"Minggu depan aku wamil, Sana-ya."
"M-mwo? W-wamil? Kenapa aku baru mengetahuinya!?" Sana terkejut bukan main. Jeongyeon tiba-tiba mengatakan bahwa ia akan wamil dan dia berangkat minggu depan.
"Mianhae." Hanya 1 kata yang mampu Jeongyeon keluarkan.
"Brengsek!!" Sana mendorong tubuh Jeongyeon dan berlari meninggalkan Jeongyeon sendiri di keramaian pasar malam Myeongdong.
Ia ingin berteriak, namun takut membuat Sana malah semakin kesal padanya dan menarik perhatian orang sekitar.
"Huf... Mian." Lirihnya lagi.
---------
Keesokan harinya Jeongyeon memutuskan untuk pergi ke barber untuk memotong rambutnya.
Sana tidak mengangkat dan membalas semua telpon dan pesan yang Jeongyeon kirimkan.
Ia sadar telah membuat Sana marah dan sedih, apalagi hubungan mereka sudah 2 bulan terakhir selalu dihiasi keributan.
"Nah... Selesai." Ucap Chaeyoung.
"Gomawo."
"Aku akan merindukanmu hyung. Ingat berkunjung kalau kau libur." Ucap Chaeyoung.
"Tentu bocah pendek." Jeongyeon mengacak rambut Chaeyoung.
"Berapa?"
"Tak usah bayar, itu hadiah untukmu." Ucap Chaeyoung.
"Haish... Gomawo. Sampai jumpa lagu." Ucap Jeongyeon lalu keluar sambil mengenakan topinya.
Diperjalanan, Jeongyeon melihat Sana sedang bersama Tzuyu, teman dekatnya. Jeongyeon selalu merasa cemburu melihat Sana dan Tzuyu walau dia tahu kalau mereka hanya berteman saja.
"Kau tidak mengangkat dan membalas, tapi malah bersenang-senang sekarang." Perlahan Jeongyeon melangkahkan kaki mendekati Tzuyu dan Sana yang sedang duduk di meja luar cafe.
"Aku kesal, dia seperti tidak menganggapku kekasihnya."
"Benar, ku rasa dia tidak menghargaimu, Sana."
"Gomawo, Tzu, sudah selalu menemaniku beberapa waktu ini. Entahlah... Aku... Seperti merasa hampa bersama Jeongyeon."
"Gwenchana... Aku akan selalu ada untukmu." Tzuyu mengeratkan genggamannya pada jemari tangan Sana.
"Seandainya kau ingin berpisah dengannya, aku akan mendukungmu." Ucap Tzuyu lagi.
Hati Jeongyeon merasa panas di tambah melihat Sana malah tersenyum dan berterima kasih pada Tzuyu.
Jeongyeon memilih pergi dari sana dan menenangkan diri.
---------
2 hari lagi Jeongyeon akan berangkan wamil. Sana masih mendiaminya.
Obrolan Sana dan Tzuyu kembali terngiang di pikirannya.
Mungkinkah Sana mau berpisah dengannya??
"Aku tidak menyangka, wanita yang meluluhkan hatiku adalah wanita yang juga menghancurkan hatiku." Gumamnya.
*Ting tong
Jengyeon bergegas membuka pintu rumahnya karena orang tuanya sedang pergi.
"Sana..."
"Jeong..." Lirih Sana melihat Jeongyeon yang sudah memotong habis rambutnya.
"Masuklah."
"A-aku tidak lama... Jeong, a-aku mau berpisah." Ucap Sana ragu.
"Baiklah." Sana cukup terkejut mendengar jawaban Jeongyeon.
Jeongyeon tersenyum dan mengusap pipi Sana. Dia bisa melihat genangan air mata berada di pelupuk mata Sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lover Boy: One Shoot Kapal Jeongyeon || Jeongyeon X Twice
FanfictionOne Shoot Cerita Cinta Ship Jeongyeon: - 2Yeon - JeongMo - JeongSa - JeongHyo - JeongMi - DaJeong - JeonChaeng - JeongTzu Mungkin akan ada adegan 18+, tidak tahu juga. 5 September 2022: #2 Sajeong 10 November 2022: #1 JeongHyo, JeongTzu, SaJeong ===...