9

37 5 0
                                    

"Gawat, dia bisa membunuhku" ujar Deran lalu memarkirkan mobilnya dengan tergesa, keluar dari mobilnya dengan terburu-buru.

Beberapa pekerjaan yang berpapasan dengannya memberi salam dan hanya di jawab anggukan oleh Deran.

Deran melihat kursi sekretaris yang berada di depan ruangan nya kosong.

"Ah, selamat. Seperti nya dia sedang di luar" Deran bernapas lega dan berjalan santai kedalam ruangannya.

"Hm"

Mata Deran membulat dengan sempurna, saat melihat sekretaris nya berdiri di depannya sambil menyilangkan tangan di dadanya.

"Kau terlambat Presdir, sangat terlambat" ujar sekretaris Deran sambil tersenyum.

"Ahaha, hanya 15 menit kan yah.. ahaha" ujar Deran canggung sambil menyeka pelipisnya.

"15 menit, hm?"

"Iya, 15 menit tidak lama kan?" Deran tersenyum manis.

"YAK!! 15 MENIT KAU BILANG TIDAK LAMA?!".

"KIM DERAN KAU SUDAH MENUNDA RAPAT PENTING SELAMA 15 MENIT!!. KAU MEMBUAT PEKERJAAN KU BERTAMBAH"

Deran otomatis menutup kedua telinganya aktibat teriakan sekretaris nya itu.

"Untung saja Presdir perusahaan LUC mau menunggu" ujar sekretaris Deran yang bername tag Shin Choya itu sambil memijat keningnya pelan.

"Eonnie, kau tidak boleh marah-marah. Nanti kalau timbul keriput di wajah cantik mu bagaimana?"

"Yang membuat keriput diwajah ku itu kau"

"Iya, maaf kan aku. Tadi aku mampir membeli minum dulu" ujar Deran

Choya menatapnya garang.

"Ah, iya aku juga beli beberapa coklat"

Deran merogoh paper bag yang tadi dia bawa, lalu memperlihatkan coklat yang tadi dia beli.

Choya mendekat, Deran menelan ludahnya susah payah, kadang dia berpikir sebenarnya siapa bosnya di sini.

"Kekanakan sekali" ujar Choya sambil mengambil coklat yang berada di tangan Deran.

"Cepat kau bersiap. Aku sudah siapkan berkas yang harus kau bawa di rapat nanti".

"Terima kasih coklatnya"

Setelah itu Choya keluar dan meninggalkan Deran yang masih terpaku di tempatnya.

"Sebenarnya bos di sini aku atau dia?"



*****



"Ah.... Aku bosan" Jaehyun mengerang sambil berguling di atas sofa

"Kenapa libur ku begitu membosankan" lanjutnya

"Dasar tidak bersyukur" seru Taeil lalu duduk di sofa sebelah nya.

Jaehyun bangkit "Hyung mau main game bersama ku?" Ajak Jaehyun.

"Siapa takut"

"Kalau kalah jangan merajuk"

"Kau meremehkan kemampuan ku?"

"Kita lihat saja" kata Jaehyun dengan sombongnya.

.

.

.

.

.

.

"Ah, kau curang. Kenapa aku kalah terus" ujar Jaehyun frustasi lalu meletakkan stik game nya dengan kasar.

Boy In LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang