Awalku Denganmu (JeongMi 1)

761 56 9
                                    

Jeongyeon sedang duduk di ruang kerjanya menatap kearah jendela besar yang menampilkan gedung-gedung tinggi berlampu kota Seoul.

Indah, namun tidak berpengaruh untuk Jeongyeon. Dirinya merenung, tersenyum miris. Jihyo... Orang yang ia pikir telah menerimanya dengan segala perlakuan manis satu sama lain, ternyata membohonginya.

Ia telah jatuh cukup dalam untuk Jihyo hanya dalam kurun waktu sebulan. Dan malam tadi Jihyo sukses menghancurkan semuanya.

"Cih... Jeongyeon, kau sungguh bodoh." Lirihnya dalam hati.

---------

2 minggu sudah terlewati dan Jihyo masih sering mencoba menghubungi Jeongyeon namun Jeongyeon merasa tidak butuh ada pembicaraan lagi karena semua sudah jelas, sangat jelas.

*Tok tok

"Masuk. Appa? Kenapa pakai mengetuk pintu segala?"

"Appa takut kau sedang menangis. Hahaha..."

"Mana mungkin? Hahaha... ada apa appa ke kantor?" Tanya Jeongyeon yang sudah beralih duduk di sofa bersama Tuan Yoo.

"Begini, kau ingat Paman Myoui kan?" Jeongyeon mengangguk.

"Nah, dia memiliki putri-"

"Mian appa, kalau appa mau menjodohkanku lagi... Aku tidak mau." Ucap Jeongyeon memotong appanya.

"Kau ini!! Appa belum selesai bicara tapi idemu bagus juga. Hehehe... Jadi putrinya akan meneruskan perusahaannya namun dia dan istrinya masih di Amerika. Mereka menitipkan putrinya." Alis Jeongyeon mengkerut.

"Menitip? Bukankah anaknya sudah besar?"

"Iya hanya saja anaknya tidak terlalu hapal Seoul jadi takut di apa-apakan. Jadi appa mengusulkan supaya dia tinggal bersamamu. Rumahmu kosong kan??" Tuan Yoo menaik turunkan alisnya

"Aish... baiklah." Jeongyeon pasrah sebelum appanya semakin menggodanya.

"Oke settle ya? Nanti sote jemput di Incheon. Appa akan beritahu nanti. Annyeong anakku" Tuan Yoo segera keluar sebelum Jeongyeon berkata apapun lagi.

---------

Disinilah Jeongyeon berdiri menyandar pada mobil Audi R8 Hitam miliknya.

Tak lama ia melihat sesosok perempuan dengan ciri-ciri sama dengan foto yang appanya kirimkan.

"Elegant..." kata yang tak sengaja keluar dari mulutnya. Ia pun tersadar dan berjalan menghampiri perempuan tersebut.

"Mina? Myoui Mina?"

"Ehh? Ne..." Mina tertegun sejenak melihat sosok Jeongyeon.

"Baiklah, mari kubawakan kopermu." Jeongyeon mengambil alih koper Mina dan membawanya ke mobil. Untung koper Mina tidak terlalu besar karena semua barang sudah terlebih dahulu di kirim ke mansion Myoui yang masih kosong itu.

---------

Sepanjang perjalanan hanya keheningan yang menyelimuti.

"Kau tidak menanyakan namaku tapi langsung ikut ke mobil. Apa kau tidak takut diculik?" Tanya Jeongyeon yang masih konsen melihat kedepan. Mina yang sedang memandag keluar pun menoleh ke arah Jeongyeon dan tersenyum.

"Aku tahu kau Yoo Jeongyeon, anak paman Yoo. Kau senior ku saat aku SMA. Aku sekolah di tempatmu hanya 1 semester lalu pindah ke Amerika." Jawab Mina. Jeongyeon cukup terkejut dengan jawaban Mina.

"Benarkah? Ingatanmu bagus juga." Jawab Jeongyeon sambil tersenyum.

"Apa kau mau makan sesuatu? Atau langsung ke rumahku?" Tanya Jeongyeon.

"Langsung pulang saja, aku cukup lelah." Jeongyeon mengangguk dan melajukan mobilnya ke arah rumahnya.

---------

Sudah 3 bulan Jeongyeon dan Mina cukup dekat. Jeongyeon perlahan mulai melupakan sakit yang Jihyo torehkan untuknya.

"Jeong, minggu depan otousan dan okasan pulang jadi aku akan kembali ke rumah." Saat ini mereka sedang nonton TV menonton film Minion kesukaan Mina.

"Benarkah? Baiklah aku akan meminta beberapa orang untuk membantu." Tawar Jeongyeon.

"Bantu apa? Aku hanya kesini dengan satu koper sedang, Jeongyeon." Jawab Mina yang membuat Jeongyeon sedikit malu.

"Btw, how's your love life, hm? Aku dengar kau sempat di jodohkan." Tanya Mina sedikit ragu.

"Cancelled. She just played me. Tapi yasudah aku tidak terlalu memikirkannya lagi. Sudah berlalu lama. Dan sudah ada orang lain sepertinya yang menyembuhkan hatiku." Jawab Jeongyeon yang membuat Mina sedikit sesak.

Kalau boleh ditarik kebelakang, saat SMA dulu Mina jatuh hati pada Jeongyeon. Namun sayang ia hanya 6 bulan saja disana sebelum terbang ke Amerika.

4 bulan lalu saat ayahnya mengajak pindah kembali ke Korea, Mina cukup senang dan ketika ia tahu ayahnya berteman baik dengan Tuan Yoo, ayah Jeongyeon. Ia sangat senang namun senangnya luntur ketika tahu Jeongyeon telah dijodohkan. Ia mencoba ikhlas.

Tapi ia kembali semangat ketika tahu Jeongyeon tidak jadi dijodohkan alias membatalkan perjodohan itu. Walaupun sebenarnya itu cukup jahat baginya.

"Oh ya? Siapa perempuan beruntung itu?" Tanya Mina berusaha menahan gejolak. 3 bulan ini cukup untuknya untuk merasa bahagia bisa menghabiskan waktu bersama Jeongyeon.

"Kau..." Jawab Jeongyeon tegas menatapnya.

"Kau... Myoui Mina, adik kelas masa SMA ku. Akhirnya aku menemukanmu."

"Ma-maksudmu?" Tanya Mina sedikit penasaran maksud Jeongyeon.

"Gadis SMA dengan poni dan rambut hitam sebahu yang selalu pergi dengan tas ransel bergambar pinguin khusus. Kau... kau tahu aku sedih ketika tidak melihat gadis pinguin itu lagi setelah liburan musim panas. Cinta pertamaku." Jawab Jeongyeon yang sukses membuat air mata Mina menggenang dan sukses lolos.

Jeongyeon segera mendekap Mina ke dalam pelukannya.

"Percaya atau tidak, kamu memiliki tempat khusus di hatiku Mina. Sedari dulu, ku pikir aku tidak pernah bertemu denganmu lagi namun saat kemarin aku tidak sengaja melihat topi dengan gambar pinguin khususmu itu. Aku teringat kembali padamu." Ucap Jeongyeon pelan.

"Entah kenapa aku selalu membuat beberapa topi atau tas ku memiliki gambar pinguin itu. Gambar itu dibuat oleh okasan khusus untukku." Jeongyeon pun terkekeh begitu juga Mina.

Ia membelai wajah Mina dan melihat kearah bibir Mina. Ia menarik tengkuk Mina agar mendekat.

"Saranghae, Mina. Chup~" Jeongyeon mencium bibir Mina dan itu adalah ciuman pertama Mina yang Jeongyeon curi.

"Nado... saranghae..." Mina membalas ciuman Jeongyeon. Perlahan tangan Jeongyeon bergerak turun. Mina tidak memberontak dan menikmati sentuhan itu













Cinta yang baru menyembuhkan, katanya













TBC

Lover Boy: One Shoot Kapal Jeongyeon || Jeongyeon X TwiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang