Follow dulu yak...
HIV bukanlah penyakit biasa, seperti demam yang diberi paracetamol langsung turun. Tidak!!! Bahkan National Institutes of Health menyatakan bahwa sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit HIV.
Yang dapat para anggota medis sarankan hanyalah dengan melakukan terapi Antiretroviral, secara terus menerus. Itupun tidaklah menyembuhkan. Hanya menekan pertumbuhan virus agar dapat dikendalikan.
Setiap mengingat perkataan Dokter yang menanganinya Atta seperti tertampar oleh kenyataan! Bahwa virus ini akan dengan setia mengikutinya.
Atta termenung setelah kepulangan kedua sahabatnya kediamannya kembali terasa sepi. "Apa gue bisa nikah dan punya keturunan? Tapi kasian anak sama istri gue nanti!"
"Apa sampai tua gue harus tetep hidup kesendirian tanpa pasangan?"
"Hahahhhahah" Atta tertawa hambar, fikirannya tengah buntu sekarang. Terlalu banyak ketakutan dalam setiap menjalani hari-harinya.
"Iya kalau umur gue nyampe. Besok masih diberi hidup aja udah bersyukur gue!" Atta semakin meracau tidak jelas.
"Kalau boleh jujur. Rasanya gue pengen marah! Marah sama Tuhan yang udah ngasih skenario ke gue stragis ini!"
"Marah ke Bokap yang udah bikin gue dan Mami jadi kaya gini!"
"Malah ke Nyokap yang milih pergi gitu aja lari dari masalah dan ninggalin gue! Padahal Mami udah janji buat bareng-bareng berjuang sama gue."
"Marah ke Tante Risa yang datang dan merusak rumah tangga Mami dan Papi."
"Dan marah ke Rafa yang hidupnya kelewat sempurna tanpa celah sedikitpun."
Atta mengacak-acak rambutnya kasar. Sungguh dia sedang merasa cape sekarang. Dengan situasi yang tidak bisa dibilang mengenakkan.
Topeng yang Atta pakai didepan semua orang terlalu tebal. Hingga tidak ada yang mampu mendeteksi serapuh apa jiwa Atta.
Playboy????
Bahkan Atta tidak seberani itu untuk mendekati perempuan lain. Dirinya selalu merasa kecil dan merasa tidak pantas buat siapapun.
Ratusan foto dengan cewek-cewek yang berbeda hanyalah akal-akalan Atta. Agar hidupnya terlihat tidak begitu menyedihkan di depan kedua sahabatnya.
Cewek-cewek itu hanyalah orang yang sudah Atta bayar agar mau diajak foto dan di posting di akun sosial medianya.
Sampai detik ini wanita yang dekat dengan dia hanyalah Gea sahabatnya. Orang yang paling tau sehancur apa dirinya.
Yahhhhh...Atta memang sehebat itu mengelabui orang-orang disekitarnya. -Atta itu munafik- Bahkan 7 tahun berlalu belum mampu membuat Atta untuk bisa berdamai dengan serta masalalunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atarangi. {Selesai}
Teen Fiction⚠️ Harap follow ⚠️ Masih aman buat dibaca anak dibawah umur. ⚠️Belum revisi. Maaf typo masih bertebaran.. Atta menatap Papinya dengan tatapan remeh, lantas ia tersenyum hambar. "Jangan pernah menyepelekan air yang tenang Pi, yang tenang belum tentu...