Normal pov...
"Apah!!" Teriak Karina menggelegar.
"Yang bener aja!! Nggak mau ya!!" Karina protes. Bisa hancur karirnya.
"Kalian melakukan kumpul kebo dan harus mempertanggungjawabkan kesalahan kalian."
"Anda jangan asal tuduh ya!!" Gus Ali kembali angkat bicara.
"Ikut kami atau kami akan memakai cara keras."
"Anda tidak bisa mengancam saya!!" Kata Karina menatap semua polisi itu dengan tajam.
"Ikutin aja mau mereka." Bisik Gus Ali pada Karina.
"Apa ada media?" Gus Ali bertanya.
"Tentu saja."
"Jangan sampai para media tahu masalah ini. Jika sampai berita ini bocor kalian akan kehilangan pekerjaan kalian." Semua mata langsung melihat Gus Ali yang berbicara seperti itu.
"Memang kamu siapa?" Salah satu dari polisi itu bertanya.
"Keluarga besar UC Croop's." Mereka yang mendengar nama perusahaan besar UC Croop's langsung tidak berkutik.
***
Kantor Polisi.
Dua orang berbeda gender itu hanya berdua di sebuah ruangan yang berada di kantor polisi. Gus Ali berhasil membungkam seluruh anggota polisi dengan uang dan kekuasaan UC Croop's.
Kalau sampai berita penggerebekan ini sampai di media sudah dipastikan nama baik Pesantren jadi taruhannya dan jangan lupakan karir gadis yang ditolongnya tadi.
"Pokoknya gue gak mau nikah sama lo." Karina berucap sinis pada Gus Ali.
"Sebenarnya lo punya jabatan apa sih di UC Croop's sampai para polisi itu kicep?"
"CEO NK Croop's." Gus Ali menjawab dengan ekspresi wajah tenang.
Tiba-tiba masuk 2 orang ke dalam ruangan itu.
"Karina kamu buat masalah apa lagi sih?" Lelaki paruh baya yang baru masuk itu terlihat sangat frustasi dengan yang dilakukan oleh anak bungsunya.
"Karina dapat masalah kayak gini juga karena papa sama mama."
"Seharusnya papa dulu masukin kamu ke pesantren Almarhum Abah yai."
"Pa, udah pa. Semuanya udah terjadi." Ibu dari Karina yang tidak lain adalah Anjeli mencoba menenangkan sang suami.
"Rina, kamu harus menikah sayang." Ucap Anjeli pada putrinya.
"Rina gak mau menikah ma!!" Teriak Karina penuh penolakan.
Anjeli ingin menampar putrinya itu, tapi tangannya ditahan oleh seseorang.
"Arif. Minggir kamu!! Adik kamu ini harus di buat mengerti dengan keadaan ini!!"
"Ma. Jangan pakai kekerasan ke adek Arif, ma." Ini Arif yang sama dengan Tuan Arif ya.
"Benar sekali Anjeli, jangan pakai kekerasan." Ucap periya paruh baya yang datang bersama Arif.
"Buya Fariz?" Orang tua Karina dan Arif terkejut dengan keberadaan Buya Fariz, Umi Dila, dan Gus Alif.
"Buya Fariz ngapain di sini?" Irawan selaku papa dari Arif dan Karina bertanya karena terkejut.
"Panggil Mas saja. Kita datang ke sini itu karena yang digerebek sama putri bungsumu itu ya putra bungsu kami." Buya Fariz menjawab dengan melirik putra bungsunya yang sejak dari diam.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Huriyah ✓END
Fanfic(Spinoff Assalamualaikum My Destiny) Tentang cinta sejati seorang Gus Afrizal Ali Nata Al-Alawi. Kisah ini di mulai dari mata yang jatuh cinta melihat santriwatinya. Yang berlanjut pada perpisahan sebelum mengungkapkan sebuah rasa. Gus Afrizal Ali N...