Tujuh belas tahun sudah berlalu semenjak kematian injun.
Laki laki kecil dulu yang pernah di lahirkan olah injun kini telah tumbuh dewasa, wajahnya sangat cantik persis seperti injun bahkan tubuh nya juga mungil seperti injun Mata, hidung, wajah, postur tubuh, rambut semua nya tidak ada yang berbeda dengan injun mereka benar benar mirip. Seperti anak kembar. Layak nya Pinang di belah dua
Dia juga sering di sebut sebut injun ke 2 karna mereka benar benar mirip mungkin dia adalah utusan injun yang di kirim oleh tuhan untuk menjadi pengganti injun.
Laki laki mungil itu sekarang telah tumbuh dewasa laki laki mungil yang cantik begitu sebutannya
Anak kecil itu kini sudah menjadi anak remaja yang mapan. Di beri nama renjun. Atau Jung renjun dengan marga papa nana di belakang nama nya.
Renjun kini terlihat memandangi foto injun sang mama
Renjun tersenyum manis memandangi foto mama nya di samping foto mama injun juga ada foto papa nana dan di samping nya lagi ada foto pernikahan mama dan papanya renjun
"Kita benar benar mirip ma, tapi cantikan aku dong, iya kan ma?" Renjun bicara pada sosok figuran renjun yang ada di dalam bingkai foto itu. Mata renjun tidak lepas dari foto sang mama.
"hahaha aku hanya bercanda ma, mama adalah orang tercantik di dunia ini meskipun renjun tidak pernah melihat mama secara langsung. renjun yakin mama adalah mama yang paling cantik di dunia ini makanya papa begitu mencintai mama" Renjun melirik foto papa na yang ada di samping foto injun kemudian kembali lagi menatap foto injun
"lihat ma renjun tumbuh dengan baik dan bahagia jadi mama juga harus bahagia ya berada di alam sana "
" Saat papa sudah sembuh nanti renjun janji renjun dan papa akan mengunjungi makam mama"
renjun tidak menyadari air matanya menetes saat dia bicara dengan sosok injun yang hanya ada di dalam foto kemudian renjun membungkuk sedikit renjun mencium foto mama nya. Renjun rasa untuk hari ini cukup sampai di sini renjun bicara dengan figuran sang mama. Hal ini selalu renjun lakukan jika memiliki waktu luang
"Renjun...." Suara seseorang mengalihkan antusias renjun
Dari balik pintu terlihat winwin tengah memasuki kamar renjun
"Ya ampun nenek ketok pintu dulu kek, renjun jantungan nih " Protes renjun kaget sambil mengelus dada
"Maaf sayang itu mobil sudah siap " Winwin tersenyum mendekati sang cucu kesayangan nya
"Oke nek win renjun siap siap dulu"
Renjun memang sangat mirip dengan injun sang mama, namun sikap dan sifat mereka jauh berbeda injun yang dulu lebih bersifat dewasa, mandiri, tegar, sedikit pendiam, mau mengalah, sabar dan tidak pernah mengeluh namun sangat Berbeda degan renjun yang saat ini dia manja, cerewet dan sedikit keras kepala serta dia memiliki sifat yang sedikit sama separti yuta sang kakek jika menginginkan sesuatu renjun sangat antusias dan harus dia dapatkan.
Renjun hanya butuh waktu satu jam untuk bersiap siap. Kini Renjun sudah turun ke lantai dasar renjun langsung menuju halaman
"Ini kunci mobilnya tuan " supir pribadi renjun menyerahkan kunci mobil pada renjun
"Thanks mang " Renjun menyambut kunci itu dengan senyum ceria yang tidak pernah lupa dia tunjukan kepada semua orang
Renjun melangkah beberapa langkah kemudian renjun kembali mundur lagi dan menatap. Pak supir, supir renjun kaget. Renjun kemudian tersenyum pada pak supir. renjun sedikit merapikan pakaian supirnya dan rambut supir tersebut
"Perfect..." Renjun tersenyum lebar setelah merapikan pakaian dan rambut supir pribadinya "kalau seperti ini nanti mang ujang bakal banyak di sukai cewek cewek" Renjun kembali tersenyum "biar ngak jomblo lagi" Lanjut renjun sebelum benar melangkah pergi memasuki mobilnya
"Terimakasih tuan " mang ujang membungkuk pada renjun
Ya begitulah renjun dia selalu ceria dan juga akrap dengan semua orang.
.
.
.Kini renjun dan winwin sudah sampai di sebuah rumah sakit jiwa tempat di mana papa nana ayah kandung renjun di rawat.
"Siang tuan mau jenguk papa" Sapa seorang suster
Renjun tersenyum pada suster tersebut
"A + untuk suster" Renjun tersenyum
prok... prok... prok... Sambil menepuk kedua tangannya
Selain akrap dengan orang rumah renjun juga akrap dengan orang orang rumah sakit karna sipat renjun yang mudah bergaul dengan orang serta renjun yang juga hampir tiap hari ke rumah sakit untuk menjenguk papa. maka tidak heran jika orang orang disana sudah mengenal renjun dengan baik .
Sampai di ruang sang papa. renjun menatap sedih sang papa. masik tidak ada perubahan. Papa nana masih tampak seperti dulu memeluk foto istri nya mama injun kadang dia tertawa dan kadang dia menagis.
Sejujurnya renjun sangat tidak sanggup melihat keadaan sang papa tapi renjun juga tidak bisa melakukan apapun semua usaha telah mereka lakukan selama bertahun-tahun bahkan dokter terbaik pun sudah mencoba tapi tetap tidak ada yang bisa menyembuhkan sang papa.
Renjun tidak tahu hal sulit apa yang sudah terjadi di masa lalu hingga keadaan sang papa seperti ini seandainya renjun bisa kembali ke masa lalu dia ingin mengubah semuanya.
"Papa, papa harus cepat sembuh biar nanti kita bisa ke makam mama sama sama, sekarang papa liat renjun papa, renjun sudah tumbuh besar dan bahagia papa harus cepat sembuh ya pa, mama pasti juga merindukan papa" Renjun memeluk papanya tidak sadar air matanya terjatuh untuk kesekian kalinya saat menjenguk sang papa.
HP renjun bergetar ada panggilan masuk lasung saja renjun menjawab panggilan itu.
"Kenapa?"
"Ren ayo berangkat jadwal kita di percepat"
"Apa? Sial" Kesal renjun "ya sudah gw kesana sekarang" Renjun kembali menutup panggilan tersebut
"Nek win renjun ada urusan mendadak maaf ya nek renjun ngak bisa pulang bareng nenek "
"Udah tidak apa apa kamu pergi saja nanti nenek minta orang rumah untuk jemput "
Renjun mengaguk paham
"Pa renjun pergi dulu papa jaga diri baik baik ya" Renjun mencium kedua pipi papanya sebelum benar benar pergi
.
.
.Kini renjun sedang menyetir mobilnya namun renjun merasakan ada yang aneh
"Jangan bilangan ban nya bocor"renjun kesal. segera saja dia turun dari mobil nya dan benar saja ban mobil renjun bocor
" Sial angrrrr.... " Umpat renjun
Di sisi lain sebuah mobil lewat telat di dekat renjun melihat renjun berdiri di pinggir jalan.
"Jaem, jaemin lihat deh jaemin itu ada cowok cantik di pinggir jalan ngapain itu" Kata salah seorang teman jaemin
Jaemin menatap ke arah yang di tunjuk sang teman benar saja di sana renjun berdiri dengan wajah tampak kesalnya
"Dasar mobil ngak tau diri, nggak tau orang lagi buru buru apa" Renjun masih mengumpat kesal
"SIAL..." renjun berteriak kesal sambil menendang ban mobilnya
"au.., au, au..."renjun malah merintih kesakitan karna menendang ban mobilnya sendiri
Jaemin dan teman temannya yang ada di dalam mobil hanya bisa tertawa melihat tingkah renjun.
***
Jangan lupa vote 🙂🙂🙂
TBC
Jessica
KAMU SEDANG MEMBACA
please love me Renjun (jaemren)
RandomJika jaemin punya rencana untuk menyakiti renjun makan renjun punya lebih rencana untuk menghancurkan jaemin bxb homo jaemren garis keras nohyuck Hyunlix kata kata kasar pasti ada jangan anggap serius ya ini hanya cerita nc juga ada tapi dikit...