Surat Atta buat Ziel.Hay Bro!
Maaf Zel, gue sadar tingkah gue di masalalu bisa dibilang keterlaluan. Dan gue tau itu.
Maaf gue terlalu pengecut buat ngomong ini langsung ke lo.Gue ngelakuin itu semua ke Shena bukan tanpa alasan, walaupun sebenarnya alasan apapun nggak membenarkan tindak bullying.
Hidup gue sudah terlalu pahit Zel, Gue punya orang tua lengkap tapi kaya nggak punya.
Mami nuntut gue buat bisa jadi juara kelas, dan saingan gue saat itu Shena.Kalau gue nggak bisa wujudin ekspektasi Mami, nggak jarang dia main tangan sama gue. Gue nggak marah ataupun dendam ke Mami gue. Gue tau kok mental Mami sedikit terganggu semenjak masalah rumah tangga yang menimpa keluarga gue, dan semenjak gue di vonis HIV sejak 8 tahun lalu. Lebih tepatnya saat gue duduk di kelas 3 SD.
Kalau lo tanya kenapa atau darimana? Jangan berfikir aneh-aneh dulu heh! Gue tabok juga pala lo! Gue masih ting-ting! Hehehhe canda broo biar nggak tegang-tegang amat.
Okey serius, saat SD gue pernah kecelakaan. Dan gue butuh donor secepatnya, dan dari situlah virus itu dateng. Dari orang yang berniat baik donorin darahnya ke gue.
Kalau ditanya gue marah apa nggak ke orang itu? Jawabannya enggak. Gue malah berterimakasih, paling nggak gue masih bisa bertahan hidup lebih lama.
Kalau boleh jujur, gue malah lebih kecewa ke Papi Zel, kalau aja dia mau dateng ke rumah sakit dan sumbangin sekantong darahnya buat gue, mungkin kejadiannnya nggak akan kaya gini. Tapi it's okay, nyalahin keadaan juga nggak akan ngerubah apapun.
Tapi kadang gue mikir. Konyol ya? Seniat itu semesta ngajak gue bercanda.
Gue pribadi udah minta maaf ke Shena, cuma buat ngomong langsung ke lo dan Arsen gue masih belom punya keberanian.
Gue bener-bener berpesan ke lo zel, jauhi Sex Bebas ya! Efek dari virus HIV bener-bener nggak main-main. Gue aja kadang sampai kuwalahan sendiri ngadepinnya. Dan gue nggak mau itu terjadi sama lo ataupun Arsen. Kalian berdua sahabat terbaik gue.
Zieldra membaca surat dari Atta untuk kesekian kalinya, namun perasaanya tetap saja sakit. Kenapa dia tidak sepeka itu buat sadar akan luka orang terdekatnya.
Dan yang paling Ziel sesali, kenapa dia harus menjauhi Atta?
*******
Setelah mengurus biaya atministrasi jenazah Shena segera dibawa pulang untuk dimakamkan. Siang ini kediaman Zet terlihat lebih ramai dari biasanya.
Semua berkumpul untuk mengantarkan Shena ketempat peristirahatan terakhirnya. Shena dimakamkan bersebelahan dengan makam Bundanya. Yah gadis itu kalah dengan penyakitnya. Setelah 1 tahun berjuang Shena memilih menyusul Bundanya, meninggalkan luka yang mengaga lebar buat orang-orang terdekat Shena.
إنا لله وإنا إليه راجعون
Shena Aquella Alzaetta
Binti
Alzaetta
Lahir : 24 januari 2005
Wafat: 22 Agustus 2022
Batu nisan dengam nama Shena tertancap sempurna di atas gundukan tanah, terlihat beberapa Guru Atlantas dan perwakilan teman sekelas Shena yang mendatangi acara pemakaman sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk Shena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atarangi. {Selesai}
Novela Juvenil⚠️ Harap follow ⚠️ Masih aman buat dibaca anak dibawah umur. ⚠️Belum revisi. Maaf typo masih bertebaran.. Atta menatap Papinya dengan tatapan remeh, lantas ia tersenyum hambar. "Jangan pernah menyepelekan air yang tenang Pi, yang tenang belum tentu...