New York City, New York, United States of America, 7th September 2022
Setelah bermalas-malasan seharian di apartemen dan gak ada keluar sama sekali, pada akhirnya pukul tujuh malam gue baru keluar dari apartemen untuk pergi ke kelas yang didominasi oleh warna putih dan krem dengan meja berwarna coklat muda dan kursi berwarna hitam; sebuah ciri khas dari New York University School of Law. Gue duduk di barisan kedua, agak tengah di mana gue dapat melihat Prof. Ferrari dengan jelas karena kelas ini disusun dengan lantai miring dan tempat duduk disusun seperti tempat duduk bioskop yang tiap tangganya diisi oleh kursi. Kali ini ruang kuliah agak berbeda, mungkin karena orang-orang yang mengambil kelas ini cukup banyak sehingga menggunakan auditorium.
Semua mata fokus tertuju pada seseorang yang sedang menjelaskan terkait dengan masalah prosedural arbitrase internasional, sebuah hal yang paling mendasar dari sebuah validasi apakah sebuah kasus dapat dilanjutkan untuk proses pendengaran kasus atau tidak.
Sebut aja gue pemales banget waktu SMA, gue gak pernah ngerjain tugas, kerjaan gue tidur doang, atau bahkan gue bakal pura-pura pake kerudung agar guru-guru gak ngeliat kalau gue lagi ngeliatin mereka tapi sebenernya kedua earphonemenyumbat pendengaran gue sehingga yang terdengar di telinga gue hanya lagu-lagu One Direction saja, bukan mata pelajaran yang disampaikan oleh guru tersebut. Well, mungkin sekarang adalah karmanya. Jangankan memasang air podsdi telinga gue, buka hape aja gue udah takut banget. Bukan takut karena gue dikeluarin dari kelas, gue lebih takut gak ngerti mata kuliah ini dan akan gagal nantinya sehingga gue harus mengulang lagi.
Total credits yang udah gue ambil selama spring and fall semester adalah kurang lebih delapan credits, yang artinya tiap semester gue ambil empat credits doang. Sebenernya nyokap dan bokap gak mau pressure gue untuk ambil credits yang banyak mengingat gue juga masih pengen banget modelling, tapi pokoknya semester ini gue mau niat. Iya, mungkin semester lalu gue masih sibuk dengan modelling gue walaupun gue cuma part time, tapi sekarang gue udah bener-bener jarang banget ambil job makanya gue berani ambil credits yang banyak. Gue ambil sebelas credits dan kalau gue lulus di semua mata kuliah, maka gue telah menempuh 19 credits. Well, seenggaknya gue bisa lulus satu tahun lagi karena totalcredits yang harus diambil adalah 24 untuk mengambil thesis. Gue udah kapok jadi mahasiswa abadi. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, gue menyadari, semakin cepet gue lulus semakin cepet pula gue harus balik ke Indonesia dan menjadi seorang lawyer.
Mata kuliah yang gue ambil saat ini adalah Simulation Course – yang berarti benar-benar berfokus pada adanya simulasi dari kasus-kasus arbitrase internasional. Prof. Ferrari membagikan sebuah kasus fiksi, Moot Problem tahun 2022 dari salah satu international moot court competition.
Hadeuh, mana kasusnya 53 halaman. Gue mati aja kali ya daripada jadi lawyer. Pening kepala gue.
"Let's pay attention to the Claimant's and Respondent's request for relief, as well as the Arbitral Tribunal's order to the parties," suruh Prof. Ferrari.
Sebenernya gue mager banget, tapi demi kelulusan gue akan buka.
Jari tengah dan jari telunjuk gue berhimpit, menggeser ke atas secara bersamaan di atas trackpad. Mata gue dengan fokus membaca apa yang diinginkan oleh Claimant dan Respondent – yang mana sebenernya udah gue baca terlebih dahulu sebelum kelas ini. Gue tersenyum ketika melihat Arbitral Tribunal's order, khususnya pada masalah proseduralnya.
"If your client is the Respondent, as the counsel on behalf of Respondent, what argument that you will establish to justify the law of contract will be more applicable to the arbitration agreement and its conclusion?"

KAMU SEDANG MEMBACA
[3] how did we end up here ;; nh
FanfictionIn which Avril and Niall have no luck, they end up falling so hard to each other. Not to forget, they tend to spend a lot of time since Louis seems a little bit busy before and after breaking up with Ele. This is how they ended up here; how Avril b...