~~~Satu minggu perjalanan kerja berubah menjadi dua minggu, atau bahkan entah sampai kapan. Ceilo bilang tergantung hatinya ingin.
Tentu saja diantara mereka berdua tidak ada yang sama sekali terpikir bahwa akan ada kisah lain yang terjadi saat seharusnya Ceilo dan Kalana hanya melakukan perjalanan bisnis.
Status yang kembali menjadi sepasang kekasih, memadu rindu setelah empat tahun lamanya tak bertemu kemudian berakting menjadi asing 6 bulan belakangan.
Waktu yang cukup lama untuk menjadi gila karena terpisah dengan seorang yang dicintai.
Karena itu Ceilo memutuskan untuk tak langsung kembali ke Jakarta meski urusan soal pekerjaan nya sudah selesai.
Mengambil waktu libur setelah tahunan hanya bekerja gila-gilaan, bukankah hal yang wajar? Apalagi di sisi Ceilo kini sudah ada Kalana, perempuannya sudah kembali.
Jadi Ceilo ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan perempuannya, bersantai, bercanda ria, berbagi tawa.
Lagipula masih ada Moreno yang bisa mengurus bisnisnya di Jakarta.
Sedang Kalana hanya mengikut saja, keputusan Ceilo tak terasa salah bagi perempuan tersebut. Mereka memang sangat membutuhkan banyak waktu dan menghabiskan hanya berdua saja tanpa ada pikiran lain yang menganggu.
Anggap saja sejenis bulan madu kecil setelah sekian lama mereka berpisah dan pernah menjadi asing.
Entah bagaimana cara Ceilo mengatakan pada Moreno tentang mereka yang tak segera kembali ke Jakarta, dan menurut Kalana pasti semua pekerja di coffeshop sudah tahu tentang hubungan ia dan Ceilo. Memangnya apa yang akan dilakukan oleh Kalana yang notabene nya adalah seorang pegawai dengan Ceilo sebagai atasannya, menghabiskan libur bekerja selama dua minggu bahkan lebih? Tak mungkin jika tanpa hubungan bukan?
Namun Kalana tak ingin memikirkannya, nanti juga se-kembalinya ia dan Ceilo ke Jakarta, semua akan terjawab dengan sendirinya.
Ngomong-ngomong soal status bawahan dan atasan, seorang pekerja dan bos nya. Ada satu hal yang terpikirkan oleh Kalana tentang gagasan tersebut, mungkin hal ini cukup liar atau bahkan sangat liar.
Kalana baru teringat bahwa tiga hari lagi yakni di tanggal 7 juli, Ceilo berulang tahun. Entah laki-laki itu sengaja ingin menghabiskan ulang tahun nya bersama Kalana, atau mungkin saja sang lelaki juga tak mengingat hari kelahirannya sendiri.
Tapi diatas semua itu, Kalana ingin memberikan hadiah untuk kekasihnya. Hadiah terliar yang sebelumnya tak pernah ada dipikiran Kalana, hadiah yang Kalana rasa akan sangat bisa menyenangkan Ceilo apalagi setelah sekian lama berpisah.
Kemarin malam Kalana sempat bertanya pada Ceilo, bagaimana cara laki-laki itu mengatasi hasratnya selama empat tahun lebih, karena Ceilo tak menyentuh perempuan manapun selepas berpisah dengan Kalana, dan tentu Ceilo sendiri juga tak ingin menyentuh perempuan lain.
Jawaban Ceilo atas pertanyaan Kalana cukup membuat Kalana terbahak dan juga sedikit merasa kasihan, "Main sendiri pakai tangan, kadang sambil bayangin kamu."
Kalana ingat jelas bagaimana setelah itu dirinya tertawa cukup kencang, mengingat Ceilo adalah laki-laki dewasa dan sang lelaki harus puas dengan permainan sendiri. Mau bagaimana lagi, kadang urusan hasrat adalah kebutuhan.
Maka dari itu karena sangat terngiang jawaban Ceilo kemarin malam, entah bagaimana pemikiran liar tersebut memasuki otak Kalana.
Saat mereka sarapan tadi pagi Kalana sempat menawarkan satu hal pada Ceilo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like A Star
Roman d'amourSeperti bintang di langit, Kalanaya tau bahwa Ceilo tidak akan pernah bisa ia gapai karena letak mereka sangat berjauhan dan penuh perbedaan. Hingga suatu hari Ceilo tiba-tiba saja meminta nya menjadi kekasih nya. Kalana bingung karena ia sadar diri...