In which Avril and Niall have no luck, they end up falling so hard to each other. Not to forget, they tend to spend a lot of time since Louis seems a little bit busy before and after breaking up with Ele.
This is how they ended up here; how Avril b...
New York City, New York, United States of America, 6th September 2022
Satu bulan lebih setelah One Direction melaksanakan konser mereka di Madison Square Garden pada bulan Juli kemarin, gue kembali ke aktivitas seperti semula, yaitu persiapan untuk kuliah yang akan dimulai pada bulan September. Meskipun gue memang agak telat lulus kuliahnya – gue lulus lima tahun lebih di Los Angeles, pada akhirnya gue berhasil membuat thesis dengan judul: "Feasibility of United Nations Convention on Contracts for the International Scale of Goods (CISG) Application to the Conclusion of Separate Arbitration Agreement" dan mendapatkan average GPA sebesar 3.7.
Jujur, gue agak insecure dengan Diana yang berhasil lulus pada awal tahun 2020. Harusnya gue juga bisa lulus empat tahun, tapi gue malah jadi mahasiswa abadi. Yaudah lah ya, namanya juga idup.
Iya, setelah kontrak modelling gue berakhir pada 2020, gue fokus untuk ngulang semua mata kuliah yang jelek dan mengejar skripsi dan gue hanya mengambil job ketika gue sedang dalam liburan. Ya, gue menjadi part-time model saat ini. Kontras dengan jadwal gue di tahun-tahun yang lalu, gue bener-bener mengejar photoshoot sebelum dan sesudah kelas ketika di Los Angeles dan keluar kota atau negeri saat hari Jumat, Sabtu, atau Minggu. Gila, gue emang hustlingbanget sih dulu.
Untuk saat ini, selain menjadi part-time model, gue juga memanfaatkan sosial media gue yang mendapatkan pengikut lumayan – buat dapet barang-barang endorse, yah lumayan itung-itung penghasilan tambahan.
Rasanya gue memang cukup beruntung untuk mendapatkan pekerjaan sebagai model. Sejujurnya, gue memang tertarik di dunia modelling sejak duduk di bangku SMP dan gue gak tau gimana cara menyalurkannya. Setibanya di Los Angeles, setelah gue berbincang panjang dengan Louis, Louis menyarankan gue untuk ikut casting di salah satu agensi kenalannya dan voila, setelah dua kali gagal akhirnya gue pun diterima dengan wajah gue yang tidak terlalu bule ini.
Kalau dipikir-pikir, muka gue juga gak asia banget – biasanya kan model yang dipake adalah dengan tipikal wajah oriental, gue bener-bener bukan terlihat seperti orang asia yang oriental banget – melainkan gue berwajah Indonesia dengan campuran itu pun dari nenek gue. Jadi yah muka gue gak terlalu keliatan bulenya. Apalagi waktu gue SMA, no one actually noticed that I'm a mixed karena nenek gue juga udah meninggal. Well, to say the least, I'm lucky enough.
Duduk di sofa studio apartemens sewaan gue yang berada di New York City, gue tersenyum dengan memegang sebuah majalah yang terdapat wajah gue sebagai cover di sana. Iya, gue menjadi cover Vogue Magazine.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tangan gue membolak-balik majalah yang bertuliskan Vogue dengan wajah gue yang terpampang di depan cover-nya untuk pertama kali, sebuah kebanggaan terbesar dalam karir gue sebagai model. Gue membuka halaman yang menyediakan headline: "Attraction of the Indonesian Beauty".
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.