Bab 33

3K 268 11
                                    

Hai!!!

Aku harap kalia vote ya dan komen.

Aku suka banget kalau kalian komentar. Aku suka baca komentar kalian.

Komentar dan vote kalian itu buat aku semangat buat bikin cerita ini.

Jadi jangan diem aja nggak komen dan nggak vote.

Kalian bisa komen unek kalian tentang alur ceritanya.

Atau nggak bisa komen dengan "Author cantik"

Aku tunggu vote dan komentar kalian.

Kalau mau cepet update kalian ya harus vote dan komen.










Gus Ali pov...

Aku baru pulang jam 08.00 malam karena lembur. Rasanya punggungku remuk karena berjam-jam duduk di kursi. Aku ingin segera tidur.

Keadaan ndalem sangat sepi. Pasti umi dan abi sedang mengajar, Karina pasti dikamar.

Saat aku memasuki kamar keadaan kamar sangat gelap. "Sayang?"

"Tak!" Saat aku menyalakan lampu, aku melihat Karina yang duduk di lantai dengan menyembunyikan wajahnya di lutut.

Aku langsung menghampirinya dengan perasaan khawatir. "Kamu kenapa hem?"

Karina mendongakkan wajahnya, matanya berkaca-kaca. "Huaa... Hiks.. hiks..." Tangisnya dengan kencang. Dengan sigap aku langsung memeluknya.

"Kenapa hem?" Tanyaku sambil mengelus rambutnya.

"Hua... Gak tahu.. hiks.. hiks.. ti-tiba-tiba pi-pingin nangis.. hua..." Karina menjawab dengan terus menangis.

"Ya udah nangis aja. Mas temenin disini."

Akhir-akhir ini memang Karina sangat mudah menangis. Apalagi menangis tanpa sebab seperti ini. Bawaan bayi sih ini kalau kata Umi.

15 menit Karina menangis. "Maaf... Kemeja kamu jadi basah..." Ucapnya saat melihat kemejaku yang basah.

"Nggak papa sayang." Balasku lembut.

Matanya mulai berkaca-kaca lagi. "Udah dong. Nggak papa kemejanya basah. Kan kemejanya udah kotor aku pakai seharian."

Karina menyeka air matanya. "Iya. Mas Nata mandi gih. Karina siapin baju ganti."

Aku mencium keningnya sebelum masuk ke kamar mandi.

Setelah mandi dan berganti baju aku menyusul Karina kemeja makan. Dia tadi bilang pergi ke meja makan duluan.

"Makan mas." Katanya. Karina menyiapkan makanan untukku.

"Makasih sayang. Kamu udah makan?"

"Udah sama abi dan umi." Karina menjawab sambil tersenyum.

"Susunya dihabisin." Kataku saat Karina minum susu ibu hamil. Aku baru sadar kalau Karina sejak tadi memegang segelas susu.

"Siap!"

Setelah menemaniku makan malam Karina memintaku menemaninya tidur. Kami di ranjang saling memeluk. Tanganku tidak lupa mengelus perutnya yang mulai membuncit walaupun belum terlalu terlihat.

"Mas Nata hari ini ngapain aja?"

"Hari ini mas meeting sama ngecek berkas. Ada proyek baru dan Mas harus mantau secara langsung. Kalau kamu sama dedek hari ini ngapain aja?"

"Hari ini masak, ngaji sama umi, dan dedek ingin ikut abi ngaji di pondok putra, jadi aku ikut abi ke pondok putra tadi. Mas jangan marah ya..." Cicit Karina. Ia membuatku gemas dengan kelakuannya.

My Huriyah ✓ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang