Jeongyeon 2015 (JeongMi 1)

486 39 45
                                    

*Dulu pertama terjun ke WP, saya mau buat buku JeongMi inspired dari Dilan 1990 karena vibes Mina sangat Milea sekali dan tengil Jeongyeon seperti Dilan. Tapi saya urungkan saat itu. Sekarang saya mau buat di oneshot ini dan akan ada beberapa perbedaan dan juga beberapa part. Yang pasti main POV dan untuk endingnya, belum tahu jadi apa prok-prok-prok.

🤓✌🏻

---------

Mina POV

Aku Myoui Sharon Mina, seorang perempuan asli Jepang dan baru saja aku selesai makan skittles kesukaanku.

Papaku seorang dokter bedah terkenal di Jepang dan ibuku seorang pengacara.

Aku lahir di Texas hanya saat masih bayi saja. Besar di Jepang, kampung halaman orang tuaku. Saat beranjak remaja, kami sekeluarga... Ralat... Hanya aku dan kedua orangku pindah ke Korea Selatan. Sedangkan kakak laki-lakiku menempuh pendidikannya di Amerika.

SMA-ku pun pindah ke salah satu sekolah terkenal disana, School of Performing Art School dan mengambil Department Practical Dance. Oh ya, aku sudah kelas 11.

Jurusan di sekolah itu terbagi di beberapa departemen. Tapi itu hanya berlaku di saat mata pelajar berkaitan saja, sisanya kelas kami itu campur, mau departemen apapun.

Di depan sekolahku itu ada seorang ahjumma dan ahjussi yang ya berbagai variasi. Kesukaan ku itu yang ada toping rumput laut. Itu sangat enak, apalagi ditambah saus tomat kesukaanku.

Sangat banyak kenangan indah yang terjadi 7 tahun lalu itu. Aku akan menceritakan semuanya. Tapi sebelumnya, aku mau memberi tahu kalau aku sekarang berada di Hawaii, menikmati bulan madu bersama suamiku yang telah bersamaku sejak 201x.

---------

Pagi itu, febuari 2015, satu minggu setelah kepindahanku ke Korea. Aku sedang berjalan menuju sekolah dengan tenang. Dari belakang ku dengar suara bel sepeda saling beradu, sangat berisik. Tak lama segerombolan anak laki-laki melewatiku, namun tiba-tiba seorang dari mereka memelankan kecepatannya dan menyamainya denganku.

"Annyeonghaseo."

"Ne... Annyeonghaseo."

"Kamu Mina ya?"

"Eh??" Aku menoleh dan tak sengaja menatap matanya yang berwarna hazel itu.

"Boleh tidak aku ramal?"

"Ramal?" Aku menaikan satu alisku menatapnya dengan heran. Ia mengangguk sambil tersenyum.

"Hmm... Aku ramal kita akan bertemu di kafetaria."

Aku hanya diam menatapmya heran, dia tahu namaku dan sekadang dia senyum-senyum seperti orang gila.

"Mau aku bonceng?"

"Tidak, terima kasih. Sedikit lagi sampai." Jawabku singkat padat jelas agar dia sadar kalau dia itu menggangguku.

"Oke-oke. Suatu hari kamu pasti mau aku bonceng. Percayalah!" Jawabnya dengan PD. Aku hanya diam saja melirik beberapa anak murid yang lewat sambil memandangi kami.

"Duluan ya! Aku kalah lomba jadi harus traktir teman-temanku." Dia pergi setelah pamit dariku. Baka, lagi lomba tapi berhenti. Aneh...

---------

Istirahat... Harusnya aku ke kafetaria, tapi karena ingat orang baka dan aneh tadi, aku urungkan saja...

Untung saja mama membawakanku bekal onigiri dan ocha panas.

Saat sedang makan, Ketua kelasku, Park Jimin menghampiriku meminta bicara sebentar bersama Sana dan Nayeon, 2 orang teman baru yang ku dapat. Ternyata Sana juga orang Jepang, bedanya dia sudah di Korea sejak kecil dan Nayeon, tidak ada orang Korea yang se-Korea dia.

Lover Boy: One Shoot Kapal Jeongyeon || Jeongyeon X TwiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang