Gus Ali pov...Satu bulan sudah berlalu sejak kepulangan ku ke Indonesia.
Malam ini aku bersama dengan Iwan sedang berada di salah satu klub malam di Jakarta untuk meeting. Klub ini biasa didatangi orang kaya tapi bukan orang kaya yang elit.
Kalau sampai umi tahu aku akan diusir dari ndalem dan paling parah dicoret dari Kartu Keluarga. Gini banget cari uang.
"Lain kali jangan mau diajak meeting di tempat seperti ini."
"Maaf tuan."
Kalau bukan karena kerjasama yang sangat menguntungkan aku gak akan datang ke tempat penuh dosa ini.
"Ah... Tuan Nata. Akhirnya Anda datang." Sambut rekan bisnisku saat aku masuk ke ruangan yang telah dipesannya di klub malam ini.
"Kita langsung saja pada intinya Tuan. Saya tidak mau berlama-lama." Kataku penuh penekanan.
1 jam kemudian.
"Karena semuanya sudah selesai saya permisi." Ucapku dengan berdiri.
"Kenapa terburu-buru tuan. Minumlah segelas dua gelas."
"Maaf Tuan Bagas, tapi saya tidak minum alkohol." Balasku dengan menatapnya tajam.
Setelah itu aku melangkah pergi diikuti Iwan. Sungguh aku muak bertemu orang sepertinya.
Tiba-tiba handphoneku beretar, ternyata umi menelepon. Aku menyuruh Iwan untuk menungguku di parkiran.
"Assalamualaikum umi."
"Waalaikum salam. Meeting mah masih lama Li?" Saangat jelas sekali kalau umi sedang khawatir.
"Ini Ali udah mau pulang."
"Hati-hati kalau gitu, perasaan umi nggak enak."
"Iya umi, tenang aja Ali bakal baik-baik aja."
"Ya udah assalamualaikum."
"Waalaikummus salam." Kusimpan kembali henfonku.
Baru beberapa langkah berjalan ada seseorang yang menarikku ke dalam sebuah kamar yang ada di klub ini. Apalagi ini ya Allah.
Seorang gadis dengan masker menarikku ke sebuah kamar, seperti ini gadis ini mabuk.
"Kamu sa-sangat tampan." Ucapnya dengan menyentuh pipiku.
"Maaf tapi kita tidak saling kenal." Kataku dengan menjauh dari nya.
"Hahaha..." Dia malah tertawa.
Gadis ini melepas maskernya. Aku kenal siapa gadis ini setelah melihat wajahnya, dia adalah...
"Aku Karina idol K-Pop asal Indonesia." Ia mengulurkan tangannya padaku.
"Kamu adik Kak Arif CEO UC Croop's kan?"
"Iya. Bagaimana kamu tahu?" Jawabnya dengan semboyan dan hampir terjatuh jika aku tidak menolongnya.
"Rekan kerja. Kenapa kamu ada di sini?"
"Aku??" Ia menunjuk dirinya sendiri dan aku mengangguk.
"Tentu saja bersenang-senang... Hahaha...."
"Aku akan mengantarmu pulang Karina."
"Tidak mau!!!" Teriaknya.
Ia mendekat padaku dan melingkarkan tangannya di leherku. "A-aku, aku ingin disini bersamamu."
Ya Allah selamatkan aku.
"Cepat katakan siapa namamu tam-tampan."
"Na-namaku Nata."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Huriyah ✓END
Fiksi Penggemar(Spinoff Assalamualaikum My Destiny) Tentang cinta sejati seorang Gus Afrizal Ali Nata Al-Alawi. Kisah ini di mulai dari mata yang jatuh cinta melihat santriwatinya. Yang berlanjut pada perpisahan sebelum mengungkapkan sebuah rasa. Gus Afrizal Ali N...