Melisa Lavendra yang nota bate nya sebagai ketua OSIS malah dijodohkan dengan Brandalan disekolahnya?
Apa yang akan terjadi...?
Jika anda penasaran silahkan dibaca...:)
"semua alur ini murni pemikiran sendiri bukan menjiplak atau pun plagiat cerita...
"HEY kalian yang sedang naik tembok,turun gak!!" Teriak Melisa saat melihat segerombolan anak yang sedang memanjat tembok
"Ck sial ketahuan ketua OSIS lagi" ucap salah satu dari mereka
"Lanjut apa gimana nih bos" lanjut yang lain
"Turun aja" jawab bos mereka
Melisa pun langsung menghampiri mereka yang sedang mencoba turun
"Kalian gak dengar bel masuk?!!" Ucap Melisa
"......."
Tidak ada yang menjawab
"Kalo ada orang ngomong itu jawab!!! Siapa ketua Lo pada suruh hadap ke gua sekarang" lanjut Melisa dengan nada kesal
"Gua ketuanya kenapa?" Jawab cowok berbadan lebih tinggi dari Melisa
"Oh jadi elo ketuanya gak heran sih" ucap Melisa agak menyindir
"Dari penampilan yang seragamnya yang gak dimasukin, sepatu warna putih lagi plus dasi gak dipake itu udah poin tersendiri terlebih lagi elo sekarang mau bolos,heh kok sekolahan mau ya nerima siswa kek elo" lanjutnya
"Maksud Lo apa ngomong gitu?!" Tanya si cowok dengan nada kesal
"Sekarang Lo mau masuk kelas atau masuk BK?" Tanya balik Melisa
"Kalo gue gak mau keduanya?" jawab cowok itu dengan senyum devil-nya
"Ohh gak mau?" Jawab Melisa santai lalu mengeluarkan buku hitam keramatnya
"Gue sih gak maksa ya,tapi kalo itu pilihan kalian ya it's okey,elo Jordan kelas 12 IPA kan!" Lanjut Melisa sambil mengambil ancang-ancang untuk menulis
"Ckk iya deh iya gue masuk kelas" ucap Jordan kesal
"Nah gitu dong dari tadi, buang-buang waktu aja" seru Melisa
"Lo pada balik ke kelas,gue nanti nyusul"ucap Jordan ke geng nya
"Baik bos" jawab mereka kompak dan segera pergi dari sana
*****
Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi, Semua murid pun bergegas keluar dari kelasnya masing-masing. Begitu pun juga dengan Melisa, ia berdiri di depan gerbang sekolah menunggu jemputan dari ayahnya. Tiba-tiba ponsel Melisa pun berbunyi, ternyata itu pesan dari ayahnya.
"Melisa, maaf ya nak ayah nggak bisa jemput kamu, soalnya ayah ada meeting sama klien sekarang juga, jadi kamu pulangnya naik taksi aja ya nak. Sekali lagi maafin ayah ya" isi pesan dari ayahnya.
Melisa pun menjawab "Iya yah, nggak papa, semangat kerjanya yah"
Setelah beberapa menit menunggu taksi yang tak kunjung lewat. Melisa pun melihat ke arah jam tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul 14.30 belum ada sama sekali taksi yang lewat. Tak lama kemudian terdengar suara motor yang berhenti dihadapannya. Suara motor itu sepertinya tidak asing di telinga Melisa.
"Eh kok suara motornya kayak kenal tapi siapa ya?" Ucap Melisa.
Tiba-tiba seorang pria turun dari motornya itu melepaskan helm yang dipakainya. Sontak Melisa pun kaget begitu melihat jika pria itu adalah Jordan.
"Hah elo, kok lo bisa di sini si. Bukannya Lo udah pulang dari tadi ya sama geng Lo yang jamet itu?" Tanya Melisa.
"Dih, terserah gue lah mau pulang kapan. Nih ngomong-ngomong Lo ngapain nih jam segini masih disini?"
" Pakek nanya lagi udah jelas-jelas gue berdiri di pinggir jalan kek gini kalau nggak nunggu taksi nunggu apa lagi hah?"Jawab Melisa.
"Apa Lo nunggu taksi. Hahahaha, mana ada taksi lewat jam segini neng".ucap Jordan.
" Mumpung gue lagi baik hati nih, gimana kalau gue anterin Lo pulang, soalnya gue kasian ama lo, nungguin taksi kek gini, apalagi Lo tu perempuan kalau Lo lakik ogah gue".
"Heh Lo mau anterin gue pulang emang Lo punya mental berapa Lo, Lo mau diomelin mama gue lu"ucap Melisa.
"Kalau masalah itu si belakangan yang penting, Lo mau nggak pulang bareng gue" seraya menaikkan alisnya.
"Idihh gue nggak mau ya pulang Ama lu titik"
"Kok lu ngegas si udah baik-baik gue tawarin lu pulang ama gue kok malah ngegas yaudah kalau kek gitu"ucap Jordan sambil memakai helm miliknya.
Selang beberapa detik kemudian Melisa pun berkata di dalam hati. "Eh tapi lumayan ya pulang Ama si Jordan daripada gue disini nungguin taksi sampe nanti malem, nanti gue pulang bisa dimarahi mama nih"
"Eh Jordan, iya deh gue mau pulang Ama lu tapi lo harus anterin gue pulang sampe kerumah gue ya jangan bawa gue ke markas geng lu yang jamet itu" ucap Melisa.
"Iya deh gue janji, yaudah nih helmnya" sambil menyodorkan helm ke Melisa.
Di perjalanan Melisa pun berdecak kesal lantaran Jordan membawa motornya dengan kecepatan tinggi. "Heh Lo bisa gak si bawa motornya pelan-pelan nanti kalo gue kejengkang Lo mau tanggung jawab?"
"Ya terserah gue lah gue lah, makanya pegangan" sambil menarik tangan Melisa agar ia berpegangan di pinggangnya.
" Heh apa-apaan Lo, nggak usah modus deh. Kalau nggak karna terpaksa gue ogah nih pulang Ama lu".
Bersambung......
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✨Jordan Adijaya✨
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.