedak seperti ini"

"Uhuk... Wangja, siapa itu Wangja? Uhuk" tanya Ten dan masih sedikit terbatuk.

"Ini minum dulu" Choya menyodorkan air mineral, Ten langsung meneguk nya cepat.

Ten bernapas lega, dia menyeka mulutnya yang basah dengan cepat "Wangja itu siapa? Jangan-jangan kau tinggal dengan laki-laki dalam satu rumah?" Selidik Ten

Mata Choya membulat "Heh?"

"Astaga Choya, aku tak menyangka kau bisa berbuat seperti itu.. aku sangat kecewa pada mu" ujar Ten dengan muka memerah nya.

Choya semakin dibuat bingung "Maksud Oppa apa? Aku tidak mengerti?"

"Kau sudah ku anggap adik ku sendiri, tapi kau tinggal bersama laki-laki dalam satu atap. Aku kecewa pada mu Shin Choya" Ten menatap Choya Lamat

Halis Choya bertaut "Oppa tahu kalau dia laki-laki? Huaaa luarbiasa!!"

Mata Ten membulat sempurna "Kau bercanda?! Memangnya Wangja itu untuk perempuan?"

Choya terkekeh "Tapi kenapa Oppa marah? Ahh.. kau marah karena aku belum memperkenalkan nya kepada mu kan?"

Ten meremas stir mobilnya kuat sampai buku-buku tanganya memutih.

"Kau tau Oppa, dia sangat menggemaskan. Saat tidur pasti dia selalu menyelusup ke dalam selimut ku dan kita tidur bersama" ujar Choya dengan senyum yang mengembang.

"Kau!!! Bawa aku menemui nya" ujar Ten sudah dengan emosi yang tak terbendung, berani nya dia diam-diam menyelusup ke dalam selimut dan tidur barsama Choya.

Ten mulai melajukan mobilnya, tak perlu waktu lama mereka pun sudah sampai di depan penthouse Choya.

Ten masuk terlebih dahulu, dan meninggalkan Choya yang menatap Ten bingung.

"Wangja....Wangja, keluar kau dasar brengsek" Teriak Ten

"Oppa kau kenapa?" Tanya Choya yang terkejut karena Ten berteriak.

Boy In LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang