•34

950 22 0
                                    

"Arghhhh" desah Kenzo sembari memegangi tengkuknya.

"Ken kenapa?" panik Dira.

"Gapapa sayang, sedikit pusing sama pegel-pegel aja" kata Kenzo.

"Mau Dira pijitin? Atau mau dikerokin aja?" tanya Dira dengan wajah panik.

"Ehemm, dua-duanya boleh" kata Kenzo menahan tawanya.

Dira beranjak keluar menuju loker kotak obat.

"Mau kemana?" tanya Kenzo.

"Ke bawah, ambil koin di kotak obat" kata Dira.

"Kayaknya Ken ada deh di loker bawah situ" tunjuk Kenzo pada salah satu loker dikamarnya.

Dira membuka lokernya dan mengambil koinnya.

Kenzo membuka kembali sweater nya. Kini dia mulai menggoreskan koin pada pundak Kenzo.

"Arghhh sakit sayang, pelan-pelan aja" rintih Kenzo sambil menggeliat kesakitan.

"Maaf maaf. Ken diem, jangan banyak gerak" kata Dira.

Setelah beberapa menit, selesai sudah Dira kerokin dan memijit Kenzo.

"Ahhh, enaknya. Makasih ya" Kata Kenzo sembari menaik tutunkan alisnya.

"Nih dipake lagi" Dira memberi sweater Kenzo agar dipakainya kembali.

Kenzo memakai kembali sweater nya dan langsung berbaring.

"Sini" kata Kenzo menyuruh Dira agar tidur disampingnya.

Dira berbaring disamping Kenzo, kini Kenzo sudah mulai merasa enteng pada tubuhnya. Kenzo dan Dira mulai memejamkan matanya.

Pukul 00.00

Dira terbangun dari tidurnya. Ia teringat akan kondisi suaminya yang sedang sakit.

Dira duduk disebelah Kenzo yang masih terlelap. Ia menempelkan telapak tangannya di dahi Kenzo.

"Astaga, makin panas" kata Dira.

Ia langsung beranjak turun mengambil air hangat untuk mengompres Kenzo.

Beberapa menit Dira kembali membawa wadah berisi air hangat dan handuk kecil.

Ia mulai mengompres Kenzo yang masih terlelap.

Sesekali ia menyelupkan handuknya kembali di air hangat.

Hingga satu jam lamanya, ia kembali untuk tidur meninggalkan handuk di atas jidat Kenzo berharap besok pagi demamnya turun.

**

07.30

"Mas bangun" Dira duduk disamping Kenzo yang masih terlelap.

"Mas, bangun yuk. Mandi biar seger, abis itu turun sarapan" kata Dira  mengusap-usap rambut Kenzo.

Kenzo tersenyum lalu kembali menenggekamkan wajahnya di pelukan Dira.

"Makasih" kata Kenzo.

"Iyaa, cepet mandi, udah pada nunggu di bawah" kata Dira.

Astagaaa, di luar Dira yang seperti anak-anak. Tapi saat didalam justru sebaliknya. Lucu yaa haha.

Sekitar 30 menit, Kenzo turun dengan memakai celana pendek dengan sweater oversize berwarna putih.

"Selmat pagi" kata Kenzo.

"Selamat pagi sayang"..

"Pagi kak"..

"Pagi kak Ken"...

Kini keluarga Kalandra menikmati sarapan paginya dengan anggota baru yaitu Dira.

***


Pukul 09.15

"Mas, koper hitam di sebelah lemari udah dimasukin belum?" tanya Dira pada suaminya.

"Udah sayang" jawab Kenzo.

Kalau kalian mengira mereka akan honeymoon salah, mereka bersiap tidak lain untuk pindahan hihi.

"Ken, selamat ya atas pernikahan kamu. Papa tida menyangka kamu secepat ini menikah. Kamu sudah dewasa, sudah menjadi kepala rumah tangga.. Kalau Ken butuh sesuatu jangan sungkan minta ke papa, sering-sering pulang ya. Jangan lupa cucu buat papa" Ucap Ranu sembari menepuk-nepuk pundak Kenzo.

"Iya pa, Ken pamit dulu" kata Kenzo memeluk sang ayah.

"Ken sayang, ingat pesan mama ya, kamu sudah dewasa.. Sudah semestinya kamu bersikap lembut kepada istri kamu.. Jaga Dira ya, jangan sampai kecewain mama.. Sering pulang ya nak" Kenzo memeluk sang mama.

Tangis pun pecah seketika.. Semua berpelukan tanda perpisahan. Sebenarnya jarak apartemen Kenzo tidkalah jauh dari rumahnya. Tapi yang membuat terharu adalah sekarang Kenzo harus menjadi kepala rumah tangganya sendiri.

TBC🍓🍓

KENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang