Renjun. Terbangun dengan bagian bawah nya yang terasa ngilu bukan main Meraka menghabis malam tadi dengan beberapa ronde renjun bahkan tidak Ingat sampai berapa ronde mereka melakukannya malam tadi.
Renjun menatap kesamping menatap sang tunangan yang tengah tertidur lelap.
Renjun lagi lagi terpukau untuk kesekian kalinya dengan ke tampan jaemin entah untuk ke berapa kalinya. renjun mengakui jaemin benar benar tampan bisa dibilang mendekati sempurna renjun benar benar bersyukur memiliki jaemin di sisinya. Ah betapa damainya wajah yang tengah terlelap itu. Diam diam renjun tersenyum kecil dia Banga memiliki jaemin.
Renjun sibuk dengan kekagumannya pada jaemin. Hinga renjun tidak sadar jaemin sudah bangun dan membuka matanya
"Tampan bukan tunangan mu ini?" Sapa jaemin yang membuat renjun tersadar dari lamunannya
Renjun melotot menatap jaemin
"Nggak tuh" kata renjun dengan wajah nya yang memerah menahan malu namun berlagak separti orang kesal
Jaemin terkekeh
Kemudian jaemin semakin memeluk erat tubuh renjun. Meraka memang awalnya saling memeluk satu sama lain namun jaemin kini semakin memeluk erat renjun semakin mendekatkan wajah mereka
"Selamat pagi sayang " sapa jaemin kemudian mengecup pelan kening renjun
"Pagi.." balas renjun dengan wajah nya yang merah merona entahlah kenapa renjun masih belum siap menerima perlakuan Masin jaemin
"Masih sakit?"
"Hmz... Sedikit"
"Maaf aku melepaskan "
Renjun terkekeh melihat raut penyesalan dari wajah jaemin dalam hati renjun tidak masalah itu karna semalam benar Banar luar biasa renjun sangat menikmati nya aura dominan jaemin yang sedang menyetubuhinya benar Banar luar biasa. Jika masih kuat sebangar nya renjun mau memintanya lagi pada jaemin tapi renjun sadar bawahannya sedangan sakit renjun tidak mungkin memintanya lagi.
"Mau sarapan apa?" Tanya renjun pada jaemin
"Apa saja aku suka semuanya asal bersama mu?"
Renjun memukul dada jaemin pelan entah kenapa tunangan nya ini suka sekali menggoda dan itu membuat renjun kembali merah merona
"Ayo mandi dulu aku akan meminta pelayanan mengantar sarapan kita"
"Baiklah, mau mandi bersama?" Tanya jaemin kini sedikit merapikan poni renjun yang menutupi wajah nya
"Gendong masih sakit " rengek renjun
"Baiklah tuan putri aku kan menggendong putri ke kamar mandi"
"Putra..." Protes renjun
"Tapi lebih cocok putri " goda jaemin yang kini sudah bangun dari tidur dan kini melai mengendong renjun bridal style ke kamar mandi. Meraka berdua pun segera mandi bersama.
Kini kedua anak Adam itu tengah duduk di meja makan menikmati sarapan pagi mereka yang sudah di siapkan oleh para pelayan hotel sekaligus karyawan renjun
Meraka menikmati sarapan pagi mereka dengan hikmat
"Ren soal papa na..." Ucap jaemin di tengah tengah mereka yang sedang makan
Ucapan jaemin mampu menghentikan renjun dari kesibukan memasukan makan kedalam mulutnya
Kini antusias renjun beralih dari menatap makan ke arah jaemin yang juga tengah menatap nya. Entah kenapa jika itu soal papanya itu sangat sensitif bagi renjun mood nya langsung berubah jika orang membahas papa nya tidak terkecuali itu untuk jaemin jaemin yang sangat mengerti itu makanya bicara sangat lembut pada renjun karna jaemin sudah tau betul betapa sensitif nya kalimat itu bagi renjun. Dan jaemin tidak mau hanya gara gara itu semua nya hancur begitu saja. maka dari itu saat topik tentang papa Nana ayah renjun jaemin selalu berbicara sangat hati hati dan lembut pada renjun
"Sesuai dengan janji ku pada mu setelah menyelesaikan studi ku aku kan menyembuhkan papa na soal itu...?"
"Ada apa... Ada pa dengan papa apa kamu bisa menyembuhkan nya?" Kini renjun menatap jaemin penuh antusias dengan mata berbinar binar kini renjun berharap banyak pada laki laki di depannya itu laki laki yang benar benar mengubah hidup renjun. Laki laki yang selalu renjun banggakan pada orang orang laki laki yang kini telah menjadi salah satu dokter jiwa terbaik di sebuah rumah sakit ternama di kota itu
Jaemin itu si jenius muda namanya bahkan tidak pernah tidak masuk dalam katagori nama nama remaja paling jenius di duni kini renjun benar Banar berharap banyak pada jaemin. Tidak mungkin jaemin tidak bisa menyebutkan papanya bukan itu mustahil karna jaemin seorang yang jenius jaemin bahkan menjadi salah satu dokter rumah sakit dengan mudah. dia pasti punya cara renjun yakin itu dan sangat yakin
Jaemin tidak menjawab dia menatap renjun penuh haru kini tangan jaemin berlahan meraih tangan renjun yang berada di samping piring makanya yang menganggur di atas meja di usap nya lembut punggung tangan renjun dengan jempolnya
"Sayang maaf..."
"Apa maksud nya maaf kamu tidak bisa jaem...?" Renjun menarik tangan nya dari genggaman tangan jaemin dia tidak percaya bahkan jaemin yang dia gadang gadangkan untuk menyembuhkan papanya juga tidak bisa renjun tidak percaya lalu bagai mana kalau jaemin tidak bisa bagai mana janjinya dengan mama injun dan juga dia sudah berjanji tidak akan menikah dengan jaemin sebelum papa nya sebuah. Bagai mana ini bagai mana dengan masa depannya? Bagai mana dengan papa nya, bagai mana dengan mama nya bagai mana dengan dirinya sendri tidak mungkin renjun tidak menikah seumur hidupnya. Kini renjun menundukkan wajah nya matanya sudah berbinar menahan tangis
"Sayang ku renjun dengarkan dulu" jaemin kembali meraih tangan renjun kini bukan hanya dengan satu tangan melainkan dua tangan. Renjun yang mendapat perlakuan itu kini kembali menegakan wajahnya menatap kearah jaemin dengan mata berbinar
"Maaf maaf kan aku jangan menangis dengarkan dulu" jaemin yang tau sang tunangan akan menangis buru buru menghibur renjun
"Aku bukan tidak bisa menyembuhkan papa Nana"
"Kamu bisa?" Kini raut wah renjun yang awal nya sedih kembali berseri
"Tidak bisa dikatakan begitu juga "
Jaemin hampir saja bisa membuat renjun bahagia namun kembali sedih ketika mendengar ucapan jaemin lagi
"Dengar, kemungkinannya 50 banding 50 " jelas jaemin kedua tangannya masih menggenggam tangan lembut renjun hangat
"Bagai mana?" Tanya renjun kini mulai antusias
"Aku bertanya pada semua profesor ku di sana jawaban mereka semua sama mereka mengatakan itu 50 banding 50"
" jaem lakukan apa saja untuk menyembuhkan papa" kini renjun juga ikut Manaruh tangan nya di atas kedua tangan jaemin kini kedua tangan mereka saling menggenggam satu sama lain penuh kehangatan
"Tapi...."
"Tapi apa?"
"Jika berhasil papa mungkin akan segera sembuh namun kalau gagal maka itu akan lebih parah dari pada awalnya kemungkinan papa tidak akan pernah sembuh "
Renjun terdiam apa ini renjun bimbang dia bingung apa yang harus dia lakukan
"Semuanya terserah pada mu ren jika kamu setuju kama kita akan melakukan rencana penyembuhan papa na secepat mungkin tapi jika kamu tidak mengizinkan nya maka aku tidak akan bertindak aku akan serahkan semua keputusan pada mu, kamu bisa bertanya terlebih dahulu pada nenek win nenek Tae dan kakak jae" ucap jaemin lagi setelah melihat renjun terdiam
Renjun kembali menatap jaemin apa yang harus dia lakukan.
***
Jangan lupa vote 🙂🙂🙂
TBC
Jessica
KAMU SEDANG MEMBACA
please love me Renjun (jaemren)
De TodoJika jaemin punya rencana untuk menyakiti renjun makan renjun punya lebih rencana untuk menghancurkan jaemin bxb homo jaemren garis keras nohyuck Hyunlix kata kata kasar pasti ada jangan anggap serius ya ini hanya cerita nc juga ada tapi dikit...