Visualisasi Alexa Smith^^
Kamar yang cukup luas menjadi tempatnya terbaring hampir tiga hari ini. Kulitnya yang sepucat salju mulai menunjukkan tanda-tanda bersemu kembali. Bibir ranumnya yang pucat perlahan mulai memerah alami.
Seorang laki-laki tinggi bersurai hitam legam bermata hazel mendekati ranjang gadis yang tengah tertidur lelap. Ada gurat kesedihan dalam matanya yang cemerlang namun redup. Perlahan dia duduk di samping tempat tidur selama beberapa saat untuk menjaga adik kesayangannya. Tangannya meraih tangan sang adik kemudian mengusapnya lembut.
"Maaf, Alexa." gumamnya lirih dengan penuh rasa bersalah.
Mengingat kecerobohannya sendiri membuat emosinya ingin sekali meledak. Apalagi setelah kehilangan orang yang di sayanginya untuk yang kedua kalinya. Sang ayah pergi ke medan tempur dan tak pernah kembali. Sedangkan sang ibu mencoba terus bertahan demi dirinya. Seiring waktu berjalan, dirinya tumbuh hingga memahami sedikit tentang dunia. Hingga sesuatu yang tak terbayangkan terjadi.
Pada hari yang cerah, di hutan perbatasan Pack dirinya belajar berburu. Di temani sang ibu yang sabar dan telaten. Awalnya semua baik-baik saja hingga kawanan kecil rogue datang menyerbu. Hanya ada mereka berdua di tengah kepungan belasan rogue. Saat harapan nyaris pupus seseorang berjubah hitam datang mengayunkan pedang peraknya. Beberapa rogue berhasil di bunuh sementara sisanya melarikan diri.
Smith adalah nama pria itu. Dia bukan manusia serigala melainkan salah satu Vampir bangsawan yang memutuskan meninggalkan Vampir Empire. Sejak saat itu Smith dan ibunya saling jatuh cinta. Tak ada yang tau hubungan terlarang itu pernah terjalin kecuali dirinya. Namun bukanya kesal dan benci dirinya malah berbahagia. Apalagi hasil dari hubungan mereka memberikan hadiah terindah untuknya. Seorang adik perempuan. Dengan nama depan yang merupakan miliknya sedangkan nama belakang dari sang ayah.
Kebahagiaan semu yang hanya berlangsung sesaat. Anggota pack tanpa sepengetahuan sang Alpha bertindak gegabah. Smith terbunuh sedangkan sang ibu melarikan diri ke hutan. Di sanalah sang ibu menyusul Smith di tangan puluhan rogue secara suka rela.
Terbakar emosi dan kekecewaan yang mendalam, serigalanya bangkit di usia yang belum menginjak sepuluh tahun. Di tambah anggota pack yang ingin merenggut adiknya pula membuat emosinya semakin memuncak. Tapi untunglah sang Alpha mengambil keputusan bijak. Dengan penuh kebijaksanaan dirinya dan sang adik di izinkan tinggal di Pack House untuk di rawat dan di besarkan sebagai bentuk permohonan maaf atas peristiwa yang dirinya terima saat masih begitu belia.
Kini berkat usaha kerasnya menempa diri. Posisi Beta menjadi miliknya. Namun meski begitu, masih banyak orang yang berani membenci dan menyakiti adiknya hanya karena adiknya memiliki darah Vampir. Mengira posisi Beta di milikinya dapat membuat hidup sang adik lebih baik ternyata salah. Adiknya malah semakin di benci, bahkan omega rendahan saja berani menyakitinya.
"Alex."
Panggilan yang berhasil menyeret Alex kembali dari nostalgia masa lalu kelamnya. Tanpa menoleh, Alex tau siapa pemilik suara itu.
"Masih pantaskah aku mengabdi di tempat ini setelah apa yang kalian lakukan pada orang tuaku, juga ayah angkat dan adikku?" tanya Alex datar tanpa emosi.
Luna Megan terenyuh. Sebelum menjadi Luna dia sama sekali tidak tahu menahu tentang peristiwa yang menimpa Alex dan Alexa. Baru beberapa waktu yang lalu Alpha Fermion matenya, menceritakan masa lalu pahit yang di alami Alex dan mengetahui betapa menderitanya Alexa hidup sebagai Half Blood yang selalu di siksa dan di caci maki.
"Maafkan aku yang lalai menjaga adikmu Alex." Luna Megan menyentuh bahu Alex berharap bisa menenangkan orang yang begitu berjasa bagi pack dan tangan kanan Alphanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Half Blood Mate
WerewolfAlexa Smith seorang shewolf malang dengan darah campuran yang mengalir dalam nadinya. Lebih menyedihkan lagi dia sering di siksa dan di perlakukan lebih buruk dari pada pelayan oleh para omega di pack yang menjadi satu-satunya rumah. Alexa tidak ber...