3

42 4 2
                                    

Deran kembali memfokuskan lagi pandangannya setelah membaca ucapan terima kasih dari Jaehyun, sementara Jaehyun kembali memakan tteokboki yang tadi sempat tertunda akibat dia tersedak.

Jaehyun tersentak saat kepala Deran mendarat di bahunya, awalnya Jaehyun ingin menyingkirkan kepala Deran namun dia urungkan saat mendengar dengkuran halus yang Deran timbulkan.

Sebenarnya Jaehyun merasa risi tapi lebih tepatnya dia merasa canggung, alhasil Jaehyun hanya terdiam dengan memegang mangkuk tteokboki yang tersisa beberapa potong itu. Jaehyun tidak melanjutkan makannya karena takut Deran terganggu.

Bus pun berhenti para penumpang mulai berjalan keluar, tetapi hanya Deran dan Jaehyun yang masih berada di dalam bus. Sebenarnya Jaehyun sudah ingin keluar tapi dia merasa tidak enak jika harus membangunkan Deran, alhasil dia hanya menunggu Deran bangun sendiri

"Tangan ku pengal, bagaimana ini? apa aku bangunkan saja? Tapi sepertinya dia kelelahan sekali"

Monolog Jaehyun lalu melirik wajah Deran di sampingnya, entah kenapa Jaehyun tersenyum dibalik masker hitamnya.

Tangan Jaehyun mendekat kearah wajah Deran yang tertutupi oleh rambut, belum sempat tangan Jaehyun meraih rambut Deran, terdengar Deran meleguh kecil. Dengan cepat Jaehyun kembali menarik tanggannya. Jaehyun menggeleng cepat saat sadar apa yang sekarang sedang dia lakukan.

"Ugh, apa sudah sampai?"

Deran mengucek matanya yang masih sedikit susah dibuka tapi kepalanya masih berada di bahu Jaehyun. Jaehyun menahan napas saat Deran mendongak dan mengikis jarak dengan wajah Jaehyun.

Deran menyipitkan matanya namun beberapa detik kemudian matanya melebar dan otomatis Deran mundur kebelakang dengan cepat, sampai punggung nya terbentur kaca bus.

Jaehyun tanpa sadar memegang bahu Deran saat mendengar Deran mengaduh, keduanya saling bertatapan, tapi suara paman sopir mengintrupsi mereka berdua.

"Nak, kalian berdua tidak mau turun?"

Jaehyun langsung menarik tangannya yang berada di bahu Deran dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu sedangkan Deran mangalihkan pandangannya kesembarang arah guna menutupi sedikit rasa gugup nya.

"khmm"

Deheman paman sopir membuat Jaehyun mendongak lalu melihat ke arah paman sopir yang sedang memandangnya dengan alis bertaut.

Jaehyun melirik Deran yang mengalihkan pandangannya ke ara kiri, dengan ragu Jaehyun menyentuh lengan Deran dengan jari telunjuknya.

Deran menatap Jaehyun dengan tatapan bertanya lalu Jaehyun menunjuk ke arah belakangnya, Deran melihat ke luar.

"Ah, ternyata sudah sampai" ujar Deran masih sedikit gugup lalu bangkit dengan cepat.

Duk

Kepala Deran terbentur dengan atas bus yang membuatnya mengaduh tapi Deran terkejut saat tangan Jaehyun sudah ada di atas kepalanya sambil sedikit mengelus kepala Deran. Deran melotot saat wajah Jaehyun sangat dekat dengan nya sampai ai bisa melihat tatapan khawatir dari laki-laki itu.

"Nak?"

suara paman sopir kembali mengintrupsi mereka berdua, Jaehyun langsung mengeser tubuhnya dan membiarkan Deran berjalan di depan nya.

"Maaf ya paman, tadi aku tertidur" ucap Deran saat akan berjalan keluar, paman sopir pun hanya menggeleng kan kepalanya melihat kelakuan mereka berdua.

Deran duduk di bangku tunggu halte dan Jaehyun pun ikut duduk di sebelahnya. Deran melirik Jaehyun.

"Kau tidak pulang? atau masih menunggu bus?"

Boy In LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang