•15

1.3K 43 1
                                    

"Nanti ga bisa kerja kelompok dulu" kata Kenzo pada Nabila.

"Kenapa?" tanya Nabila.

"Gue ada acara keluarga" dusta Kenzo.

"Oh, iya deh.. Istirahat juga kan.. Gue mau nangis dulu seharian" kata Nabila.

"Terserah" sahut Kenzo.

"Yeeee, sewot lo zo" kata Nabila. Kenzo bergegas pulang.


*****

"Ayah bisa biayain kamu buat sekolah disana Dira, kenapa harus pindah?" kata heru meyakinkan Dira.

"Dira tau ayah, tapi Dira mau pindah aja. Dira bosen sekolah disana, pengen suasana baru" elak Dira.

"Sini sayang" heru mendekap putrinya.

"Ayah minta maaf, ayah minta maaf karna ga bisa ngasih yang terbaik buat Dira" kata heru meneteskan air matanya.

"Ngga ayah, ayah jangan nangis.. Dira ga merasa kekurangan menjadi anak ayah.. Dira ga masalah harus sekolah dimanapun, bagi Dira itu semua ga penting, toh sama-sama cari ilmu kan?" Dira meyakinkan sangat ayah.

Disisi lain.

Tok tok tok.. Permisi..

"Ayah ada tamu, Dira buka pintu dulu" kata Dira. Heru mengangguk.

Dira membuka pintu utama.

"Kenzo? Ada apa?" tanya Dira.

"Loh, om Ranu? Ada apa ya?" tanya Dira bingung.

"Silahkan masuk dulu om, ken" kata Dira.

Kini Ranu dan Kenzo sudah duduk di ruang tamu.

"Siapa sayang?" triak sara dari arah belakang.

"Kenzo bunda, sama ayahnya juga" jawab Dira.

"Sebentar ya om, ken.. Dira tinggal ambil minum dulu" kata Dira.

"Siapa sayang?" suara heru dari ruang keluarga.

Deg...

"Suara itu, iya.. Itu heru.." batin Ranu.

Tak lama, Dira keluar dengan minuman ditangannya diikuti kedua orang tuanya.

Deg..
Deg...

Hening...

"Om, ken silahkan diminum" kata Dira.

Hening...

Semuanya dibuat bingung dengan situasi ini.. Ada apa ini?

"H-heru?" lirih Ranu.

Ayah Dira tak mampu berucap, ia meneteskan air mata dan menghampiri ayah Kenzo dan saling memeluk..

Tangis tak bisa dibendung dari keduanya.. Dira dan sara tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi..

"Kemana saja kau? Sudah lama sekali aku mencarimu" kata Ranu yang masih memeluk sahabatnya. Lagi-lagi heru tak bisa berkata-kata. Ia hanya bisa menangis.

Setelah Heru dan Ranu saling melepaskan rindu.. Kini akhirnya mereka semua telah duduk bersama di ruang tamu kalandra.

"Lihatlah, putrimu sangat cantik.. Dia mirip denganmu.. Kau tau, wajah dia lah yang membawaku kemari" jelas Ranu.

"Hampir 3 tahun Dira bersekolah di kalandra high School, tapi baru sekarang aku menyadari bahwa dialah putrimu" tambah Ranu.

"Apa ini putramu? Sangat tampan, persis sepertimu" kata heru.

"Hahhaha...".....

"Dira kemarin tidak datang kerja kelompok kenapa?" tanya Ranu basa-basi.

"Hehe, 2 hari lagi Dira pindah sekolah om, Dira sibuk urus berkas yang Dira butuhin" jawab Dira polos.

"Pindah? Kenapa pindah dira?" tanya Ranu.

"Hehe, kan beasiswa Dira udah dicabut. Terpaksa Dira harus pindah" jelas Dira.

"Dira, sebenarnya om sudah tau hal itu.. Dan ternyata itu semua perbuatan wakil direktur. Saya selalu pendiri sekolah akan menegakkan keadilan untuk kamu. Jadi kamu tetap bisa sekolah di kalandra high School lagi" jelas Ranu.

"Ya bener om? Dira bisa sekolah di kalandra high school pagi?" tanya Dira antusias. Ranu mengangguk dengan wajah tersenyum.

"Om akan berbicara masalah orang dewasa. Dira sama ken bisa keluar sebentar?" kata Ranu.

"Yuk" ajak Kenzo.

TBC🍓

Jangan lupa vote 🍓
See you 🧡

KENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang