Matanya tak terlepas melihat jari sang pujaan hati yang kini telah terisi cincin.
Sebuah cincin emas putih melingkar dipenuhi butiran berlian. Sangat cantik, secantik sang pemilik jemari indah itu.
"Nayeon selamat!!" Teriak salah satu sahabatnya yang berdiri dihadapan mereka diiringi tepuk tangan para tamu undangan pesta pertunangan Nayeon dan Bambam.
Bambam dan Nayeon terlihat sangat bahagia walau semua ini merupakan perjodohan orang tua mereka.
Selesai pertularan cincin, para tamu undangan menikmati hidangan yang disediakan. Begitu juga Nayeon dan Bambam yang tengah sibuk dihampiri para sahabat Nayeon.
"Congrats, girl!!" Ucap Momo.
"Selamat, noona." Ucap Dahyun.
"Gomawo! Dan kau!! Jeong! Kenapa kau berteriak, huh??"
"Aku hanya senang, Nay. Wajar lah aku berteriak menyorakimu!!" Ledek Jeongyeon.
"Ehm... Bam. Jaga Nayeon, dia ini walaupun sudah tua tapi seperti anak kecil. Kau harus bersabar!" Ucap Jeongyeon sambil menepuk pundak Bambam.
"Ne, h-hyung. Thank you so much." Jawab Bambam yang memang belum terlalu lancar berbahasa Korea.
"Yak!!" Nayeon tak terima.
Nayeon dan Bambam baru berkenalan sekitar 2 bulan. Mereka di jodohkan kedua orang tua mereka dan Bambam baru sampai Korea sekitar 6 bulan lalu.
"Hehehe..." Tawa Jeongyeon lalu melihat jam yang melingkar ditangannya.
"Wae??" Tanya Nayeon
"Mian, aku harus pulang. Ada hal penting, Nay." Jawab Jeongyeon. Naueon cemberut karena sahabatnya sejak kecil ini malah harus pulang dihari bahagiannya ini.
"Mian..." Ucap Jeongyeon lagi. Nayeon mengangguk.
"Yasudah, aku pergi dulu semuanya." Jeongyeon pun meninggalkan venue acara.
---------
"Huf... Sangat sakit..." Gumam Jeongyeon disaat menyetir menuju rumahnya.
"Melihatmu bahagia adalah bahagiaku juga. Waktu kita sudah selesai, Nayeon. Gomawo atas rasa cinta yang aku miliki untukmu." Air mata mengalir deras mengiringi senyumannya.
Jeongyeon mencintai Nayeon, namun seperti cerita cinta pada umumnya, Jeongyeon tak pernah bernyali menyatakan, hingga Nayeon dijodohkan 2 bulan lalu.
---------
Sejak pertunangan itu, Jeongyeon tak pernah muncul lagi. Semua telpon dan pesan Nayeon tidak pernah masuk.
Nayeon sangat marah. Pernah satu kali ia mendatangi apartemen Jeongyeon, namun tidak ada jawaban, bahkan password kunci apartemen Jeongyeon telah diganti.
"Kau kenapa? Apa Jeong hyung lagi?" Tanya Bambam yang baru tiba di ruang kantor Nayeon.
"Ya... Kau tahu. Dia hilang. Bahkan Momo dan Dahyun juga tidak tahu Jeongyeon dimana."
"Tenanglah. Besok ulang tahunmu, mari bersenang-senang malam ini." Nayeon pun tersenyum mengiyakan.
Malamnya Bambam mengajak Nayeon ke club, tak lupa Nayeon mengundang Dahyun dan Momo.
"Hei Nayeon!"
"Hei!!"
"Noona..."
"Ayo bersenang-senang!!" Perintah Nayeon sejenak melupakan keberadaan Jeongyeon.
Mereka bersenang-senang semalaman hingga mabuk. Bambam membawa Nayeon ke salah satu ruang VIP di lantai atas.
"Huf... Aku tidak sabar." Ucap Bambam mengamati tubuh Nayeon. Perlahan membuka bajunya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lover Boy: One Shoot Kapal Jeongyeon || Jeongyeon X Twice
FanfictionOne Shoot Cerita Cinta Ship Jeongyeon: - 2Yeon - JeongMo - JeongSa - JeongHyo - JeongMi - DaJeong - JeonChaeng - JeongTzu Mungkin akan ada adegan 18+, tidak tahu juga. 5 September 2022: #2 Sajeong 10 November 2022: #1 JeongHyo, JeongTzu, SaJeong ===...