"Kenzo mau motor baru" ucap remaja berseragam yang sedang menikmati sarapan bersama keluarga.
"Ngga.. Ngga.. Belom juga setahun kakak beli motor, udah mau beli lagi aja.. Terus Gavin kapan pah?" sahut Arsenio Gavin Kalandra, putra ketiga Ranu dan Hanna.
"Kenzo, papa udah bilang. Hentikan sikap kekanak-kanakan kamu. Gavin, lanjutin sarapannya" jawab Ranu dingin.
"Pa, tapi Kenzo udah bosen sama motor Kenzo" Kenzo menggrutu pada sang ayah.
"Lanjutin makan kamu atau saat ini juga papa bakalan blokir semua kartu kamu dan fasilitas yang papa kasih ke kamu Kenzo?" Ranu sedikit marah.
"Sudah-sudah, Kenzo, Evano, Gavin, ayya.. Lanjutin sarapannya.. Nanti telat berangkat sekolahnya.
"Gapapa kali ma, orang sekolahannya juga milik kita kan?" polos Gavin.
"Udah-udah.. Ayo berangkat" Ranu beranjak dari tempat duduknya.
"Kenzo berangkat naik motor aja" Kenzo mencium tangan Ranu dan Hanna lalu pergi.
Lalu diikuti Evano, Gavin dan juga Ayya yang berangkat sekolah satu mobil dengan Ranu.
🍓🍓🍓
"Bunda. Dira berangkat sekolah dulu" Adira Ananta Mahendra mencium tangan Heru dan sara.
"Belajar yang giat ya sayang ya" Sara mengusap kepala putrinya.
"Kita berangkat dulu" Heru mencium kening sara.
"Hati-hati"...
🍓🍓🍓
"Sayang sudah sampai, belajar yang bener ya" Heru mencium kening Dira. Dira keluar dari mobil yang bisa dibilang agak butut.
"Dira masuk dulu, daaa ayah" Dira berjalan sembari melambaikan tangan pada ayahnya.
*****
"Sebelum ibu mengakhiri pelajaran hari ini, ibu akan membagi kelompok untuk membuat miniatur bangunan dari 12 daerah. Tugas ini akan dikumpulkan minggu depan" ucap guru di kelas tersebut.
"Dalam satu kelompok berapa anggota bukk? Ini anggotanya boleh milih sendiri kan buk? Arvin mau satu kelompok sama si Dinda aja deh buk" Arvin bertriak tanpa rasa malu.
"Huuuu... "
"Huuuu.. Dasar Arvin.. "
"Mana mau si Dinda sama luuu"
Triakan seluruh teman satu kelas.
"Udah-udah, ibu yang akan bagi anggotanya" ucap ibu Budi tegas.
"Per kelompok terdiri dari 10 anggota. Kelompok satu terdiri dari ayu, mela, jamal, mail, susan,....... " tambah bu Budi.
"Dan kelompok ke dua terdiri dari Kenzo, Arvin, Alex, Barra, Ezra, Gibran, Fathan, Nabila, Naziya dan Adira" lanjutnya.
"Dan sisanya adalah kelompok ketiga" ucap bu Budi lagi.
"Yahhhh ngga satu kelompok sama Dindaaa" rengek Arvin.
"Dengar, ibu akan menutup pelajaran kita hari ini, selamat siang" Bu Budi menutup pelajaran.
🍓🍓🍓
"YANG MERASA KELOMPOK DUA SILAHKAN BERKUMPUL!" Triak Nabila.
Tidak butuh waktu lama, mereka semua berkumpul mengelilingi meja tiga gadis tersebut, Nabila, Naziya dan juga Adira.
"Kita akan bagi tugas, ini udah ngumpul semua kan? Bentar-bentar, aku hitung dulu. Satu, dua, tiga... Emmm... Lohh, kurang satu, YANG MERASA KELOMPOK DUA AYO DONG KERJASAMANYA" Triak Nabila.
Seperti biasa, tidak lain dan tidak bukan orang yang dimaksud Nabila adalah Kenzo.
Dia tak menghiraukan triakan Nabila dan malah makan di mejanya sendiri.
TBC🍓

KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO [END]
JugendliteraturPenguasa sekolah, Kenzo. Ini cerita Kenzo, remaja paling populer di sekolahnya, remaja yang aktif di bidang olahraga terutama basket, remaja yang ditakuti seisi sekolah karena statusnya yaitu ketua geng motor yang terkenal sangat pembuli. Ntah bag...