Like A Star

43. Manusia bisa bertemu siapa saja

~~~

Sebastian Daffin Hale, Stefano Adnan Kama, Raditya Nawangga dan Ceilo Narendra Atmajaya menghabiskan hampir separuh hidup mereka dengan tali pertemanan yang terjalin cukup lama. Mereka awalnya bertemu disaat berusia 10 tahun, pertemuan klise, karena urusan bisnis keluarga.

Ayah mereka adalah kolega bisnis yang saling membutuhkan dan menguntungkan satu sama lain, saling memiliki putra kebanggaan mereka masing-masing membuat sang kepala keluarga mengajak serta putra kesayangan mereka di beberapa kesempatan pertemuan, entah acara formal maupun nonformal, tentu dengan harapan agar putra mereka bisa belajar sedari dini untuk kemudian meneruskan bisnis keluarga.

Seperti dewi fortuna tengah berpihak pada ke-empat lini bisnis tersebut, putra mereka memiliki kecocokan dalam berteman sehingga menjadi sangat akrab. Awalnya Tian, Stefan, Radit dan Ceilo tentu saja tidak mengenyam pendidikan di sekolah yang sama.

Namun seiring dengan ikatan pertemanan yang terjalin dengan erat membuat mereka berempat sepakat untuk bersekolah ditempat yang sama saat merekanduduk dibangku sekolah menengah atas.

Tentu ada alasan lain yang lebih kuat, tak hanya karena jalinan pertemanan. Namun juga karena satu kejadian menyakitkan dan menyeramkan yang menimpa salah satu dari mereka.

Perselingkuhan Yudha Atmajaya disaat Ceilo masih berada di bangku kelas dua sekolah menengah pertama, mengacaukan segalanya. Dengan segala luka yang dimiliki oleh Ceilo tentu saja ketiga temannya tak sampai hati jika harus membiarkan Ceilo seorang diri.

Usia mereka masih sangat muda kala itu, usia dimana seharusnya mereka berkembang dan bertumbuh untuk mengenal dunia lebih banyak dan lebih baik, mereka hanyalah anak kecil, namun salah satu dari mereka sudah harus mengemban beban luka yang terlalu menyakitkan, baik secara fisik maupun batin.

Perselingkuhan Yudha yang terjadi dalam rentang waktu kurang lebih tiga tahun, mengakibatkan diri Ceilo menjadi tak stabil, mengidap suatu penyakit kejiwaan, lupa akan realita, hampir kehilangan jati diri, dan berakhir harus direhabilitasi.

Ceilo tidak memiliki waktu untuk bersenang-senang, tidak ada waktu untuk menikmati masa remaja, tidak ada waktu untuk tahu apa itu cinta monyet, tidak ada kesempatan untuk mengenal dunia dengan lebih banyak.

Tian, Stefan dan Radit mau tak mau harus mengambil sikap, meskipun mereka terhitung sebagai orang luar dari keluarga Atmajaya dan belum berada dalam usia yang cukup matang untuk melerai perseteruan kala itu.

Keluarga besar Atmajaya yang lain tak berani ikut campur karena takut kelakuan buruk Yudha merusak reputasi mereka dan mengganggu bisnis mereka.

Namun itu semua tak berlaku bagi Tian, Stefan ataupun Radit. Justru sebaliknya, mereka bisa mengancam Yudha untuk memutuskan hubungan bisnis dengan keluarga Atmajaya karena pada akhirnya mereka lah yang akan menjadi pewaris dan artinya mereka memiliki andil untuk mengambil keputusan.

Selang setelah Ceilo direhabilitasi selama tiga bulan, Yudha baru tersadar akan perbuatannya dan mengakhiri hubungan terlarangnya dengan perempuan bernama Intan Wardani.

Kala itu tak ada satupun orang yang diingat oleh Ceilo kecuali ketiga temannya, Tian, Radit dan Stefan. Maka karena itu pada akhirnya pula Yudha harus meminta bantuan ketiga teman Ceilo agar bisa berkomunikasi dengan putra nya.

Tian, Radit dan Stefan membagi tugas mereka.

Seperti yang Radit katakan bahwa ia adalah yang paling sulit mengontrol perkataan dan emosinya, jika Radit yang berhadapan dengan Yudha sudah dipastikan hanya akan ada caci-maki yang keluar dari mulut Radit.

Stefan juga enggan untuk sering bertemu dengan Yudha karena terlalu muak dengan kelakuan Yudha dan lebih memilih untuk menemui dan menemani Ceilo setiap hari dirumah sakit.