•08

1.4K 34 0
                                    

"Sebagai penutup pelajaran hari ini. Bapak ingin memberi satu pertanyaan. Seorang seniman yang terkenal dalam aliran kubisme dan dikenal sebagai pelukis revolusioner pada abad ke-20 adalah?. Arvin coba jawab!"

"Haa.. Saya pak?" tanya Arvin.

"Yaa" jawab pak maman.

"Aduh pak, lupa hehe" Arvin cengengesan.

"Tunjuk teman kamu, buat bantu jawab!" perintah pak maman.

"KENZO PAK.. " Triak Arvin.

Seketika kenzo langsung memutar bola matanya malas. Beberapa hari ini kan kenzo tak pernah belajar.

"Silahkan jawab pertanyaan bapak kenzo" kata pak maman santai.

"Ngga tau pak! " jawab kenzo santai.

"Woy kenzo, lo kan anak pemilik sekolah. Gue kira pengetahuan lo lebih luas dibandingkan gue. Ternyata sama aja haha" lirik Arvin.

"Bac*t lo" kesal kenzo.

"Materi ini sudah bapak kirim di grup semalem untuk kalian pelajari. Ngga dibuka apa sama kalian?" kesal pak maman.

"Ya sudah siapa yang bisa jawab, bapak kasih tambah nilainya" tambah pak maman.

"Pablo Ruiz Picasso" jawab siswi dengan mengangkat tangannya, siapa lagi kalau bukan Dira.

"Benar.. Ya sudah, bersiap untuk pulang"

🍓🍓🍓🍓

"Ken, mau kenama?" panggil Dira.

"Kenapa emang" jawab kenzo dingin.

"Lo lupa, kita harus belanja bahan-bahan buat kerja kelompok" kata Dira.

"Tenang aja, gue ngga lupa kok. Lo tunggu disini, gue kedepan bentar" kata kenzo dengan wajah mencurigakan.

Kenzo berlari dengan diikuti Arvin dan Barra.

"Woy gembul, berhenti lo!!" triak Kenzo.

"Kenapa zo?" tanya Bimo takut.

"Kenapa muka lo? Ga pernah liat orang ganteng? Hah?" tanya Arvin songong.

"Punya duit berapa lo mbul?" tanya Kenzo.

"Duit gue abis zo, tinggal 30ribu buat ongkos angkot" jawab Bimo.

"Yaelah mbul ongkos angkot mah cuma 15ribu, masih sisa 15ribu lagi. Nih goceng buat lo beli es, yang sepuluh ribu buat gue" Kenzo kegirangan.

"Anak pemilik sekolah Elite, uang jajan sulit" lirih Bimo.

"Hehhh lo bilang apaan?" tanya Kenzo.

"Eh ngga kok zo, gue ngga ada bilang apa-apa. Gu-gue pulang dulu" kata Bimo yang langsung lari dari hadapan Kenzo.

"Nih buat lo" Kenzo melempar uang itu pada Barra.

"Lumayan, buat beli es goyang. Yok vin cabut" kata Barra.

"Gue sama Barra cabut dulu. Sampe ketemu di rumah lo. Siapin camilan yang banyak, jangan lupa" kata Arvin yang sambil menjauhi Kenzo.

Kenzo menghampiri Adira. Dan berjalan menuju parkiran sekolah.

"Yuk" dingin Kenzo.

"Semuanya udah pada patungan buat beli bahan-bahan yang mau dibeli, kecuali lo" kata Dira polos.

"Biar gue yang bayar semuanya, duit itu lo simpen aja buat lo" kata Kenzo. Dira hanya bingung.

"Naik" tambah Kenzo.

"Pake mobil lo?" tanya Dira.

"Kenapa? Lo tau ngga, dari ribuan siswa yang ada di sekolah ini, baru lo yang beruntung naikin mobil gue. Seharusnya lo seneng dong" Kenzo membuka pintu mobil untuk Dira.

Cekrek

Cekrek..

Kini Kenzo bersama Dira menuju mall terdekat untuk membeli bahan-bahan kerja kelompok.


TBC🍓

KENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang