(Spinoff Assalamualaikum My Destiny)
Tentang cinta sejati seorang Gus Afrizal Ali Nata Al-Alawi.
Kisah ini di mulai dari mata yang jatuh cinta melihat santriwatinya. Yang berlanjut pada perpisahan sebelum mengungkapkan sebuah rasa.
Gus Afrizal Ali N...
Aku suka banget kalau kalian komentar. Aku suka baca komentar kalian.
Komentar dan vote kalian itu buat aku semangat buat bikin cerita ini.
Jadi jangan diem aja nggak komen dan nggak vote.
Kalian bisa komen unek kalian tentang alur ceritanya.
Atau nggak bisa komen dengan "Author cantik"
Aku tunggu vote dan komentar kalian.
Kalau mau cepet update kalian ya harus vote dan komen.
Normal pov...
Gus Ali baru keluar dari ruang meeting saat pukul 12.30 tepat jam makan siang.
"Kamu sudah pesan tiket konsernya kan?"
"Sudah tuan. Konsernya jam 7 malam dan kita ada meeting dengan petinggian agensi Nona Karina."
"Iya. Kita datang mewakili Tuan Zelvin Pratama atas nama NK Croop's Korea Selatan kan?"
"Benar tuan."
"Jam berapa meetingnya?"
"Jam 5 sore tuan. Itu adalah jadwal yang di buta oleh Tuan Zelvin."
"Kita bertemu saja di tempat konser. Kamu tidak perlu menjemputku ke pesantren. Bawa semua berkas yang diperlukan."
"Baik tuan. Sebelum itu tuan harus mengecek berkas-berkas ini." Kata sang sekertaris.
"Ini berkas untuk meeting dengan pihak agensi nantikan? Jika iya aku sudah membaca versi file nya." Kata Gus Ali dengan melirik malah pada tumpukan berkas yang tidak ada habisnya.
"Bukan tuan. Ini berkas proyek kita di Kalimantan. Ini laporan proyek kita di Medan. Ini laporan keuangan bulan ini dari direktur keuangan. Ini rencana promosi produk baru kita dan___"
"STOP!! Tidak usah di perpanjang. Baru melihat berkas-berkas ini saja aku sudah pusing!" Gus Ali memotong perkataan sang sekertaris.
"Aku akan memeriksanya dengan cepat dan aku akan pulang jam 3 sore nanti. Jangan lupa kita akan bertemu nanti jam setengah 5 di tempat meeting yang tidak lain tempat konser."
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terlihat Gus Ali bersama Iwan sang sekretaris sedang berjalan memasuki stadion yang digunakan untuk konser. Banyak penggemar yang masih mengantri untuk masuk.
Di pintu khusus terdapat seseorang dari pihak agensi yang menunggu kedatangan mereka, lalu membawa keduanya masuk menemui atasannya.
Keduanya dibawa ke sebuah di sana keduanya langsung disambut baik oleh pria paruh baya yang akan melakukan meeting bersama mereka.