Zieldra berguling kesana-kemari diatas kasur empuk miliknya, dengan ponsel yang sedang ia genggam. pemuda itu tengah memandangi foto di sebuah akun sosmed milik mantan kekasihnya."Gimana bisa moveon yak, orang tiap hari aja gue stalker Ig Maurin mulu!" celetuk Zieldra menyadari kebodohannya.
"Bego banget sih itu mantan, udah dapet cowok sempurna kek gue masih aja di selingkuhin." gerutu Ziel merasa masih belum terima dengan hubungan dia yang kandas 2 tahun lalu. Lebih tepatnya saat Zieldra masih duduk di bangku kelas 2 SMP.
Ditengah lamunannya ponsel Ziel tiba-tiba bergetar. "Siapa?" batin pemuda itu dengan dahi berkerut. Sebuah pesan dengan nomer baru masuk melalui WhatsApp.
085743759069
Malam Zieldra,
Ziel lagi apa?
Udah tidur kah?
Ini gue Shena hehehe
Jangan lupa save nomer gue yak.
Ziel jangan lupa bernafas, nanti mati.
Ziel suka makanan apa? Biar besok gue bawain khusus buat Ziel tercintah.
Zieldra GBBrisik!!!
Hanya itu balasan pesan yang Ziel kirim. "Dasar bocah gendeng!" rutuk dia sebal.
Ponsel Ziel masih saja berdering, tanda bahwa ada pesan masuk. Yang dapat pemuda itu lakukan hanya menghela nafas kasar. "Darimana itu bocah dapet nomer gue?" gumam Ziel heran sendiri. Pasalnya nomer yang baru saja Shena hubungi merupakan nomer kedua, yang tidak banyak orang yang tau kecuali 2 curut sahabatnya, keluarga, serta mantan Zieldra.
Diliriknya ponsel yang tergeletak tidak berdosa diatas bad cover bermotif abstrak miliknya.
"Gila niat banget itu anak!" ujar Ziel salut sekaligus tidak habis fikir dengan cara berfikir Shena.
"Dia nyadar nggak sih kalau gue justru risih lihat sikap dia yang kaya gitu?"
"Bodo amat dah!"
"Mendingan tidur dari pada mikirin bocah gila itu!"
Setelah mengatakan hal tersebut, Zieldra memilih membaringkan tubuhnya. Jam sudah menunjukkan pukul 23:00, 1 jam lagi pergantian hari. Tidak lupa ditariknya slimut bad cover untuk menutupi tubuhnya dari kaki sampai sebatas dada.
"Gue kangen lo Mau, bisa nggak buat malam ini lo hadir di mimpi gue?" lirihnya penuh harap. Dan dengan perlahan kedua mata Ziel mulai terpejam. Tanda bahwa rasa kantuk telah berhasil menguasai dirinya.
*******
Atta yang tengah mabar bersama Arsen menatap Zieldra heran. Yang datang-datang langsung membanting tas diatas meja dengan sangat bar-barly. "Kenapa lo kaya anak cewek PMS aja dateng-dateng manyun?" ujar Atta yang melihat gelagat tidak biasanya dari Ziel.
"Ada cewek gila nerror gue!" geram Ziel dengan muka jengkelnya.
Dahi Arser berkerut, menimbulkan beberapa garis lipatan. "Hah gimana-gimana?" tanya dia masih belum paham.
Ziel menatap kesekitar jengah. Dapat dia lihat ruang kelas, X IPA 3 yang mulai terlihat ramai, "Shena nggak berhenti ngirim gue pesan dari semalem. Ada kali 500 chat yang dia kirim. Ganggu banget sumpah! Untung udah gue blok barusan." muka Ziel terlihat sangat tidak mengenakkan pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atarangi. {Selesai}
Teen Fiction⚠️ Harap follow ⚠️ Masih aman buat dibaca anak dibawah umur. ⚠️Belum revisi. Maaf typo masih bertebaran.. Atta menatap Papinya dengan tatapan remeh, lantas ia tersenyum hambar. "Jangan pernah menyepelekan air yang tenang Pi, yang tenang belum tentu...