"Kuliah kamu gimana?" tanya Kenzo.
Deg...
"Kamu?" batin Dira.
"Ah a-aku.. K-kuliahku baik sampe saat ini" jawab Dira gugup.
"Aduhhh, kok jdi gugup gini. Kenzo kenapa pake aku kamu gini sih" batin Dira lagi.
"Emm.. Thanks ya ken" kata Dira mencari topik.
"Buat?" tanya kenzo.
"Buat semuanya. selain harus ber trimakasih sama om Ranu, kayaknya aku juga harus ber trimakasih ke kamu juga deh" kata Dira.
"Makasih ya udah bantu pulihin perusahaan ayah aku, makasih juga karna bantuan keluarga kamu, pelaku penipuan yang dialami ayah aku ketangkep" tambah Dira.
"Sama-sama" jawab Kenzo yang berdiri sembari menatap langit.
"Tapi harus ada imbalannya" kata kenzo yang masih menatap langit.
"Imbalan?" kaget Dira.
"Gue mau lo jadi pacar gue" singkat kenzo.
Sontak Dira terbelanga mendengar perkataan kenzo.
"Kenapa diem?" tanya Kenzo.
"G-gue, gue ke toilet bentar" kata Dira.
"Sebentar lagi wisuda. Satu minggu setelah wisuda kita nikah" kata Kenzo.
Dira berhenti dari langkahnya dan berbalik ke arah Kenzo.
"Lo apaan sih ken, nikah itu bukan mainan!" kata Dira.
"Kenapa? Lo ga mau nikah sama gue?" tanya Kenzo. Dira hanya diam.
"Sebelum wisuda. Gue pastiin lo jatuh cinta sama gue" kata Kenzo meyakinkan Dira.
"Satu lagi, mulai detik ini. Lo resmi jadi pacar gue. Lo milik gue" kata Kenzo dingin.
"Tapi kan gue..... " elakkan Dira.
"NGGA ADA PENOLAKAN" tegas Kenzo.
"Ken ngga bisa gitu dong..." kata dira.
*****
"Terimakasih Heru, jamuan malam ini sangat berkesan. Kami harus pamit, dan satu lagi.. Selamat atas pulihnya perusahahmu" kata ranu bersalaman dengan orangtua Dira.
"Justru aku yang harus berterimakasih, kau lah yang berperan penting dalam keberhasilan ini" kata heru.
"Tidak.. Tidak.. Kalaupun ada orang yang berperan penting dalam keberhasilan ini bukan aku, tapi putraku Kenzo" ucap ranu menepuk pundak Kenzo.
"Haha.. Iya Ranu.. Aku percaya putramu ini calon pengusaha sukses, terimakasih nak" ucap Heru. Kenzo mengangguk dengan elegan.
"Om, kami harus pamit. Terimakasih untuk makan malamnya" kata Kenzo sambil mengedipkan sebelah matanya pada Dira. Dira geli dibuatnya.
Kini kedua keluarga tersebut sudah pulang ke kediaman masing-masing.
Di kamar, Kenzo membuka ponselnya.
Kenzo
"Mulai besok berangkat
Kuliah bareng gue"Adira
"Makasih, tapi gue berangkat
Sendiri aja"Kenzo
"Nurut sama gue atau
gue nikahin lo besok"Adira
"Udah ngga waras
deh kayaknya lo ken"Kenzo
"Ngga waras gini tapi
Ganteng kan?""Ken, ngapain senyum-senyum sendiri?" Hanna memergoki Kenzo yang tengah berbaring dengan memainkan ponselnya.
"Eh, ma.. Kenapa?" kaget Kenzo.
"Mama tanya, ken lagi kenapa senyum-senyum sendiri gitu" kepo Hanna.
"Ah mama salah liat kali.. Lagian mama kenapa sih masuk ngga ketuk pintu dulu.." kesal Kenzo.
"Iya deh maaf.. Mama kesini mau panggil ken, disuruh turun sama papa.. Abisnya dari tadi di panggil ngga denger" jelas Hanna.
"Iya deh, ya udah mama turun dulu sana" usir Kenzo.
"Astaga anak ini, berani ya ngusir mama.. Mama tau, ini pasti ken mau chatingan sama pacar ken kan? Kalo berani di ajak pulang, kenalin ke mama sama papa" sindir Hanna.
"Ngapain dikenalin. Orang udah kenal" singkat Kenzo.
"Hah.. Siapa ken, kok mama ngga tau" tanya Hanna.
"Udah, ken mau turun" ken meninggalkan mamanya yang tengah penasaran.
TBC🍓

KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO [END]
Teen FictionPenguasa sekolah, Kenzo. Ini cerita Kenzo, remaja paling populer di sekolahnya, remaja yang aktif di bidang olahraga terutama basket, remaja yang ditakuti seisi sekolah karena statusnya yaitu ketua geng motor yang terkenal sangat pembuli. Ntah bag...