Happy Reading Guys...
.
.
.
Alexa tak pernah menyangka bahwa kepergiannya dari Blood Moon Pack adalah awal dari semua mimpi buruk Hera. Semua omega dan maid yang dulunya sering menganggu Alexa kini berbalik menjadikan Hera sebagai sasaran. Hal-hal yang sering Alexa alami ikut Hera alami, bahkan lebih parah. Makan sekali sehari dengan beberapa lembar roti tawar berjamur menjadi keseharian Hera. Pekerjaan yang telah di bagi rata pun kini di sebagian besar di bebankan pada Hera. Tidak sampai di situ saja, jika malam datang dan pekerjaan telah usai. Para omega yang dulu sering menyiksa Alexa mulai melampiaskan kekesalannya pada Hera.
Keberuntungan masih berada di pihak Alexa karena memiliki kakak berpangkat Beta. Sehingga sedikit banyak dapat membuat beberapa maid segan sedangkan omega yang tak kenal takut masih mampu menerima pembalasan. Sedangkan Hera di posisi sendirian tanpa ada seseorang di sisinya. Rekan-rekannya di dapur tak ada seseorang pun yang bersedia membantunya. Mereka yang diam lebih baik mengalihkan pandangan seolah-olah tidak peduli karena tidak ingin menjadi korban selanjutnya.
Seluruh penyiksaan dan tekanan itulah yang mendorong Hera untuk pergi meninggalkan pack dan mencari Alexa, berharap sahabatnya akan menolongnya. Berbekal peta sederhana dari warrior Eclipse Pack yang ia tanyai, Hera bertekat untuk menyusul Alexa.
Perjalanan ke Eclipse Pack tidaklah mulus. Beberapa kali Hera harus bergerak diam-diam untuk menghindari Rogue dan Demontur yang terkadang berkeliaran baik siang maupun malam. Sialnya, Hera sampat terjatuh dari tanah yang tak rata karena kelelahan dan putus asa akibat sulitnya memahami peta yang baru ia pelajari secara mandiri.
Ketika Hera merasa beruntung karena di temukan orang beberapa warrior Eclipse Pack yang sedang berpatroli saat sedang putus asa, justru dirinya malah di tuduh sebagai mata-mata dan berakhir di penjara bawah tanah.
"Apa kau merasa lebih baik?" Tanya Alexa setelah Hera membersihkan diri dan makan di salah satu kamar kosong Pack House.
"Jauh lebih baik dari sebelumnya." Balas Hera.
"Aku merindukanmu." Tambah Hera kemudian mereka pun berpelukan karena sudah lama tak berjumpa.
"Aku pun begitu. Lalu bagaimana bisa kau mengalami semua itu sendirian." Ekspresi Alexa berubah sedih. Sedikit banyaknya yang terjadi pada Hera adalah karena dirinya.
"Lupakan saja. Itu sudah berlalu. Sekarang aku hanya perlu rumah baru. Apakah aku bisa tinggal di sini? Aku pasti akan bekerja dengan baik." Hera terlihat sedikit canggung. Baginya yang terlahir dari kasta rendah tentunya tak memiliki hak untuk memilih tinggal dan bekerja semaunya. Mengikuti garis keturunan mereka akan melayani pack tempat mereka lahir dan di besarkan.
"Orang-orang di sini sangat baik. Kurasa mereka akan dengan senang hati menerimamu." Alexa tersenyum menenangkan.
Pembicaraan mereka harus terhenti ketika mendengar suara pintu di ketuk pelan. Alexa menebak siapa orang itu dan benar saja. Sharanlah yang mengetuk pintu sebelum membukanya hingga terdengar suara kusen yang berderit ringan.
"Alpha memanggilmu." Kata Sharan.
"Baiklah." Balas Alexa sebelum perhatiannya kembali pada Hera. "Tetaplah beristirahat di sini. Aku akan segera kembali." Hera mengangguk.
Di perjalanan ke kamar Alexa baru menyadari bahwa Sharan mengganti pakaiannya. Awalnya Sharan mengenakan pakaian kasual berwarna abu-abu dan celana denim coklat. Namun kini Sharan memakai dress hitam panjang di bawah lutut dengan rapi.
"Kenapa pakaianmu berubah?" Tanya Alexa penasaran.
"Ratu Vampire Empire meninggal. Alpha ingin kau ikut bersamanya saat menghadiri upacara pemakaman." Balas Sharan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Blood Mate
Hombres LoboAlexa Smith seorang shewolf malang dengan darah campuran yang mengalir dalam nadinya. Lebih menyedihkan lagi dia sering di siksa dan di perlakukan lebih buruk dari pada pelayan oleh para omega di pack yang menjadi satu-satunya rumah. Alexa tidak ber...