37

2 0 0
                                    

Jaehyun masih saja menatap Johnny dengan wajah mengerut kesal, dia tidak terima jika Johnny bertemu dengan Deran tanpa sepengetahuan nya.

Memang itu bukan haknya melarang Deran bertemu dengan siapa pun, tapi ini Johhny.... Johnny temannya, dia bahkan tidak bercerita jika sudah bertemu dengan Deran.

"Kapan kau bertemu dengan Deran, Hyung?" Ucap Jaehyun yang kesekian kalinya.

"Errr... Itu sudah agak lama" ucap Johnny sambil mengalihkan pandangannya, karena sedari tadi Jaehyun menatap nya tajam.

"Tepatnya kapan?"

Jaehyun masih belum puas dengan jawaban Johnny.

"Lupa..."

Jaehyun semakin menatap nya tajam, Johnny menenggak air putih nya yang berada di meja makan.

Memang mereka berdua sekarang sedang berada di meja makan, sedangkan yang lain mereka asik menonton televisi.

"Sungguh, aku lupa. Lagian kenapa kau begitu marah saat aku bertemu dengan Kim Deran? Memangnya kau siapanya Kim Deran, hah?" Ucap Johnny karena sudah tidak tahan dengan tatapan Jaehyun, bisa mati dia karena terus menahan nafas.

Jaehyun terperanjat, benar kenapa dia begitu marah saat Johnny bertemu dengan Deran?

'Hah! Konyol' monolog Jaehyun.

Dia menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jari-jarinya.

Lalu bergegas meninggalkan Johnny, dia merasa lebih kesal karen perkataan Johnny. Ntah kenapa dia kesal dengan kalimat 'memangnya kau siapanya Kim Deran'.

Sungguh suasana hati Jaehyun menjadi tak karuan, dia tidak dapat menerima fakta yang Johnny ucapkan.

Johnny menatap Jaehyun heran, dia masih tidak habis pikir dengan tingkah Jaehyun hari ini.

"Ck, dasar anak aneh"






*****




"Terimakasih atas jamuan makan malam nya, Presdir" ucap Deran sambil membungkuk hormat.

"Hohoho, tidak masalah. Semoga kerja sama kita lancar. Aku bangga pada mu masih muda sudah berprestasi seperti ini" ucap Presdir MSent sambil menepuk pundak Deran.

Deran hanya tersenyum menanggapinya.

"Baik lah kalau begitu, Presdir. Hati-hati di jalan" ucap Deran.

Pemimpin MSent itupun hanya mengangguk lalu masuk kedalam mobil yang sudah sopirnya siapkan.

"Sampai jumpa, Presdir TenD.co" ucapnya

Sebelum mobil hitam itu melaju meninggalkan Deran dan Choya yang masih berdiri di restoran tempat mereka makan malam tadi.

Deran menyisir rambutnya yang menutupi sebagian wajahnya. Menarik nafas panjang.

"Hah! Melelahkan sekali, bisa-bisa pipiku mengerut karena terlalu banyak tersenyum" gerutu Choya.

Deran melirik sekretaris nya itu, dia paham sekali karena acara makan malam dengan kolega bisnis itu sangat melelahkan.

"Jika ini bukan untuk kelancaran bisnis, sudah aku sumpal mulut bapak tua itu dengan Sushi" ucap Choya sambil bercermin dia memeriksa jikalau ada kerutan kerutan halus di sekitaran pipinya.

Deran tertawa mendengar Choya yang sedari tadi menggerutu, rasa lelah yang tadi sempat Deran rasakan sekarang sudah hilang karena tingkah konyol sekretaris nya itu.

Boy In LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang