15. Bad boy brings heaven to you

1.4K 39 3
                                    



✨✨✨


"Lan, tidur sama gue ya malem ini."

Kalana termangu mendengar apa yang baru saja di ucapkan oleh Ceilo. Pria itu masih mendekapnya sangat erat, Kalana bahkan masih belum bisa mencerna apa saja yang baru terjadi, mereka bercumbu. Bukan hanya sekedar ciuman romantis seperti yang selama ini pernah Kalana impikan secara diam-diam, tapi cumbuan begitu rakus yang ia dapat dari Ceilo.

Kalana yang masih berada di pangkuan Ceilo, di dekap dengan erat seolah olah sang adam teramat takut kehilangan sang hawa.

Ceilo melonggarkan pelukan nya karena di rasa Kalana hanya diam, memberi sedikit jarak agar bisa menatap Kalana yang nampak kebingungan dengan lucu. Mata bulat itu sedang mengerjap tak beraturan, seolah penuh tanda tanya di kepala nya.

Cup

Cup

Cup

Ceilo memberikan kecupan seringan kapas berkali-kali pada bibir si gadis. Berusaha menyadarkan nya dari lamunan.

Masih menatap Kalana dengan intens, "Hei, kita tidur ya, udah malem."

Kalana masih mengerjap berulang kali, kemudian Ceilo tersenyum dengan lembut.

Salah satu tangan nya beralih dari pinggang Kalana menuju pipi Kalana dan mencubit nya dengan gemas karena sedari tadi perempuan nya hanya terdiam.

"Tidur ya, udah malem." ucap Ceilo berulang kali.

Hingga akhirnya kesadaran Kalana mulai terkumpul, dan gadis yang berada dalam pangkuan Ceilo itu hanya bisa mengangguk dengan perlahan.

Ceilo tersenyum sumringah, kemudian segera bangkit dari duduknya. Dengan Kalana yang masih berada di pangkuan nya, menggedong gadis itu seperti koala.

Rangkulan tangan Kalana pada leher Ceilo semakin mengerat, pun genggaman Ceilo pada pinggang Kalana juga semakin mengetat.

Kalana tak mampu mengeluarkan satu patah kata pun ia hanya menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Ceilo, dan Ceilo hanya tersenyum simpul mendapati sikap manja perempuan nya.

Kalana, memang perempuan nya kan sedari setengah tahun terakhir.

Bergegas menuju kamarnya, Ceilo kemudian merebahkan Kalana di ranjang nya dengan hati-hati. Namun ia tak ingin menjauh, Ceilo mengukung Kalana.

Menyelimuti tubuh mungil Kalana dengan tubuh jangkung nya, ia sama sekali tak ingin beranjak dari atas sang gadis, Ceilo nampak ingin menguasai Kalana malam ini.

Masih menatap lekat mata sayu Kalana dengan matanya yang penuh dengan kilatan hasrat.

Kalana mengerjap lucu, "Ilo...laptop sama buku nya masih di ruang tengah, belum aku beresin."

Ceilo terkekeh mendengar celotehan Kalana yang masih memikirkan laptop serta buku-buku mereka.

"Nggak usah mikirin itu Lan, udah gakpapa kok."

Kalana memberengut lucu mendengar ucapan Ceilo, pria yang berada di atas tubuh nya ini masih tak ingin menjauh.

Karena tak tau harus bagaimana, Kalana mengalihkan arah pandangan nya tak tentu arah, asalkan tak melihat Ceilo yang menjulang diatasnya, mengukung tubuh nya.

Kalana masih sangat gugup dan bingung dengan sikap si pria, tapi sebenarnya ia pun senang.

Malam ini mereka terasa seperti sepasang kekasih sungguhan, bagaimanapun Kalana juga seorang gadis yang memimpikan untuk memiliki momen mesra yang terasa intim dengan kekasih nya, Kalana juga masih punya sisi itu.

Like A StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang