Bab 18

3.1K 240 4
                                    

Hai!!!

Aku harap kalia vote ya dan komen.

Aku suka banget kalau kalian komentar. Aku suka baca komentar kalian.

Komentar dan vote kalian itu buat aku semangat buat bikin cerita ini.

Jadi jangan diem aja nggak komen dan nggak vote.

Kalian bisa komen unek kalian tentang alur ceritanya.

Atau nggak bisa komen dengan "Author cantik"

Aku tunggu vote dan komentar kalian.

Kalau mau cepet update kalian ya harus vote dan komen.


















Normal pov...

Gus Ali terlihat tampan mengenakan kemeja putih, jas hitam, sarung, dan peci hitam. Ia sedang gelisah dan khawatir.

"Ya ampun... Pengantin masih disini." Tegur Gus Yanan yang baru masuk ke kamar Gus Ali.

"Gue mau kabur aja lah. Gue gak mau nikah lagi, satu aja gue sulit ngidupin, ini gue disuruh nambah satu lagi." Geram Gus Ali.

Ya Gus Ali akan menikah lagi. Pernikahan dilangsungkan di PP. Al-Alawi sesuai dengan permintaan Gus Alif.

"Pengantin cepat turun, ditungguin tuh sama tamu-tamu. Penghulu bentar lagi datang." Ucap Gus Alif yang baru saja datang.

"Mas Alif, Ali nggak mau..." Gus Ali menatap melas kakaknya.

"Ikutin sesuai rencana yang ada. Pernikahan Ali dan Luaina tidak akan pernah terjadi." Kata Gus Alif penuh percaya diri.

Gus Alif dan Gus Yanan membawa pasksa Gus Ali turun ke lantai satu.

"Umi... Abi..." Gus Ali menatap Umi Dila dan Buya Fariz dengan mata berkaca-kaca. Ia sudah ingin menangis.

"Percaya sama Mas Alif, Aa Azril, Juna, dan Kak Arif." Kata Buya Fariz menenangkan Gus Ali.

"Seharusnya yang nikah itu si Yanan. Dia kan jomblo." Gus Ali berucap sambil menunjuk Gus Yanan.

"Udah, ikutin rencana aja kalau pengen batal." Kata Gus Azril.

Sedangkan itu di halaman masjid pesantren ada Gus Wafi, Gus Hanan, Gus Reano, dan Gus Faza yang sedang menyambut para tamu yang 90% adalah para kiyai yang sekaligus keluarga pihak mempelai wanita.

"Ini beneran Ali mau nikah lagi?" Gus Hanan masih tidak percaya dengan pernikahan yang akan terjadi.

"Ya gitu. Awalnya nolak, tapi tiba-tiba Mas Alif setuju. Ini semua Mas Alif, Aa Azril, Kak Juna, Kak Arif, Mbak Alesya, Teh Yana, Mbak Reya, sama Mbak Wawaf yang siapin." Gus Wafi menjawab dengan ekspresi wajah khawatir.

"Gue satu aja ribet. Ini Ali mau dua." Ucap Gus Reano dengan wajah yang tidak percaya.

"Sama." Ucapan kompak dari Gus Wafi, Gus Hanan, dan Gus Faza.

"Harusnya Yanan yang nikah. Dia kan yang jomblo. Kita semua udah nikah." Kata Gus Faza menyampaikan isi pikirannya.

"Gimana perasaan Karina coba, lakinya nikah lagi." Kata Gus Hanan yang frustasi karena memikirkan Karina. Ya iya lah dia kan Fans berat Karina, sebagai penggemar dan saudara sepupu ia jelas tidak terima Ali menikah lagi.

"Kayaknya ada konspirasi besar tentang pernikahan ini. Jadi ikutin perintah 4 sejoli itu kalau ingin aman." Kata Gus Wafi.

"Iya. Para orang tua aja nurut sama yang direncanain 4 sejoli itu." Gus Reano menimpali.

My Huriyah ✓ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang