11

35 5 1
                                    

"Selamat pa..gi" kalimat Deran melemah saat melihat Choya sedang bercermin dan terlihat luka di ujung bibirnya.

"Hmp"

Deran menangkup pipi Choya dengan kedua tangannya.

"Kenapa? Bibirmu, kenapa?" ujar Deran sambil melihat seluruh bagian wajah Choya

"Kau berkelahi lagi?" Cecar Deran tanpa melepaskan tangannya

"ahu hihak berhelahi" ujar Choya

"Hah?"

"Ck, hehashan hulu hangan muh"

Deran mengerut bingung, Choya menarik paksa tangan Deran

"Sakit tahu" sungut Choya

"Ah, maaf"

Untuk beberapa detik mereka berdua terdiam

"Yak!! Kau belum menjawab pertanyaan ku" Deran baru tersadar

Choya mendengus "Ck, merepotkan sekali"

Deran menarik tangan Choya

"Mau kemana?"

"Rumah sakit"

"Apa!!"

Mata Choya membulat dan langsung menarik tangannya dari gengaman Deran

"Ini hanya luka biasa, berlebihan sekali sampai harus ke Rumah Sakit" seru Choya

"Eonnie..." Deran menatap Choya intens

"Ah, baiklah baik! Akan aku ceritakan" ujar Choya pasrah

Deran tersenyum puas "Baiklah!! Aku tunggu di ruangan ku"

Deran berjalan memasuki ruangannya, Choya hanya dapat mendengus kesal.

"Hah, kenapa juga make up nya harus terhapus. Merepotkan"

Choya membuka pintu ruangan Deran secara perlahan, walaupun mereka berteman tetap saja Choya adalah Sekretaris dan Deran Bosnya. Maka dari itu Choya berlaku sopan.

Tapi tidak berlaku di luar kantor. hahahh

"Ck, lama sekali. Aku sudah menunggu mu, Ayo cepat ceritakan" Ujar Deran tanpa mengalihkan pandangannya.

Choya Menghela napas "Aku kesini karena ada berkas yang harus ditandatangani, bukan untuk mengobrol" Choya menyerahkan berkas yang tadi dia bawa

"Sekretaris Shin" ujar Deran sambil menatap Choya.

Choya memutar bola matanya saat Deran memanggil dengan membawa jabatannya, dia sudah hapal Deran sedang menggunakan kekuasaanya sebagai Bos sekarang.

"Baiklah, Sekretaris Shin. Silahkan duduk"

Deran tersenyum puas saat melihat Choya menuruti apa yang Deran katakan

"Jadi bagiamana?" Deran menumpu kedua tangannya di atas meja dan meliat ke arah Choya sambil tersenyum

"Mati kau Kim Deran" Monolog Choya dalam hati

Deran hanya tersenyum melihat kilatan mata Choya yang menatapnya

Choya menerik napas berat "Jadi...."

Choya menceritakan kejadian yang menimpanya malam tadi dan kenapa ada luka di bibirnya.

"Ah, jadi seperti itu. Kau juga kenapa tidak mau aku antar hah?" Ujar Deran geram

"Ck, aku tidak mati. Kau ini berlebihan sekali"

"Eonnie...." Deran menatap Choya sayu.

"Yak!! apa-apaan tatapan itu. Baiklah baik aku akan hati-hati"

Boy In LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang