30. Struggle

640 58 1
                                    

Happy Reading Guys^^

*

*

*

*

*

"Pegang tanganku." Leon mengulurkan tangannya untuk membantu Alexa naik.

"Ini aman bukan?" Tanya Alexa ragu-ragu.

"Jika tidak kenapa orang-orang mau menaiki wahana ini. Sebaliknya, wahana ini adalah yang terfavorit dan populer di kalangan anak kecil hingga remaja puber."

"Remaja puber?"

Leon terkikik geli melihat ekspresi Alexa. Di luar ekspektasinya, ternyata Alexa dapat membuat ekspresi bertanya yang menarik dan lucu. Sekarang Alexa menjadi jauh lebih hidup di bandingkan saat pertama kali mereka berjumpa.

"Aku menyebutnya remaja puber karena bianglala adalah tempat yang tepat untuk menyatakan cinta."

"Bagaimana bisa?"

"Bianglala adalah wahana sempit yang paling banyak bisa di isi dua hingga empat orang. Ketika bianglala berada di puncak tertinggi saat itu adalah saat paling tepat untuk menyatakan cinta. Lebih istimewa lagi, menyatakan cinta di bianglala dapat mencegah pasangan cintamu untuk kabur."

"Berarti kau pernah menyatakan cinta saat berada di bianglala." Sontak saja pertanyaan itu membuat ekspresi santai Leon berubah panik.

"Tentu saja tidak. Aku tidak pernah menyatakan cinta pada siapapun kecuali padamu." Perkataan barusan membuat Alexa terdiam seketika. Kata-kata Leon tak pernah gagal membuat hati kecilnya menghangat.

"Ini dia." Ucap Leon saat seorang petugas menutup pintu wahana yang mereka naiki.

Perlahan namun pasti bianglala mulai berputar dan bergerak semakin tinggi. Alexa dapat merasakan deru nafasnya berpacu. Gugup karena ini adalah pengalaman pertamanya. Namun deru nafasnya berangsur-angsur normal ketika menyaksikan pemandangan malam Eclipse Pack dari ketinggian.

Di atas sana pandangan Alexa menjadi jauh lebih luas. Angin dingin berhembus menerpanya. Namun Alexa sama sekali tidak kedinginan karena hanya telapak tangannya yang merasakan dinginnya hembusan angin malam. Bulan terasa lebih dekat meskipun sebenarnya jaraknya berkali-kali lipat jauhnya. Selain pemandangan Eclipse Pack, Alexa juga menyaksikan hutan yang membentang luas di kejauhan . Cahaya bulan membantu menghempaskan kegelapan dari pandangan Alexa.

"Indah bukan? " Tanya Leon sambil tersenyum puas melihat ekspresi senang Alexa.

"Iya, sangat indah." Balas Alexa yang masih terpaku pada pemandangan Eclipse Pack dari ketinggian.

"Kuharap... " Kata-kata Leon terhenti begitu Jarvis bicara melalui mindlink ke dalam pikirannya.

"Alpha, perbatasan utara di serbu. Aku tak bisa memprediksi berapa jumlahnya pastinya namun sepertinya jumlah rogue yang menyerang mendekati ratusan. Warrior perbatasan telah tumbang dan mereka akan segera sampai tiba di sini. Funfair terletak nyaris sama dekatnya dengan perbatasan. Mereka yang ada di sini dalam bahaya."

"Evakuasi, beri komando agar para warrior segera bersiap karena malam ini akan ada pembantaian besar-besaran." Balas Leon dengan ekspresi serius. Amarah bertahan terdengar jelas meskipun hanya melalui mindlink.

"Ada apa?" Tanya Alexa yang menyadari perubahan ekspresi Leon.

"Aku harus pergi. Dengar, jangan pernah terpisah dari Siera. Aku akan menjelaskan semuanya nanti, yang terpenting sekarang adalah keselamatanmu juga orang-orang yang ada di sini." Ucap Leon sambil menggenggam erat tangan Alexa.

Half Blood MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang