Happy Reading Guys^^...
*
*
*
Alexa terbangun di tengah hutan. Langit malam terlihat gelap. Cahaya bulan tak mampu menembus tebalnya awan. Keheningan yang mencekam terasa mencekik dari segala arah. Alexa menyadari bahwa ini adalah mimpi. Namun bukan sekali dua kali Alexa telah mempikan hal yang sama hanya saja dengan akhir yang berbeda.
Angin berhembus perlahan dan daun-daun mulai bergesekan. Alexa tau harus apa. Kaki jenjang tanpa alas menapaki rerumputan pendek yang tumbuh menutupi permukaan tanah. Setelah beberapa lama Alexa menemukan sebuah altar dan danau. Sama seperti mimpinya yang sudah-sudah.
Sebentar lagi mungkin akan muncul seorang gadis rupawan yang elok di sekitar altar atau seekor serigala putih yang sangat mirip dengan Arantine. Namun kali ini Alexa tak menemukan apapun. Hanya dirinya seorang diri di hutan misterius dekat danau dan altar.
Alexa melangkah mendekati danau. Menyaksikan pantulan dirinya dari air jernih yang tampak tenang. Namun detik berikutnya bayangan dirinya tersenyum menyeringai diikuti riak air yang menyembul dari dasar danau. Sontak saja Alexa langsung mengambil dua langkah mundur dari danau. Riak air semakin bergemuruh lalu munculah sosok lain dari dirinya. Begitu mirip hanya saja memiliki bola mata merah bak Vampire.
"Kau menyedihkan." Ucapnya sambil memamerkan gigi-giginya yang runcing.
"Siapa kau sebenarnya?" Tanya Alexa dengan posisi siaga.
"Kau." Balas Bayangan Alexa.
"Aku adalah sisi lain dari dirimu. Kau adalah aku dan aku adalah kau."
"Tidak. Aku tidak seperti kau."
"Terima sajalah. Untuk apa repot-repot berkilah. Pada akhirnya penampilanmu tetaplah seperti ini jika menginginkan darah." Bayangan Alexa menjilat bibirnya. Terlihat begitu nakal dan berbahaya.
Secepat kilat, bayangan itu langsung melesat dan kini tepat berada di depan wajah Alexa. Sontak saja Alexa yang terkejut terjatuh dan berusaha mengambil jarak menjauh.
"Apa kau takut?" Tanya Bayangan Alexa sambil menyeringai picik.
"Aku tak punya alasan untuk takut pada makhluk sepertimu." Balas Alexa yang langsung mendapat cekikan di leher.
Bayangan Alexa kembali tersenyum. Iris merah darahnya berkilat memancarkan aura dominan yang berbahaya. Meskipun Alexa berusaha meronta namun cengkraman di lehernya bukannya terlepas tapi justru bertambah kuat. Secara paksa Alexa di bawa menuju danau dan di hadapkan langsung pada permukaan air jernih yang tenang.
"Apa yang kau lihat?" Tanya Bayangan Alexa.
Alexa tidak menjawab dan terus berusaha memberontak dengan sia-sia. Tidak peduli sesakit apapun lehernya sekarang yang terpenting adalah bagaimana melepaskan cengkraman yang menahannya.
"Kau tak akan melewatkan kesempatan untuk melihatnya." Timpal Bayangan Alexa.
Pada akhirnya Alexa menyerah. Matanya yang sayu memandang pantulan dirinya dari danau. Perlahan pantulan dirinya berubah menjadi kilasan masa lalu. Di mulai dari siksaan yang pernah di terimanya di Blood Mood Pack hingga pertemuan dan kebersamaannya dengan Leon.
Namun perlahan gambaran-gambaran itu mulai berubah menjadi memori yang sama sekali tak Alexa kenali. Sebuah bayangan yang menampilkan masa depan suram yang tak pernah Alexa bayangkan. Namun sebelum Alexa melihat lebih banyak tiba-tiba cengkraman yang mengungkungnya terlepas. Seekor serigala putih besar menerkam bayangannya mencakar dan mencabik-cabik sebelum melemparkannya ke danau tempat asalnya. Bayangan Alexa sempat menatap mereka dengan tatapan nyalang yang mengerikan sebelum tenggelam dan menghilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Half Blood Mate
Manusia SerigalaAlexa Smith seorang shewolf malang dengan darah campuran yang mengalir dalam nadinya. Lebih menyedihkan lagi dia sering di siksa dan di perlakukan lebih buruk dari pada pelayan oleh para omega di pack yang menjadi satu-satunya rumah. Alexa tidak ber...