Ini adalah yang paling kocak dalam hidup gue.Bokap gue ngajak Niall untuk makan malem bareng keluarga (minus Jo karena dia lagi ada operasi).
Tidak pernah rasanya seumur hidup bokap gue seseneng itu ngajak temen lawan jenis gue untuk makan malam bareng – yang ada dia yang sensi. Gue enggak ngerti. Well, mungkin karena gue udah memasuki usia ke-25 tahun dan Niall lah satu-satunya cowok yang baru gue kenalin ke bokap gue.
Tapi kan dia sahabat gue?!??!?!?!?!?! Kita udah janji buat sahabatan doang????
Gimana kalau ternyata ntar bokap gue enggak suka sama Calum ya? DUH. Pikiran gue udah kocak aja, perasaan baru aja gue texting sama dia beberapa jam terakhir dan gue udah kepikiran buat mengenalkan dia ke bokap. Kocak.
"Woahh," ucap Niall dengan mata yang berbinar setelah ia mencoba lobster spring roll kesukaan bokap gue. "I didn't expect this would be that good," sambungnya dengan semangat sambil kembali menyuapkan spring roll tersebut ke dalam mulutnya.
"I told you," jawab bokap gue sambil tertawa dan menepuk bahu Niall pelan.
"This is so good, I can see why this is your favorite, yeah?" komentar Niall terhadap makanan yang baru dia makan.
Saat ini kami sedang berada di T'ang Court, salah satu restoran catonese favorit bokap dan nyokap gue. Tuh, kocak kan? Bahkan bokap gue mengajak Niall untuk makan makanan favoritnya.
Bokap terkekeh, menyilangkan tangannya. "Well, best spring rolls you'll ever have, I suppose? I've tried them all over Paris, New York, Tokyo, or even Beijing, but nothing beats this one."
"Lebay banget deh papa," komentar gue. "I swear, he's way too much on this," ucap gue, mata gue mengarah ke Niall.
Sementara itu, Niall yang posisinya duduk di sebelah bokap gue hanya tertawa bersama dengan bokap gue. "You know," kata bokap sambil menyengir. "Avril's not much of a foodie."
"No way, I'm pretty much a foodie," jawab gue, membela diri.
Nyokap gue akhirnya membuka suara dan menggelengkan kepalanya. "Both of them are the same, the different thing is only that Niall is an Irish," katanya sambil tertawa pelan dan kemudian menyesap minumannya.
Iya. Gue baru sadar. Mereka berdua tuh agak plek ketiplek kalau gue liat-liat. "Means that you're telling me that I can be in a wordwide boyband, yeah, wifey?" canda bokap gue sambil ketawa lagi.
"You're seriously going to rock it, we can have a boyband together," jawab Niall yang kemudian disambut oleh hangatnya tawa bokap gue.
"I like you, son," kata bokap gue sambil menepuk-nepuk bahu Niall dan Niall hanya tertawa.
COBA LU BACA SEKALI LAGI.
BACA.
Bokap gue baru aja memanggil Niall dengan sebutan 'son'. Wah kacau.
Ini bokap gue sadar ga sih kita berdua cuma temenan doang?
Nyokap gue pun ikut tertawa mendengar percakapan mereka. "I'll be on the front row if you dance like those Korean boyband."
"No way, we're bad at dancing and still in the boyband, ma'am," bela Niall di depan nyokap gue.
"Oh wow, my ears are really enjoying your singing, dad."
Bokap gue mengambil mengambil wine yang telah ditumpahkan oleh pelayan, menyesapnya, setelah itu kembali membuka suara. "Well, at least someone appreciates my talent even if it's in a sarcastic tone."
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] how did we end up here ;; nh
Hayran KurguIn which Avril and Niall have no luck, they end up falling so hard to each other. Not to forget, they tend to spend a lot of time since Louis seems a little bit busy before and after breaking up with Ele. This is how they ended up here; how Avril b...