Melepasmu (JeongMo)

2.1K 63 9
                                    

Jeongyeon POV

Aku sedang menunggu seseorang yang telah aku cintai sangat lama. Hampir sewindu lamanya aku menaruh rasa padanya. Dan tidak pernah sedikit pun berkurang.

"Hei, sudah lama?" Sebuah suara mengambil alih atensiku yang sedang melamun menatap segelas americano dingin di hadapanku.

"Hei, Mo. Belum lama kok. Duduklah." Ucapku padanya.

"Maaf, tadi aku harus bertemu orang tua Heechul. Mereka mengajakku untuk makan siang." Jelas Momo padaku.

"Tidak apa, sebentar aku pesankan minuman ya. Seperti biasa kan? Dengan ekstra saus karamel?" Tanyaku padanya dan ia tersenyum mengangguk.

Tak lama minumannya jadi dan aku membawanya ke meja kami.

----------

Momo tersenyum melihat Jeongyeon datang membawakan minuman favoritnya.

"Terima kasih!" Jeongyeon mengangguk tersenyum dan duduk dihadapan Momo.

"So, how's life?" Momo membuka percakapan.

"Good. How bout you? Gimana sama Heechul? Lancar?" Momo tersenyum lebar dan mengangguk.

"Hmm... Really good after years."

"Glad to hear that, Jeong. I miss you, I miss us hanging out together." lirih Momo menatap Jeongyeon di hadapannya. Ada rasa mengganjal di dadanya yang tertahan.

"Btw, Jeong... Aku... " Momo mengigit bibir bawahnya seakan sulit sekali mengeluarkan kata-kata yang telah ia siapkan sedari tadi.

"Mo... Aku tahu waktumu tak banyak. Aku mau langsung bicara saja... Mo... Aku akan menikah." ucapan Jeongyeon berhasil membuat Momo terdiam sejenak. Jeongyeon tersenyum tipis.

"Akhirnya aku lepas darimu Mo. Hehehe..." ucap Jeongyeon terkekeh kecil. Pasalnya ia pernah berjanji pada Momo bahwa ia akan mencoba menghapus perasaanya kepada Momo. Walaupun belum sepenuhnya, setidaknya ia berhasil mengganti sosok pemilik hatinya sekarang.

Momo mengangguk memaksakan senyumannya pada Jeongyeon. 

----------

Flashback

Jeongyeon pertama kali bertemu Momo saat mereka sama-sama seorang mahasiswa baru. Mereka tinggal di salah satu rumah boarding campur.

Jujur Jeongyeon jatuh hati pada Momo saat pertama kali melihatnya. Klise, namun itu berefek cukup lama.

Lambat laun mereka berteman dekat, tentu Jeongyeon bahagia bisa memberikan waktunya untuk Momo. Dia selalu menemani kemana pun Momo pergi. Temannya selalu mengingatkan Jeongyeon untuk berhenti karena kenyataanya Momo telah memiliki kekasih bernama Heechul. Mereka telah berhubungan sejak SMA.

Namun memang dasarnya Jeongyeon pabo, ia tidak masalah dengan itu karena dengan Momo dia merasa bahagia. Suatu hari, Momo mengajak Jeongyeon mengunjungi salah satu cafe favoritnya di daerah Itaewon. Disanalah Jeongyeon mengaku bahwa sebenarnya dia menyukai Momo.

Jeongyeon meminta maaf kepada Momo. Momo pun tidak masalah dengan itu karena dasarnya ia telah mengetahui dari setiap gestur dan perlakuan Jeongyeon padanya. Momo pun mengatakan bahwa Heechul juga menyadari itu namun Heechul tidak mempermasalahkannya.

Bertahun berlalu mereka pun lulus. Momo memilih melanjutkan pendidikannya ke Jepang dan Jeongyeon ke Belanda. Mereka berjanji setahun sekali setidaknya mereka bertemu di cafe favorit Momo.

Flashback selesai

----------

Momo POV

Mendengar Jeongyeon akan menikah sungguh membuat dadaku terasa sesak.

"Terima kasih, Mo atas perasaan yang ku miliki untukmu. Mungkin aneh rasanya aku berterima kasih kepadamu, tapi sungguh dengan memiliki rasa ini aku semakin tau rasanya mencintai orang dengan tulus." Ucapnya yang sukses membuatku terhenyak.

"Mo, kalau boleh jujur. Aku masih mencintaimu, namun aku sadar. Ketika dulu Heechul sempat meninggalkanmu, aku berniat mendekatimu. Namun aku tahu mau bagaimanapun, aku tidak bisa mengubah hatimu lebih dari sahabat." Kulihat setetes air mata keluar dari matanya. Sesakit itu kah, Jeong? Sedalam itukah rasamu padaku?

"Maaf, hehehe... aku menangis bahagia karena akhirnya hatiku mengikhlaskanmu, Mo."

"Jeong, maafkan aku." Ucapku lirih. Aku tak sanggup melihatnya begini.

----------

Keheningan muncul diantara mereka.

"Mo, maaf kita tidak bisa lagi bertemu seperti ini. Aku harus melepas mu seutuhnya, aku harua mencintainya seutuhnya. Tapi persahabatan kita akan selalu ada menjadi kenangan, Mo. Gomawo sewindu yang berharga ini." Ucap Jeongyeon sambil tersenyum.

"Ne, Jeong. Berbahagialah, aku senang kau bahagia sekarang." Ucap Momo menahan tangisnya.

"Ah aku permisi dulu, Mo. Aku harus menjemput Sana."

"Ne, Jeong. Sampai jumpa lagi."

"Sampai jumpa, Mo. Jangan lupa kirimkan undanganmu. Bye."

----------

Jeongyeon telah pergi dari hadapan Momo.

Momo POV

Aku terlambat...

Flashback

"Momo, ada apa?" Heechul menghampiri Momo yang baru daja selesai membantu eommanya membersihkan piring kotor.

"Tidak apa."

"Mo, jujur padaku. Kau mencintainya kan?"

"Hah??"

"Aku tidak apa, Mo. Jika kau mencintainya  kejarlah sebelum terlambat. Sudah sewindu lamanya dia mencintaimu, Mo." Ujar Heechul yang membuat Momo menangis.

"Mianhae, jongmal mianhae." Momo memeluk erat Heechul.

"Sudah, ayo. Ini harinya kan? Nanti kau terlambat. Ayo aku antar." Heechul mengantar Momo ke cafe untuk bertemu Jeongyeon.

Flashback Selesai

----------










Jadi, siapakah yang pada akhirnya melepaskan cinta?










END


Lover Boy: One Shoot Kapal Jeongyeon || Jeongyeon X TwiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang