(8) akhirnya

614 71 0
                                    

Happy reading... 🙂🙂🙂
.
.
.

Hari telah berlalu bulan telah berlalu dengan cepat semenjak berakhirnya pesta malam itu. Sehari, seminggu,sebulan bahkan beberapa bulan

Jaemin bahkan tidak pernah lagi melihat renjun. Meskipun mereka berada dalam sekolah yang sama. Namun tetap saja jaemin tidak pernah lagi melihat renjun

.Awalnya jaemin tidak terlalu peduli dengan semua itu dia kembali lagi ke hobi lamanya apa lagi kalau bukan taruhan baik cewek ataupun cowok same uke jaemin tidak peduli dia selalu menang dari taruhannya. Namun ingatannya tentang renjun tidak pernah bisa dia lupakan dan selalu menghantui jaemin.

jaemin kembali untuk masak bodoh. tidak peduli sekarang jaemin bahkan mencari lebih banyak target lagi untuk dijadikan taruhannya.

Namun apa? hasilnya tetap saja sama dia masih tidak bisa melupakan tentang sosok laki laki mungil yang bernama renjun.

Pernah sewaktu hari jaemin melihat renjun ngobrol dengan seorang cowok mereka tampak akrab entah kenapa ada rasa cemburu di hati jaemin melihat semua itu.

Dan kali ini lagi lagi renjun melihat jaemin memeluk seorang cewek saat menyadari renjun melihatnya jaemin segera melepaskan pelukan itu. Jaemin menatap renjun dari jauh ada rasa bersalah sendri dalam hati jaemin. jaemin bigung kenapa dia seperti ini dia juga tidak tau.

Pernah sewaktu hari jaemin menabrak renjun di sudut koridor sekolah

"Ren...?" Kaget jaemin

"Hei, jaem apa kabar? " Renjun menyapa jaemin dengan senyum manisnya

Tapi jaemin malah salting dan gelagapan tidak tau mau apa yang harus dia lakukan ada sebuah gejolak besar di hati jaemin, jaemin langsung saja kabur tidak berani ngobrol dengan renjun. Dan bahkan dia tidak membalas sapaan renjun.

malam ini renjun tidak sengaja bertemu jaemin diantara antrian tiket bioskop.

"Loh jaemin kamu mau nonton juga?" Renjun menyapa jaemin saat melihat jaemin disana.

Belum sempat jaemin menjawab cewek yang mengandeng tangan jaemin melihat sinis pada renjun.

"HEI..., lo lagi ya, gue udah pernah ingetin lo jangan pernah dekat jaemin lagi sekarang kami pacaran lo paham?" Ketus cewek yang bernama minju itu memperingatkan renjun

Melihat hal itu renjun hanya angkat bahu tidak peduli kemudian melangkah pergi.

"Sikap macam apa itu?" Minju memasang wajah kesal. kemudian mengajak jaemin masuk kedalam gedung bioskop

"Apa maksud mu minju ? Kamu pernah ngobrol sama renjun?" Jaemin menatap minju tidak suka

"Ia aku pernah lihat kalian keluar dari sebuah restoran dan juga malam dimalam pesta itu. malam itu aku tidak suka melihatnya, besoknya aku memperingatkan dia agar tidak menemui mu lagi aku tau dia juga salah seorang taruhan mu" Jelas minju menggebu ngebu

Mendengar itu rasa kekesalan di hati jaemin semakin memuncak.

"Kau juga wanita taruhan ku minju tidak ada bedanya seharusnya kau sadar itu?" Jaemin menarik paksa lengannya dari genggaman tangan minju

"Aku tau tapi aku beda jaem, aku mencintai mu dengan tulus" Minju berusaha menjelaskan

Namun jaemi tidak peduli lagi pada minju yang terus ngomel di sampingnya yang ada dipikiran jaemin saat ini hanya renjun dan renjun.

Jaemin berlari mengejar renjun, jaemin tidak peduli lagi dengan minju yang terus berteriak memangilnya.

Jaemin berlari sekuat tenaganya dengan satu harapan yaitu menemukan renjun. Jaemin terus mencari renjun yang ada dipikiran dan hati jaemin saat ini hanyalah renjun, jaemin ingin sekali bertemu renjun, jaemin terus berlari mencari renjun diantara kerumunan orang yang ada di bioskop beberapa kali jaemin salah orang tapi jaemin tidak peduli jaemin ingin bertemu renjun dan dia harus menemukan renjun.

Jaemin hampir putus asa mencari renjun sebelum akhirnya jaemin bisa menemui renjun. Jaemin langsung saja menarik tangan renjun yang berada diantara kerumunan orang orang.

"Jaemin kenapa di sini tidak jadi nonton?" Renjun sempat kaget tapi hanya sesaat sebelum dia melihat siapa yang menarik tangannya.

Hah... hah...
Jaemin perlu mengatur napasnya dulu untuk menjawab pertanyaan renjun

"Kamu ngak papakan ren?" Pada akhirnya itu yang bisa jaemin ucapkan sambil terengah-engah

Renjun mengerutkan alisnya melihat sikap jaemin jujur renjun bigung

"Keluar dulu yuk" Renjun akhirnya menarik tangan jaemin membawa laki laki itu luar dari bioskop jaemin hanya pasrah dan mengikuti renjun.

Disinilah sekarang renjun dan jaemin duduk di bangku taman samping bioskop

"Ren aku pengen ketemu kamu" Jaemin mulai angkat bicara setelah berhasil mengatur nafasnya

Renjun tersenyum manis menatap jaemin

"kamu ini ada ada saja deh jaem. harusnya kamu hubungi aku. aku pasti nunggu kamu kok. kamu ngak perlu berlari seperti tadih"

Renjun benar seharusnya jaemin menelpon renjun. tapi jaemin tidak tau apa yang ada dipikirannya dia hanya ingin bertemu renjun dan renjun hingga dia tidak tau apa yang harus dia lakukan

Dan setelah bertemu renjun, jaemin malah bingung mau ngapain dia seperti orang bodoh.

"Ren..."

"Ia jaem..?"

"Kita masih pacaran kan?"

Renjun menatap manik laki laki yang duduk tepat didepannya itu " Jaem kenapa kamu selalu tanya kayak gitu sih?" Emang aku pernah mutusin kamu? Ngak kan?"

"Ia sih tapi ren.." Jawab jaemin namun ada yang menyangkal dipikiran jaemin susah untuk dia ungkapkan

"Berarti kita masih pacaran dong"

"Tapi kenapa kamu tidak cemburu saat kamu melihat aku bermesraan dengan karina,winter,minju,wojin, dan yang lainnya? Kenapa kamu tenang tenang saja?" Akhirnya jaemin mengucapkan apa yang mengangu pikirannya selama ini.

"Aku tidak akan cemburu karna hal sepele seperti itu, kan kita udah ada perjanjian dari awal kamu boleh pacaran dengan siapapun dan sebanyak apapun" Wajah renjun tampak sangat tenang ketika mengucapkan itu namun sebaliknya jaemin lah yang terlihat gelisah.

"Tapi aku tidak mengerti?"

"Apa yg tidak kamu mengerti?"

"Kamu tau tentang taruhan itu tapi kamu juga ngak marah sama sekali kenapa?" Jaemin masih bingung

"Aku juga ngak bakal marah karena hal sepele seperti itu" Renjun masih terlihat tenang menatap jaemin

"Kenapa?"

Renjun tidak langsung menjawab dia kembali menatap manik jaemin begitupun sebaliknya jaemin menatap manik renjun.

"Ren kenapa?" Jaemin tidak sabar ingin mendengar jawaban renjun

"Karena aku tau pada akhirnya kamu pasti akan berhenti dari permainan mu itu. walaupun sebanyak apapun kamu dekat dan pacaran dengan baik itu cewek ataupun uke same diluar sana, pada akhirnya kamu pasti akan memilih satu orang yang benar benar kamu cintai" Renjun terdiam sejenak sebelum melanjutkan ucapannya guna melihat tanggapan jaemin "makanya aku ngak cemburu " Lanjut renjun

Jaemin termenung memikirkan ucapan renjun. Renjun benar. laki laki dihadapan nya ini luar biasa pikir jaemin. Dan yang jaemin pikir sekarang dia benar benar sudah terjatuh sejatuh jatuhnya pada renjun.

Ya renjun berhasil membuat jaemin jatuh cinta padanya

"kau benar ren pada akhirnya aku pasti akan memilih 1 orang dan itu kamu " Kini jaemin menatap renjun menggenggam kedua tangan mungil itu dengan tangan kekarnya begitupun sebaliknya dengan renjun dia tersenyum menatap jaemin.

"Aku janji ren aku ngak bakal taruhan lagi. Aku benar benar ingin jadi pacar mu dan kamu lah satu satunya " Jaemin berjanji dihadapan renjun.

Tbc
***

Jangan lupa vote 😊😊😊

Jessica

please love me Renjun (jaemren) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang