Hai!!!
Aku harap kalia vote ya dan komen.
Aku suka banget kalau kalian komentar. Aku suka baca komentar kalian.
Komentar dan vote kalian itu buat aku semangat buat bikin cerita ini.
Jadi jangan diem aja nggak komen dan nggak vote.
Kalian bisa komen unek kalian tentang alur ceritanya.
Atau nggak bisa komen dengan "Author cantik"
Aku tunggu vote dan komentar kalian.
Kalau mau cepet update kalian ya harus vote dan komen.
Normal pov...
Pagi ini Karina sudah berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan. Seperti biasa ndalem sepi, hanya ada Karina dan beberapa abdi ndalem yang sedang bersih-bersih. Buya Fariz dan Umi Dila pergi keluar kota sejak kemarin, sedangkan Gus Ali sedang mengisi kajian kitab kuning di pendopo samping kanan ndalem timur.
Karina tersenyum senang melihat hasil masakannya yang sudah tertata rapi di meja makan. Karina memasak nasi goreng sosis, pancake, dan omlet. Karina juga menyiapkan roti tawar kalau Gus Ali tidak mau makan masakannya. Karina tadi juga membuat jus jeruk.
"Assalamualaikum sayang."
"Waalaikummus salam mas."
Gus Ali baru datang saja udah langsung meluk Karina dari belakang. DASAR BUCIN!!!
"Mas mau sarapan apa?"
"Mau sarapan nasi goreng sama omletnya aja deh."
"Oke, tapi mas lepasin Karina dulu." Gus Ali dari tadi masih memeluk Karina.
"Cup." Sebelum melepas pelukannya Gus Ali mencuri satu ciuman di pipi kanan karena.
"Kebiasaan deh." Omel Karina setelah Gus Ali duduk di kursi.
Gus Ali hanya menyengir. Ia sangat suka membuat kesal sang istri. Karina mulai mengambilkan makanan untuk sang suami dengan telaten.
"Makasih sayang." Kata Gus Ali saat Karina meletakkan sepiring nasi goreng di depannya.
Setelah melayani sang suami Karina duduk di kursi sebelah Gus Ali. Karina memilih memakan pancake buatannya.
"Sayang."
"Ya?"
"Kamu libur sampai kapan?" Tanya Gus Ali.
"Eemm... Sebulan lebih. Emang kenapa?"
"Mas mau ajak kamu umroh bareng, gak tau kenapa mas pengen aja kamu ibadah bareng ke baitullah."
"Aku mau. Kapan lagi ibadah bareng ke baitullah sama suami tercinta. Mumpung lagi ada waktu."
"Nanti aku suruh Iwan siapin semuanya." Kata Gus Ali sebelum minum jus jeruk.
"Kamu gak bikinin aku kopi?" Tanya Gus Ali yang tidak melihat minuman favoritnya.
"Nggak!! Kamu tuh gak sayang lambung. Itu Reano, Haikal, sama Faza balik ke Jawa tengah kapan? Kok masih di Jakarta."
"Aku gak bisa hidup tanpa kopi." Karena kesal dengan istrinya yang tidak membuatkan kopi Gus Ali membuat sendiri kopi pahit kesukaannya itu.
"Kamu belum jawab pertanyaan aku mas." Kata Karina menatap tajam sang suami yang sibuk membuat kopi di dapur.
"Katanya mereka bertiga sih masih ada kerjaan di Jakarta. Aku rencananya mau ajak mereka obrol gitu. Biar bareng kita berenang bawa pasangan masing-masing." Jawab Gus Ali sambil fokus menyeduh kopi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Huriyah ✓END
Fanfiction(Spinoff Assalamualaikum My Destiny) Tentang cinta sejati seorang Gus Afrizal Ali Nata Al-Alawi. Kisah ini di mulai dari mata yang jatuh cinta melihat santriwatinya. Yang berlanjut pada perpisahan sebelum mengungkapkan sebuah rasa. Gus Afrizal Ali N...
