"07"

1.4K 99 0
                                    

FOLLOW GUYS!💅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FOLLOW GUYS!💅

Dengan perasaan bergemuruh Atta mengendarai mobilnya, tidak bisa dipungkiri pemuda itu tengah merasakan kehilangan sekarang. Zialitta Gaby Bagaskara, Atta sudah lama menaruh perasaan kepada gadis cantik itu. Bahkan bisa dibilang Gaby adalah First love-nya.

Dari awal dia berteman dengan Zieldra benih-benih cinta itu muncul. Sayangnya Atta hanya mampu mengaguminya dari kejauhan. Atta terlalu pengecut untuk sekedar mendekat ataupun memperjuangkan perasaannya.

"Mi, Atta kehilangan lagi sekarang," gumam Atta lirih dengan air mata yang berlomba-lomba untuk diproduksi.

"Atta sayang sama Gaby Mi, tapi dia udah duluan pergi ke tempat yang bahkan tidak bisa Atta hampiri."

Setelah sampai di tempat tujuan, Atta dengan terburu turun dari mobil dan belari menuju kamar jenazah sesuai petunjuk Arsen.

Dengan langkah terseok kaki Atta melangkah, tubuhnya bergetar hebat, hatinya yang terasa sesak sebagian jiwa Atta terasa seperti ditarik paksa oleh kenyataan.

Dan akhirnya langkah dia berhenti disebuah ruangan. Terlihat Zieldra yang baru saja keluar dari kamar jenazah dengan kondisi yang jauh dari kata baik-baik aja. Dengan segera Atta berlari merengkuh tubuh sahabatnya. Mata Atta kembali memerah. Setelah barusan dia mati-matian menghapus jejas air matanya.

"Zel," panggil Atta denga suara bisikan yang nyaris tak terdengar.

"Adek gue pergi Ta, Gaby ninggalin gue. Gaby kalah ngelawan penyakitnya Ta! Dan begonya akhir-akhir ini gue justru sibuk sama urusan gue sendiri!" racaunya dengan suara tersendat, ditengah tangisan hebat yang terasa memilukan.

Arsen dan Atta sama-sama mendekat guna menenangkan Zieldra yang tengah kacau.

"Gue emang Abang yang nggak berguna," rintih Zieldra di tengah rasa kehilangan yang menyerangnya tanpa henti sekarang.

Atta menatap Arsen, bermaksud memberi kode kepada pemuda itu untuk menenangkan Zieldra, dan Atta memilih memasuki ruang jenazah guna melihat jasad Gaby untuk terakhir kalinya.

Atta perlahan melangkah menjauh, menuju kamar jenazah. Dengan pandangan kosong dia menatap sendu ke sebuah raga tanpa nyawa yang mulai terbujur kaku, dengan tangan bergetar Atta membuka penutup kain putih untuk melihat wajah cantik pujaan hatinya.

"Gaby."

Tangis Atta kembali pecah, hatinya seperti tengah diremas oleh tangan besar yang membuatnya terasa kesulitan untuk sekedar bernafas.

"Maaf, andai aku nggak penyakitan mungkin aku udah donorin jantung aku buat kamu Gab."

Gaby menderita gagal jantung dari kecil, hidup dia sepenuhnya benar-benar bergantung sama obat-obatan. Dokter bilang salah satu cara untuk menyembuhkan Gaby adalah dengan mendapatkan donor jantung. Sayangnya sampai sekarang belum juga ada pendonor yang cocok untuk gadis itu.

Atarangi. {Selesai}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang