27 » Best Friends? Best Friends.

58 3 0
                                        

Avril

Jakarta, Indonesia, 1 Januari 2023

Gue ngapain sih anjing?

Ini adalah pikiran pertama gue ketika sensasi memabukkan dari alkohol sudah tidak lagi berhasil untuk membuat gue melakukan hal bodoh, gue langsung kaget sendiri saat menemukan diri gue yang lagi ada di kamar seseorang yang baru gue kenal malem ini. Kamarnya didominasi oleh warna abu-abu yang dipadukan oleh coklat muda. Gue melihat ke arah sprei dan selimut yang menutupi tubuh gue saat ini, warnanya abu-abu gelap persis kayak tipikal cowok Jaksel yang jauh dari Tuhan.

Mata gue terbuka dengan cepat sesaat menyadari keberadaan gue saat ini; gue tidur sambil dipelukkin sama cowok berambut hitam legam yang tubuhnya sedang dibalut oleh selimut abu gelap yang juga gue pake saat ini. He's the big spoon. Lengannya berada di antara dada gue, jemarinya menggenggam bahu gue dengan lembut, dan kakinya mengapit paha gue seperti guling.

Astaga...

Gue langsung bergerak dengan cepat, memindahkan tangannya jauh-jauh dari badan gue. Sampai pada akhirnya gue duduk di sudut kasur yang posisinya berada di sebelah nakas. Kasur ini diapit oleh dua nakas dengan warna senada, yaitu kayu berwarna coklat muda. Yang sebelah kanan dihiasi dengan lampu tidur dengan warna kuning temaram, yang di sebelah gue dibiarkan kosong, mungkin untuk menaruh barang-barang.

Tapi gue inget, gue gak ngapa-ngapain sama orang ini.

"Lo kebangun?" tanya cowok itu sambil mengucek matanya yang masih lima watt, ia mengdongkak melihat ke arah gue dari bantal yang masih ia tiduri.

Tubuh gue bergerak dengan menampakkan gestur yang tidak nyaman, gue menggidikan bahu gue dan menggelengkan kepala gue dengan tatapan yang kosong sambil selimut abu-abu itu masih menutupi seluruh badan gue. Dengkul gue tertekuk, mendekat ke arah dada, dan gue memeluknya dengan kedua tangan gue.

Kevin mengikuti pergerakan gue, ia ikut duduk di sebelah gue, tapi gak membawa selimut tersebut untuk tetap membungkus tubuhnya sehingga dadanya yang bidang kini terekspos, gak pake apa-apa. Tapi dari wajahnya, dapat gue pastikan bahwa sekarang dia lagi planga-plongo, bingung gue lagi kenapa. Ya gue juga bingung sih gue kenapa. "Lo kenapa?" tanya dia sambil menoleh ke arah gue, terdapat mimik wajah khawatir yang terukir di wajahnya.

Sialan. Pandangan gue masih kosong, gue masih mencoba memikirkan apa aja yang gue udah lakuin sama dia. Satu hal yang gue syukurin adalah gue masih pake baju dengan lengkap. Jadi gue yakin 100% gue gak sempet yang aneh-aneh banget sama dia. Yang gue inget adalah gue making out sama dia dan karena gue terlalu ngantuk, gue lebih memilih untuk tidur. Emang ya, alkohol tuh ajaib banget. Bisa-bisanya gue mau disentuh sama cowok selain Niall?

Yah, kalo gini ceritanya gue sama Niall ya sama aja. Kita sama-sama punya one night stand di hubungan yang gak jelas ini.

"Gue udah punya cowok," tapi tiba-tiba kata-kata itulah yang muncul dari dalam mulut gue. Gue gak tau kenapa gue harus bilang ini sekarang ke Kevin, gue cuma mikirin gimana caranya biar dia gak akan nyentuh gue lagi karena gue udah ngerasa apa yang gue lakukan udah kelewatan. Meskipun gue udah bertahun-tahun tinggal di Amerika, gue masih sadar kok tentang value yang gue pegang teguh selama ini. Niall tuh bener, gak seharusnya gue mabok-mabokkan sendirian. Tiap kali gue mabok, gue pasti drunk call dia dan dia bakalan jemput gue. Jadi gue udah pasti banget gak dibungkus sama siapa-siapa.

Suara selimut bergeser dengan cepat dan saling bergesekkan terdengar di telinga gue, Kevin yang duduk di sebelah gue dengan menunjukkan gestur tubuhnya yang kaget. "Lo bilang lo gak punya cowok?"

Gue menoleh ke arahnya dan menghela nafas dengan berat. "It's kinda complicated," jawab gue dan sekarang gue pengen nangis karena gue bener-bener melakukan hal yang sama kayak Niall. Ketika gue mengingat bagaimana rasanya gue melihat update Niall ke kamar seorang cewek di NYC kemaren, di saat itu pula gue merasa mata gue mulai basah dan satu bulir air mata keluar dari pelupuk mata gue. "aduh, gue gak tau deh. Gue gak pacaran tapi kayak orang pacaran, gimana dong?" curhat gue.

[3] how did we end up here ;; nhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang