Lembaran Baru (2Yeon)

488 47 0
                                    

Jeongyeon bekerja membanting tulang. Baik menjadi seorang tukang delivery makanan, penjaga kasir saat malam, dan penjual makanan street food saat weekend.

Suatu hari ada pelanggan memesan makanan ke daerah apartemen mewah dan Jeongyeon dengan gerak cepat mengantarkan pesanan pelanggan itu.

"Wah... Besar sekali daerah ini. Semoga suatu hari aku bisa membelinya dan hidup bahagia bersama bunny ku." Gumam Jeongyeon mengagumi bangunan-bangunan mewah disana.

Sesampainya disana ia menghampiri meja resepsionis.

"Permisi noona, saya mengantarkan pesanan atas nama Tuan Park Jinyoung unit 12K."

"Oh, baik langsung Anda antarkan sendiri tidak apa kan? Karena para satpam sedang berpatroli jadi tidak bisa menemani. Ini saya berikan tanda pengenal tamu."

"Ah... Ne noona."

Setelahnya, sang resepsionis menekan tombol lantai untuk Jeongyeon.

"Jika sudah, Anda bisa menekan tombol GF untuk kembali kesini ya." Ucap sang resepsionis.

"Ne... Gomawo noona."

Jeongyeon menikmati pemandangan lift yang belakangnya kaca tembus pandang kearea taman apartmen.

*Ting

Jeongyeon sampai di lantai 12 dan mencari unit 12K. Sesampainya di depan pintu, ia menekan bel.

Tak menunggu lama pintu terbuka menampilkan seorang pria muda dengan bathrobenya.

"Dengan Tuan Jinyoung?" Tanya Jeongyeon sambil tersenyum.

"Ah... Pesananku. Terima kasih, sebentar uangnya. Sayang... tolong ambilkan 20.000 won di dompetku." Teriak Jinyoung pada kekasihnya.

Jeongyeon tersenyum melihat Jinyoung memanggil lembut kekasihnya. Ia semakin rindu kekasihnya yang sedang keluar kota dan sudah 2 hari lamanya.

"Iya... ini uang-...nya..." Jeongyeon tertegun dan terkejut melihat kekasihnya. Seseorang yang dipanggil Jinyoung adalah kekasihnya Im Nayeon dan mirisnya Nayeon mengenakan bathrobe senada dengan pria itu.

"Ini uangnya dan ambilah kembaliannya." Jeongyeon masih terpaku. Hatinya hancur melihat kenyataan didepan matanya itu.

"N-ne... Se-selamat menikmati, Tuan, no-na. Permisi." Jeongyeon tersenyum dan berbalik.

Dengan berat hati, Jeongyeon melangkah pergi. Sedangkan Nayeon telah ditarik masuk Jinyoung.

---------

Jeongyeon merenung di kamarnya. Kamar yang tidak besar hanya sebesar apartemen studio dan terkadang Nayeon datang untuk menginap. Bahkan barang-barang Nayeon juga banyak disana.

Jeongyeon merasakan sakit amat dalam di hatinya. 3 tahun bersama bahkan Jeongyeon terus menabung agar bisa membelikan rumah kecil untuk dirinya dan Nayeon jika menikah nanti setelah lulus kuliah.

Jeongyeon tersenyum dalam tangisnya. Tidak ada isakan, ia berusaha menahannya. Notifikasi puluhan misscall dari Nayeon tidak ia gubris.

Jeongyeon memutuskan pergi. Segera ia membereskan semua bajunya hingga tak tersisa. Biarkan lah barang-barangnya ia tinggal, terlalu banyak kenangannya bersama Nayeon.

Malam itu juga ia pergi dari Daejeon meninggalkan semuanya disana.

Beruntung, Jeongyeon kembali mendapatkan beasiswa ketika pindah ke Seoul. Tabungan yang awalnya untuk menikahi mantan kekasihnya itu ia gunakan untuk menyewa tempat tinggal.

Ia kembali kerja sana-sini untuk mengumpulkan uang. Selain untuknya juga untuk ia kirim ke panti asuhan tempat dulu ia di besarkan.

---------

Lover Boy: One Shoot Kapal Jeongyeon || Jeongyeon X TwiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang