(56) takdir

96 16 0
                                    

Dua bulan telah berlalu semenjak terakhir kali renjun dan jaemin bertemu.

Hari ini renjun pergi ke toko buku mencari buku ke sukanya. Saat asik mencari buku. Renjun tidak sadar seseorang berada tepat di samping renjun

"Sudah aku bilang, takdir pasti akan mempertemukan kita karna kita jodoh"

Renjun tau betul siapa pemilik suara itu suara yang renjun rindukan dua bulan ini.

Renjun memalingkan tubuhnya sosok laki laki tinggi yang selama dua bulan ini renjun rindukan berdiri tepat di depan renjun

"hay ren apa kabar kamu "

Renjun terdiam dalam hatinya bergejolak ah senyum itu senyum yang renjun rindukan.

Renjun masih mematung "ah kenapa dia begitu tampan sekarang" batin renjun

"Renjun halo " Panggil jaemin melihat renjun yang masih mematung

"Jaemin..." Renjun tidak tau apa yang terjadi pada nya jantung nya berdetak sedikit lebih cepat dari pada biasanya. Renjun berusaha mengontrol jantungnya agar baik baik saja dan berharap jaemin tidak mendengar detak cantung nya

"percayakan kamu sama aku kita itu jodoh"

Renjun tersenyum pada jaemin entah kenapa saat jaemin mengatakan kalau mereka berjodoh perasaan renjun berbunga bunga ada seribu kupu kupu yang berterbangan di perutnya

"Nggak percaya gue. lo pasti ngikutin gue lagi kan? nggak mungkin takdir" Meskipun bicara seperti itu renjun tetap senang dengan ucapan jaemin

" kata siapa, udah lah ren percaya aja kalau kita jodoh"

"lo kan emang sering buntuti gue"

"Lo nggak Terima banget deh kayaknya kalau kita jodoh" Protes jaemin

" Lo tuh aneh mana ada jodoh"

"Buktinya ketemu terus "

"Itu karna lo yang selalu diam diam ngikutin gue "

Keduanya terus berdebat hal yang tidak penting keduanya kalau sudah di satukan memang separti itu namun meskipun begitu isi hati mereka beda

Saat keduanya masih dalam berdekatan yang berkepanjangan seorang laki laki tinggi datang menghampiri keduanya.

Laki laki tersebut langsung saja menggandeng lengan jaemin.

"Bang jaem, bang jaem kemana aja aku carin dari tadi loh kiranya ada di sini" Laki laki tinggi itu menggandeng tangan jaemin mesrah dan sedikit berucap manja pada jaemin

"maaf, baby " Jaemin tersenyum pada laki laki tinggi itu kemudian mengacak rambut nya

"Ih kusut bang jaem ah" Kesal laki laki tinggi itu dengan wajah sedikit kesal dengan bibir di memanyunkan

"Maaf sayang kenapa? kamu menggemaskan sekali sih " Jaemin mencubit pipi laki laki tinggi itu gemes

renjun yang melihat interaksi keduanya entahlah kenapa tiba tiba renjun tidak suka dengan pemandangan di depannya itu renjun benci melihat itu. ada rasa sedikit kecewa dan rasa cemburu yang Renjun rasakan tentu saja.

Laki laki tinggi yang bersandar di lengan jaemin itu melihat renjun juga ada di situ saat itu. Langsung saja menyapa renjun

"loh kak renjun kan?"

"lo kenal gue ?" Renjun bigung tentu saja dari mana laki laki ini mengenalnya. Sementara dia tentu saja tidak mengenal laki laki ini

"Ya iyalah bang siapa sih yang nggak kenal bang renjun,kenali aku jisung kita sempet tanding loh kemaren waktu itu ingat nggak kapten dance SMA start" Jisung mengulur tangan nya pada renjun, renjun menyambut uluran tangan jisung

"Bang renjun keren banget loh kemaren nggak salah sih bang renjun jadi raja dance bang renjun benar benar keren, kapan kapan dance bareng yok bang "

"ah lo terlalu banggain gw. Biasa aja"

"oh ya gue duluan ya. Ada yang harus di urus " Renjun pamit pada jisung tidak lupa renjun berikan tatapan sinis pada jaemin. Yang membuat jaemin keheranan tentu saja.

Sampainya di luar tokoh renjun tidak berhenti mengomel

"Dasar jaemin menyebalkan udah punya pacar juga. masih aja ngarep sama gue, buaya menjijikkan"

"Apa katanya tadi baby, kesayangan, ih sumpah gue geli banget sama lo na jaemin berensek " Renjun masih dengan kekesalannya

Saat renjun akan memasuki mobilnya renjun kembali mendengar suara yang tidak Familiar lagi di telinga nya memangil nama renjun.

Ya itu suara jaemin memangil nama nya.

"renjun..." Jaemin kini terlihat berlari kearah renjun

Saat jaemin sudah berada tepat di depan renjun

"kanapa?" Renjun menatap jaemin dengan tatapan kesal nya

Jaemin yang melihat aura tidak baik dari renjun semakin bigung namun hanya beberapa saat

"ceeee, cemburu ya " goda jaemin

Yang nama nya renjun yang keras kepala mana mau mengakuinya

"siapa yang cemburu?" Renjun seolah olah tidak tau padahal tadi kelihatan bangat kalau renjun sedang cemburu

"Kamu cemburukan"

"Dih GR gue renjun cemburu?" Renjun menunjuk pada dirinya sendiri

Jaemin mengangguk

"lo tau , gue kan. Gue ini renjun mana mungkin gue cemburu hal yang nggak penting kayak gitu "

"beneran nggak cemburu "

"Dibilang nggak juga ngapain?. udah ah lo ganggu gue aja gue mau balik " Renjun masuk kembali kedalam mobil nya tampa memperdulikan jaemin. Renjun berlalu pergi meninggalkan jaemin di area parkiran

Jaemin menatap kepergian renjun dengan tersenyum

"dasar renjun kelihatan jelas kali kamu cemburu. Kalau kamu bilang kamu cemburu tadi. Padahal aku mau bilang kalau dia bukan pacar ku "

Renjun sudah sampai di mansion

Renjun pulang dengan perasaan kesal. Renjun langsung masuk ke kamar nya

.
"Dasar cowok nggak tau malu, dasar cowok nyebelin, emang nya lo pikir lo siap seenak nya lo perlakuan gue kayak gina, gue sumpahin lo mati berdiri, kualat lo"

"JAEMIN ...., gw kesel ama lo. Gue benci benci benci banget sama lo " Renjun membuka sepatu nya dan melempar nya sembarangan arah

Maid yang akan masuk ke kamar renjun langsung kaget

"astaghfirullah den" Maid rumah renjun kaget langsung menangkap sepatu yang renjun lempar

"Den kenapa ?"

"Gue kesel bik pokok nya kesel kesel kesel" Renjun berteriak

"Di bawa santai aja den"

"Iiiiih bibik cerewet, bibik pergi aja deh bibik mah mana paham " Suasana hati renjun semakin buruk
.
.
.

sebelum tidur renjun masih memikirkan ke jadian tadi "apa kelihatan ya gue cemburu tadi?" Renjun baru sadar kalau kelakuan nya tadi konyol

"ya ampun masa sih gue kelihatan cemburu, padahal kan gue biasa aja"

" ya ampun kalau beneran kelihatan cemburu malu dong gue "

" aaaaaa kok gue bisa cemburu sih" Renjun tidak henti hentinya mengomel

"ya ampun renjun lo begok " Renjun menutup wajah nya degan selimut malu sendri jika mengingat tingkahnya tadi

"tapi ngapain juga gue cemburu kan jaemin bukan pacar gue"

Renjun kembali membuka selimut yang menutupi wajahnya "jangan ren jangan sampai lo kelihatan cemburu lagi gengsi dong ren ingat lo itu renjun" renjun tersenyum tapi hanya beberapa detik kemudian renjun cemberut lagi "ini semua gara gara jaemin nyebelin"

"Gue malah nggak bisa tidurkan jadi nya dasar jaemin gue sumpahin lo dapat pacar menebalkan "

***
Jangan lupa vote 🙂🙂🙂

TBC

Jessica

please love me Renjun (jaemren) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang