27. Frozen Heart

740 74 2
                                    

Happy Reading Guys^^

.

.

.

Gelap dan lembab. Seperti itulah suasana penjara bawah tanah Eclipse Pack. Sebagian besar tahanan di sana hanya diam meringkuk. Tak ada satupun dari mereka yang tampak baik-baik saja. Sharan dapat mencium aroma rumput, lumpur, dan darah dari mereka. Bisa di katakan mereka berada di sana belum lama.

Sebuah pintu sel berderit pelan. Besinya berkilau memancarkan cahaya minim dalam kegelapan. Sama sekali tidak ada bau karat yang umum terjadi pada penjara-penjara bawah tanah dengan udara yang lembab.

"Masuk!" Seorang warrior mendorongnya ke dalam sel kemudian menguncinya dengan gembok yang tebal dan berat.

Sharan mengencangkan rahangnya sambil menatap tajam warrior itu seakan menunjukkan bahwa dia hanya di tangkap tapi tidak di kalahkan. Harga dirinya masih cukup tinggi untuk ukuran rogue yang kapan saja dapat kehilangan kepalanya.

Warrior itu tidak terlihat muda namun juga tidak tua. Seperti seseorang yang telah menjalani setengah dari masa hidupnya. Rambutnya gelap dan tatapannya tajam. Namun ketika irisnya yang menampilkan pembangkangan yang kentara bersinggungan dengan iris sang warrior, tatapan tajamnya berubah menjadi lebih santai.

"Struktur penjara ini seperti labirin. Kau berada di sel tingkat awal. Semakin dalam letak sebuah sel maka semakin sulit untuk melarikan diri. Ada beberapa jenis perlakuan berbeda untuk setiap tahanan. Untuk tahanan baru yang menanti keputusan mereka di tempatkan di sini, sama sepertimu. Antara kematian langsung atau kematian perlahan semuanya akan segera di tentukan. Sedangkan untuk tahanan kelas menengah hingga berat, ada yang di kurung begitu saja dalam ruangan sempit dan di kurung dengan posisi di borgol sambil berdiri. Lantai yang mereka pijaki bukan hanya tanah tapi juga lumpur dan air. Kedinginan dan kelaparan dalam ruangan terbatas yang sempit, kotor, dan berkarat. Jika tidak ingin berakhir seperti itu sebaiknya duduk diamlah gadis manis. Dari semua rogue yang pernah kutangani kaulah rogue pertama yang membuatku ingin berdoa untuk keselamatanmu."

"Simpan rasa kasihan itu untuk orang lain!" Balas Sharan tajam.

"Beta Jarvis pasti akan melakukan apa saja untuk membebaskanmu. Aku sudah dengar rumornya, dan rumor itu benar." Warrior itu kembali bicara. Namun kali ini Sharan mengabaikannya.

"Kau akan menyesal jika menyia-nyiakan orang seperti dirinya. Dia adalah orang paling loyal yang pernah kukenal seumur hidupku."

"Itu bukan urusanmu." Dengus Sharan.

"Aku hanya mengingatkan. Siapa tau kau akan berubah pikiran setelah menyesal kemudian." Sang warrior pun berlalu.

Kini Sharan hanya bisa duduk diam di atas jerami kering dalam selnya. Tak ada jalan untuk kabur. Selnya terbuat dari logam khusus yang tidak bisa di patahkan dengan mudah. Samar-samar Sharan juga dapat mencium aroma perak yang kemungkinan merupakan salah satu bahan campuran saat jeruji selnya di tempa. Belum lagi borgol di tangan dan kakinya. Meskipun terlihat lebih kecil namun rantainya tak kalah kokoh dengan sel yang mengurungnya.

Waktu berlalu dengan membosankan. Sesekali hanya ada warrior yang berlalu lalang mengambil dan memasukkan tahanan ke dalam sel. Sharan tak dapat menebak waktu namun Sharan bisa memperkirakan bahwa sekarang adalah waktunya makan malam. Perutnya mulai mengaum. Kalau di ingat-ingat dirinya hanya makan sekali dalam sehari di jam ini. Sharan tak sempat tidur apa lagi makan sejak kemarin karena segerombolan rogue yang terus memburunya dengan gigih. Kemungkinan sudah dua hari dirinya tak sempat makan apapun kecuali air.

"Kau pasti lapar. Aku bisa mendengar suara perutmu dari pintu masuk." Kata sebuah suara lembut yang terdengar begitu jernih.

Seorang gadis dengan surai hitam legam menyunggingkan senyum manis sambil membawa nampan berisi makanan. Alexa di sana, berharap dengan sedikit campur tangannya Jarvis dapat sedikit terbantu dalam misi meluluhkan hati mate~nya. Melihat gadis yang hampir di terkam nya tadi siang, Sharan hanya mengacuhkannya sambil membuang muka meskipun aroma dari hidangan yang di bawanya sedikit mengusik Sharan yang tidak makan dalam waktu cukup lama.

Half Blood MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang