35 » Her New Chapter

5 0 0
                                    

6 Februari 2023, New York City, New York, Amerika Serikat

"Holla my lawyer, como estas?" sapa cowok berambut hitam ikal dengan kacamata itam yang bertengger di hidungnya sesaat setelah gue membuka pintu mobilnya yang berhenti di depan lobby apartemen gue.

"Bien," jawab gue sambil tertawa sembari memasuki mobil SUV berwarna hitam mengkilap itu. Entah ide apa yang ada di dalam otak kita beberapa hari yang lalu, but we came out with the idea of learning Spanish.

Setelah gue duduk di kursi penumpang dan menutup pintunya, Calum tidak langsung beranjak untuk menurunkan handle transmission-nya. Dia membawa tubuhnya condong ke arah gue, mengecup bibir gue sebentar, dan tersenyum setelahnya. "How do you feel, princess?" tanya Calum, wajahnya masih sangat dekat dengan muka gue, sehingga gue bisa merasakan hembusan nafasnya yang berbau mint itu.

"Frankly speaking, it's not as exciting as my first photoshoot," jawab gue dengan jujur. "but that's okay, though, this is the pathway I've chosen."

Calum menaikkan sebelah alisnya setelah dia memasangkan gue sabuk pengaman dan mengambil barang ke belakang.

Entah apa yang dia mau ambil.

DAN ANJIR BUSET CALUM ROMANTIS BANGET??????

Calum langsung memberikan gue sebuah buket bunga yang cukup besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Calum langsung memberikan gue sebuah buket bunga yang cukup besar. Gak perlu gue deskripsiin lagi kan betapa cantiknya buket dari Calum?

"To make you feel any better, here's for you, my future lawyer," ucap Calum sembari ia menyodorkan buket bunga yang cukup besar itu.

Gue mengambilnya dengan senang hati, melihatnya beberapa detik sambil cengar-cengir, dan memangkunya di atas paha gue. Gue ketawa salting. YAIYALAH SALTING, MASA GUE GAK SALTING DIGINIIN SAMA COWOK? Ini baru pertama kali gue dikasih bunga sama cowok. Sedih amat idup gue. "Does this mean you're trying to bribe the future lawyer to cover up the obnoxious thing you're about to do illegally?" tanya gue, bercanda.

"Kind of," jawabnya. "so, where is my thank you?"

Gue langsung memeluknya bersamaan dengan buket tersebut. "They're so gorgeous, Cal. Thank you so much."

Tuhkan. Gimana ga meleleh gue?

Calum kemudian tersenyum dengan puas, dia nyengir, menampakkan sederetan giginya yang rapih itu. Seusai gue memeluknya dan membawa tubuh gue kembali ke passenger seat, Calum langsung mengganti gigi, menekan rem tangan elektriknya, dan menginjak gas.

For your information, he's driving me to my office. Iya, kantor gue magang nantinya. Bahkan, dia juga yang mengantarkan gue untuk interview di akhir Januari kemarin.

Oke. Biarkan gue bercerita sedikit sambil gue lagi kesemsem banget sama orang yang lagi nyetirin gue untuk pergi ke kantor tempat gue akan magang.

Setelah kejadian dramatis antara gue dan Niall pada bulan Januari lalu, keputusan gue untuk ngobrol intens sama Calum semakin bulat. Maksudnya, untuk apa gue pengen sama Niall yang bahkan gatau maunya apa?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[3] how did we end up here ;; nhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang