Sehari setelah Atta drop Atta memutuskan untuk memeriksakan dirinya ke salah satu rumah sakit yang terbiasa menangani kesehatannya, yaitu rumah sakit milik keluarga Gea. RS Pelita Harapan. Dan tentunya tanpa sepengetahuan Dave maupun Risa.Dan sekarang tepat 2 minggu dari tes yang pernah dia jalani. Akhirnya hasil lab keluar juga. Nucleic Acid Test (NAT) merupakan sebuah tes yang dilakukan dengan pengambilan sample darah pasien. Test ini dilakukan untuk mengetahui berapa banyak jumlah virus dalam tubuh atau bisa disebut dengan sebutan Viral Load.
Atta terduduk disalah satu bangku rumah sakit. Akhirnya ketakutannya selama ini menjadi kenyataan. Diremasnya kuat-kuat sebuah amplop berisikan hasil labnya yang baru saja keluar.
"Lucu, puncak komedi itu benar-benar ada ternyata," celetuk Atta tiba-tiba. Jujur berbagai macam emosi telah menguasai perasaannya kali ini. "Gue belum mau mati" lirih Atta perlahan. Terdengar sebuah ketakutan yang teramat sangat dari nada bicara Atta.
Dengan langkah terburu dirinya segera meninggalkan rumah sakit. Tempat yang sudah dia anggap sebagai rumah keduanya.
Dikendarainya motor sport hitam miliknya tanta tau arah. Atta membawa motornya dengan kecepatan diatas rata-rata.
"Mati sekarang atau nanti sama ajakan? Gue bakal tetep mati jugakan?" gumam Atta lirih. Pancaran mata pemuda itu terlihat diselimuti luka juga emosi.
Bahkan umpatan para pengguna jalan tidak Atta hiraukan sama sekali. Berulang kali dirinya hampir menyelakakan para pengguna jalan yang berlalu lalang.
"WOYYY LO BOSEN HIDUP KALI YA!!"
"MAU MATI SENDIRI AJA JANGAN NGAJAK-AJAK!"
"DASAR WONG GENDHENG!!"
"BOCAH EDAAANN!"
"UDAH JANJIAN SAMA MALAIKAT MAUT KALI!!"
Berbagai macam umpatan terlontar begitu saja dari para Bapak-Bapak yang merasa dirugikan akibat tindakan bruntalnya. Yang tentu tidak Atta gubris sama sekali.
Ditengah perjalanannya seseorang tiba-tiba berada di depan motornya. Atta yang kaget reflek mengerem mendadak hingga roda bagian belakangnya sedikit terangkat.
"MINGGIR!" Sentak Atta keras.
"MAU MATI LO, BEGO!!!"
Cewek itu mendengar bentakan Atta tentu mengangkat mukanya, ingin melakukan hal yang sama seperti yang pemuda itu lakukan.
"LO YANG MINGGIR!! LO FIKIR INI JALAN PUNYA NENEK MOYANG LO!" sentak gadis itu ikut emosi. Saat dirinya dapat dengan jelas melihat siapa pengendara motor yang hampir menabraknya Gea melebarkan matanya tidak percaya.
"ATTA!!" pekik Gea kesal.
"LO PUNYA NYAWA SEMBILAN KAYA KUCING? BAWA MOTOR UGAL-UGALAN GITU!" sentak Gea emosi, sebenarnya gadis itu merasa khawatir takut sahabatnya kenapa-kenapa.
"BACOT! ANJING!!" bentak Atta sadis, dan meninggalkan Gea sendirian ditengah kebingungannya.
Gea tersentak, dirinya belum pernah mendapat perlakuan sekasar ini dari Atta. "Atta?" gumam Gea sendu menatap kepergian Atta.
******
Gea sampai dirumahnya. Dia berhasil pulang dengan selamat menggunakan gojek yang dia pesan melalui ponsel canggihnya, sepanjang perjalanan fikiran gadis itu benar-benar tidak tenang. Dia masih mengingat jelas raut muka Atta yang membentaknya.
"Lo kenapa sih Ta?" ujarnya berbicara sendiri.
Gea mengerutkan dahinya heran, "Loh Mama udah pulang?" tanya Gea saat melihat kondisi rumah lebih ramai dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atarangi. {Selesai}
Teen Fiction⚠️ Harap follow ⚠️ Masih aman buat dibaca anak dibawah umur. ⚠️Belum revisi. Maaf typo masih bertebaran.. Atta menatap Papinya dengan tatapan remeh, lantas ia tersenyum hambar. "Jangan pernah menyepelekan air yang tenang Pi, yang tenang belum tentu...