(24) janji

409 38 0
                                    

Happy reading... 😊😊😊
.
.
.

Pagi pagi sekali renjun sudah bagun dia
menyiapkan sarapan untuk jaemin

"Selamat pagi den?" Sapa seorang pembantu yang juga tengah berkutik dengan masakannya di dapur

"Pagi bik"

"Ada yang bisa saya bantu den? "

"Saya akan menyiapkan sarapan pagi untuk tuan jaemin"

"Baiklah apa yang bisa saya bantu den renjun? "

"Tidak perlu bik, saya akan menyiapkan sendri"

"Aaa, baiklah den. Jika ada yang bisa saya bantu jangan sungkan sungkan den"

Renjun mengaguk untuk menangani pembantu tersebut.

Setelah menyelesaikan pembuatan sarapan untuk jaemin renjun langsung saja membawa makanan yang sudah dia masak tersebut masuk ke kamar jaemin.

Renjun mendekati ranjang jaemin. Renjun langsung membangunkan jaemin saat dia sudah duduk di bangku samping ranjang jaemin.

renjun kemudian membuka tirai jendela kamar jaemin membiarkan cahaya mata hari masuk ke kamar tersebut. Silaunya cahaya matahari membuat jaemin terbangun dari tidur lelapnya

" sayang kamu sudah disini?" Jaemin kaget ketika dia terbangun karna sosok seorang laki laki mungil sudah berada di sampingnya sambil memegangi nampan yang dia bawa nya tadi yang berisi makanan.

"Pagi sayang..." Sapa renjun mencium kening jaemin

"Kenapa pagi pagi sudah ada di sini?" Kini jaemin menatap laki laki mungil yang tengah duduk di kursi samping ranjangnya itu

"Kan aku sudah bilang sebelum kamu tidur wajah orang terakhir yang kamu liat itu wajah ku. begitu juga saat kamu bangun orang pertama kali yang akan kamu liat itu yaitu aku " Renjun meletakan nampan yang di bawanya di atas meja samping ranjang jaemin

Jaemin menatap renjun begitu dalam sangat dalam.

bahagia itu lah yang jaemin rasakan saat berada di samping renjun, perhatian renjun, kasih sayang renjun yang tulus tentu saja mampu membuat senyum jaemin yang sudah lama hilang ini kembali lagi.

"Aku bawakan kamu sarapan. kamu, makan ya biar badan kamu kayak dulu lagi tidak kurus seperti ini lagi aku kangen otot otot mu yang kekar dulu jaem, apaan nih tubuh kayak triplek gini. pasti kamu ngak sanggup gendong aku kan"

Jaemin tersenyum

"ayo aaaaaaa buka mulutnya " renjun menyuapi jaemin dengan berlahan dan penuh kasih sayang

Jaemin membuka mulutnya jaemin mengunyah makanan yang di sodorkan renjun sambil menatap laki laki mungil tersebut. Selama renjun menyuap jaemin.

Setelah sarapan renjun membersihkan jaemin. mencuci wajah jaemin dengan penuh kasih sayang, kemudian mengerikan wajah jaemin dengan handuk, menyisir rambut jaemin. Jaemin. Renjun mengurus semua keperluan jaemin. Semua yang renjun lakukan dengan lembut dan penuh kasih sayang

Renjun merawat jaemin seperti seorang seorang ibu yang merawat anaknya.

Jaemin sangat menyukai semua ini perhatian renjun, semua yang renjun lakukan tampak begitu tulus. Ketulusan renjun, perlakuan renjun, yang lembut membuat jaemin sendiri merasa begitu nyaman di perhatikan renjun seperti itu.

"Yang kamu udah kayak mama aja. Mama kalau ngerawat aku kayak gini" Kini jaemin menatap lekat wajah renjun yang tampak tidak merasa lelah sedikitpun meski sudah merawatnya sejak pagi mengurus berbagai keperluan jaemin

please love me Renjun (jaemren) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang