(5) ajakan

758 82 0
                                    

Happy reader....

🙂🙂🙂
.
.
.

Seminggu setelah kejadian di kantin jaemin masih mengingat betul setiap kejadian itu bagai mana renjun tidak marah, bagai mana renjun tersenyum padanya semuanya semua detil kejadian hari itu jaemin mengingat dengan baik.

Jaemin masuk kedalam kamarnya dengan tidak santai jaemin langsung saja membaringkan tubuhnya di kasur. Sambil menerawang kosong ingatan jaemin kembali lagi ke kanti satu minggu lalu ketika renjun tersenyum manis padanya senyum yang sangat manis.

walaupun renjun tahu bahwa dia bagian dari taruhan jaemin, bahkan saat jaemin bermesraan dengan lia, renjun tetap tidak marah sama sekali. renjun malah menanggapinya dengan senyuman bahkan beberapa kali renjun memergoki jaemin bermesraan dengan cewek lain dan uke uke lain diluar sana. Namun tetap saja renjun tidak marah sama sekali dia selalu menanggapinya dengan senyuman. ketika bertemu dengan jaemin. itu membuat jaemin merasa bingung. Dengan laki laki mungil yang bernama renjun itu.

Jaemin sedang melamun menatap langit langit kamarnya suara pintu dibuka oleh seorang membuat renjun mengalihkan tatapannya

Tanpak laki laki dengan tubuh di balik pintu Membuat jaemin kaget sambil mengelus dadanya

"Ya ampun mama" Lelaki mungil itu adalah mama jaemin "kenapa mama tidak mengetuk pintu dulu, mama membuat jaemin kaget" Protes jaemin dengan wajah merajuknya

"Ada apa jaem?, beberapa hari ini mama lihat kamu tidak semangat apa ada yang mengganggu mu? " Taeyong mama jaemin itu langsung duduk di pinggir ranjang anaknya. Taeyong mengelus surai jaemin lembut

Jaemin tidak menjawab dia lebih memilih untuk bungkam matanya menatap kosong ke langit langit kamar

Taeyeon masih memperhatikan anak semata wayangnya itu sebagai seorang ibu tentu dia menyadari perubahan sikap anaknya

"Sayang ada apa hmz?ceritakan pada mama?" Lagi lagi taeyeong mengelus lembut surai jaemin

Namun nihil masih hening jaemin masih terdiam tidak menghiraukan taeyeong

Tapi taeyeong tidak putus asa dia terus memperhatikan jaemin menunggu anaknya itu mau bicara.

Jaemin bangun dari tidur kini dia duduk di atas kasur menyamakan duduknya dengan taeyeong

Sebelum bercerita jaemin terlebih dahulu menarik nafas

"Ma, bagai mana kalau mama tau bahwa mama di jadikan bahan taruhan apa yang mama lakukan?" Jaemin menatap wajah taeyeong serius dia menunggu jawaban dari laki laki paruh baya itu.

Taeyong juga menatap jaemin serius , Taeyong tau pasti apa yang anaknya itu maksud. karna selama ini Taeyong tau jaemin suka melakukan taruhan itu. Namun Taeyong sendiri tidak terlalu ambil pusing karena menurut taeyeong sendiri jaemin masih muda dia berhak bersenang senang pikir Taeyong.

"Mama..." Jaemin menyadarkan taeyeong yang masih kelihatan asik melamun

"Hmz..." Taeyong tampak berpikir sebentar dia bigung mau menjawab apa. "gimana ya ?"

"Pasti mama akan marah terus minta putuskan kemudian menampar cowok tersebutkan iyakan?"

"Tergantung sih kalau mama mencintai cowok itu mama akan marah kalau ngak ya mama akan biasa aja, mungkin dia tidak mencintai cowok itu"

"Tapi kenapa dia menerimanya kalau tidak cinta"

"Mungkin dia coba coba "

Jaemin berpikir sejenak. Mungkin mamanya ada benarnya juga. tapi tetap saja renjun bukan tipikal orang yang seperti itu lalu apa?, apa yang renjun cari?

please love me Renjun (jaemren) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang